Chereads / HE IS NOT MY DADY / Chapter 17 - bab 16. decisión

Chapter 17 - bab 16. decisión

Selamat membaca📖

Satu bulan setelah keputusan Aletta malam itu, semua nya terasa begitu singkat. Semua nya berjalan sesuai dengan keinginan Aletta dan tepat seprti rencana Aksa. Kali ini takdir baik sedang bersama mereka, semua nya berjalan lancar sesuai rencana.

Di kampus, tak sulit bagi Aletta mendapatkan teman, termasuk Kayla. ingat teman Aletta saat hari pertama menginjakkan kaki ke kampus. Mereka berteman baik, kata orang mereka bisa akrab karena sama sama cantik tapi bukan itu yang membuat mereka akrab, melainkan sifat keduanya yang mirip. Sama sama malas meladeni cowok dan tipe doyan makan, meraka menjadi begitu dekat hanya dalam waktu singkat, kemana ada Aletta di situ ada Kayla dan dimana ada Kayla makan di sana ada Aletta. Begitu lah siklusnya.

Meski menyandang mahasiswa baru kedua nya sudah sangat populer, tentu saja karena paras mereka yang selalu mengundang bisik bisik dari mahasiswa dan mahasiswi di kampus itu. Banyak yang memuji tapi tak sedikit yang mencela bahkan julit mengenai Aletta dan Kayla. Tapi kedua nya tak peduli.

Selain karena paras, mereka terkenal karena Aletta dikejar oleh si pangeran kampus, Yudistira. Dan parah nya lagi setelah 1 bulan sekelas bersama Kayla, Aletta baru tau kebenaran kenapa Kayla menyapa nya duluan saat pertama masuk kuliah. Semuanya ulah yudistira. Ingat senior yang pertama kali menyapa Aletta sekaligus menggoda Aletta.

Kayla adalah adik dari si yudistira.

Aletta tak kaget, karena merasa mereka agak mirip namun menepis nya karena hanya malas berasangka kepada teman nya. Hanya saja, Kayla yang sempat merasa bersalah karena telah berbohong. "Awal nya gue emang boong tapi akhir nya gue terbiasa dan cocok sama kamu Aletta, sekarang ini gue tulus berteman sama kamu!" Itu kalimat yang di lontarkan Kayla saat ia menjelaskan dan berusaha meyakinkan Aletta. Dan Aletta percaya, tidak ada kebohongan dimata Kayla.

Hingga di bulan ke 3 berita besar meledak se isi kampus, berita seorang Aletta faustine menolak yudistira si no 1 di kampus.

Aletta sadar hidup nya bukan novel diamana si cantik akan jatuh cinta pada si moswanted. Tidak, Aletta bukan bagian dari orang-orang penjilat, yang mengagumi hanya sebatas ketampanan. Bagi Aletta, ayah jauh lebih tampan.

Itu fakta, Aksa sangat tampan setiap kali ketempat publik Aksa selalu menjadi sorotan wanita, meski sudah ada Aletta yang begitu cantik yang membentengi sang ayah tetap saja beberpa orang diam diam mencuri pandang dengan sang ayah. Aksa faustine.

Setelah menjadi penolakan itu, yang julid semakin menjadi jadi, namun di abaikan Aletta karena itu tidak penting.

"Wahhh... Itu dia itu dia... Lihat... " Beberapa wanita berbisik bisik saat Aletta lewat bersama Kayla dan di hadiahi cuek masa bodo ala Aletta dan Kayla.

Kayla?

Kayla tak terganggu dengan berita itu, sejak ia ketahuan adalah adik Yudistira ia sudah berjanji tidak menyangkut pautkan pertemanan dengan sang kakak, jika kakak nya memang menginginkan Aletta biarlah ia berjuang sendiri.

"Waw... Liat ngak konser balck pink ngak di ig malam besok?" Tanya Kayla antusias saat kedua nya telah menempati bangku yang strategis, tidak di depan tidak di belakang , pas di tengah tengah.

"Enggak!" Jawab Aletta cuek.

"Kenapa? "

"Ngapain liat di ig?" Aletta balik bertanya dengan kening berkerut.

"G*la, black pink, satu satu nya band Korea yang keren menurut aku. Kamu kan juga suka Let! Emang udah ngak suka lagi?" Crocos Kayla heboh. Mumpung tidak ada dosen ya santai aja.

"Lat,let, letta enak aja manggil nya seperempat gitu! " Sebal Aletta.

" Lagian Aku tanya, ngapin liat di ig?!Jelas jelas aku ke Jakarta tanggal 10, pulang ke rumah nenek tau!" Balas Aletta kesal dengan Kayla yang kalau semangat selalu hujan kelas.

"Ke Jakarta? Bahagia banget ya bisa liat konser black pink secara langsung!" Ucap nya dengan nada sedih.

"Udah, jangan sedih, gak cocok tau!" Ledek Aletta.

Kedua nya kembali tertawa melupakan perihal black pink yang akan konser di jakarta.

Aletta berdiri di luar pagar kampus sejak 10 menit yang lalu, menunggu sang ayah menjemput nya. Sudah pukul 4 petang dan Aletta sudah sangat lelah ingin segera istirahat namun sang ayah tak kunjung menunjukkan batang hidungnya.

"Maaf sayang.... Papi telat, Aksa keluar dari mobil Merengkuh tubuh Aletta merapat.

" Di maafin nggak?" tanya Aksa membuka pintu mobil.

"Mie ayam morotresno! " Ucap Aletta pura pura marah. Ia sama sekali tidak marah, ia cukup sadar diri, ayah nya sedang bekerja dan mungkin saja terjebak macet.

"Siap tuan putri" Aksa berlari mutar mobil lalu duduk di kursi kemudi.

Sesuai