Chereads / HE IS NOT MY DADY / Chapter 14 - bab 13 unkiss

Chapter 14 - bab 13 unkiss

Selamat membaca 馃摉

"Tapi pak_" Protes si pelayan itu terkejut saat Aksa mengecup bibir Aletta singkat di depan wajah si pelayan, yang langsung memerah karena malu.

"Apa itu cukup? " Tanya Aksa dengan nada meremehkan nya, kini ia dalam mode tidak bersahabat. Bagi Aksa, Aletta adalah batas kesabaran nya dan ia tak main main dengan batasan nya.

Aletta hanya diam tanpa protes dengan kelakuan aksa, itu hanya kecupan, bukan ciuman. Dan ia sudah terbiasa menerima kecupan dari Aksa sejak kecil. Namun聽 saat Aletta menginjak usia 16 tahun intensitas kecupan itu berkurang. karena Aletta yang tidak mau di kecup alasan nya sangat sederhana 'Letta bukan anak kecil pi!' Itu adalah ucapan yang selalu di lontar kan Aletta saat Aksa mengecup bibir nya, tapi kali ini ia tak protes karena ayah nya sedang membela nya, terlebih saat ini mereka sedang di tempat umum, jika Aletta protes dan merajuk maka kebohongan ayah nya akan terbongkar. Dan lebih buruk nya lagi, orang akan berfikir yang tidak tidak mengenai mereka berdua. Diam merupakan pilihan terbaik.

"Ba-baik pak.. Sa-Saya minta maaf! " Pelayanan itu terbata bata menahan malu dan takut di saat yang bersamaan.

"Kamu, pangil manager kalian! " Ujar Aksa pada barista yang sedang membuat kopi. Hari ini, penjaga meja cemilan semua nya perempuan, dan mereka sedang tidak beruntung.

Barista itu mengangguk, segera pergi meninggalkan tempat menuju tempat entah di mana itu.

"Pak.. Saya minta maaf! " Ucap pelayan itu cemas yang mencapai ubun ubun. Bagaiaman tidak cemas, orang di depan nya saat ini memanggil manager nya, yang pasti ia akan di marahi habis habisan oleh si manager.

Aksa hanya diam dengan muka datar bak tembok rumah yang di plaster.

"Pi, udah deh jangan di perpanjangan! " Bisik Aletta mengingat kan sang ayah agar tidak memperpanjang masalah.

"Not baby, AKU NGGAK SUKA ADA ORANG YANG MERENDAHKAN KAN MU! " Sinis Aksa sengaja menekan kalimat dengan tajam sehingga si pelayan semakin takut, hingga kepala nya tertunduk dalam.

"Ada apa ini? " Suara ramah itu terdengar dari arah samping, bersama ketukan sepatu pantofel yang yang seirama dengan seorang lelaki yang kini tiba.

"Om agung! " Tiba-tiba Aletta berucap dengan antusias dan wajah cerah nya.聽 Tanpa aba-aba langsung saja Aletta memeluk orang yang menyapa mereka, orang itu tak lain dan bukan adalah sang manager.

Wajah si pelayan semakin pucat, mereka terlihat begitu akrab, si bos dan gadis kecil itu. Beberapa orang melihat kejadian itu berhenti sebentar untuk sekedar ingin tahu.

"Hey... Aletta sayang!聽 kamu sangat catik! " Si manager memuji Aletta dengan tangan mengusap kepala Aletta dengan lembut sambil tersenyum.

Beberapa orang yang tadi sempat berhenti, kembali melanjut kan aktivitas mereka karena merasa drama telah usai.

"Aksa! " Si manejer menyalami Aksa yang berdiri tak jauh dari kedua nya.

"Ada apa kalau boleh tahu? " Tanya si manager setelah menjabat tangan Aksa, Aletta kembali ke samping Aksa dengan senyum manis nya.

"Pelayan mu tidak sopan, Aletta meminta couple popcorn, kemudian menatap Aletta denagan tatapan merendahkan!" Jelas Aksa tenang, kali ini ia berhasil menjaga emosi nya agar tidak meledak hingga menghilang kan kesan wibawa nya.

" Kalian datang sebagai pasangan? " Tanya sang menager alias Agung, mengangkat alis nya.

"Seperti biasa!" Balas aksa.

"Ya, sperti biasa. Kalian selalu terlihat romatis!" Kekeh manager yang tidak asing melihat Aletta dan Aksa seprti pasangan.

"Om agung ih! " sebal Aletta, merajuk kecil.

"It's right Letta! So, what's you want?聽 Kau ingin aku memecat nya?" Tanya meneger santai, namun tidak bagai untuk si pelayan, ia bagai di sambar petir di siang bolong.

"Ya! "

"Tidak!"

Ayah dan anak itu menjawab serempak dengan jawaban berlawanan.

"Tidak perlu om, kasihan dia, dia hanya menjalankan tugas nya!" Protes Aletta mencubit tangan aksa agar tidak ikut protes.

"Kami tidak menyuruh pelayan kami menilai sampai merendahkan pembeli sayang, kami hanya menyuruh mereka melihat apakah mereka yang memesan paket couple memiliki pasangan. " Jelas meneger lembut.

Semua orang yang ada di sana sadar, gadis cantik di depan mereka bukan orang sembarangan. Manager mereka yang terkenal paling galak sejagat raya, justru sangat lembut pada gadis yang di panggil Aletta itu.

Kali ini mereka harus mengingat wajah Aletta dan Aksa, jangan samapai mereka melakukan kesalahan seperti teman mereka.

"Tidak apa, manusia bisa salah, yang penting jangan diulangi, bukan cuma sama Letta tapi sama semua orang! " Jelas Aletta menyentuh hati siapa pun yang mendengar nya.

" Dan seperti biasa, kau punya hati yang sangat baik sayang " Puji agung si manager.

"Kau dengar, beruntung kali ini Aletta, saya tidak ingin ada lain kali! " Jelas sang menager tegas.

"Baik Pak... Nona, maaf kan saya... Dan Terimakasih! " Si pelayanan membungkuk sedikit.

"Yasudah, hari ini pesanan kalian gratis!" Ujar manager pada Aletta dan langsung di hadiahi senyuman paling manis Aletta.

.

.

.

"Pi makan siang di kafe bawah aja ya?" Tanya Aletta saat mereka duduk di kursi dengan no yang sesuai dengan tiket mereka.

"Nonton aja belum, malah ajak makan! " Kekeh Aksa mengusap wajah Aletta.

"Nanti abis nonton pasti laper! " Jawab Aletta dengan gaya childish yang di buat buat namun sangat pas.

"Iya iya! "

Lampu padam, opening dari paranormal activity next chapter mulai bergerak pasa layar lebar menampilkan Satu demi satu. Filim masih terlihat begitu normal, hanya beberapa orang sedang berbicara di sana di layar bioskop.

"Aletta sayang papi" Bisik Aletta lalu mengecup pipi Aksa. Mereka saling bertatapan di tengah ketegangan lautan manusia yang bersiap dengan adegan yang sering muncul tiba tiba dalam cerita horor. Justru mereka terlihat seperti pasangan kekasih yang sedang kasmaran.

"Papi juga sayang Letta, sangat sayang!" Balas Aksa sepenuh hati kemudian mengecup bibir aletta.

Sebenarnya, Aletta sedikit terkejut saat kecupan yang di layang kan Aksa sedikit lebih lama dan Aletta bisa merasakan bibir bagian bawah Aksa terasa bergerak hendak melumat.

"Pi, film nya sudah di bagian cerita!" Seru Aletta melepaskan diri dari Aksa yang tersentak kaget dengan perbuatan nya yang hampir saja.

"Ah.. Ya, maaf kan papi yang malah terbawa suasana, papi han_"

"Sttt.. Papi jangan bicara lagi, Aletta ngak masalah papi ngecup nya sedikit lebih lama dari bisa. Sekarang kita nonton ya! " Letta menyela ucapan Aksa yang pasti akan menyalahkan diri nya sendri. Aletta cukup tau karakter ayah nya yang akan merasa sangat bersalah atas segala sesuatu meski hal sepele dan tidak di sengaja.

Yang ngga boleh itu, kalau papi ngecup Aletta, bibir nya jangan gerak_ Aletta membatin dengan mata nya terfokus pada layar lebar.

Tbc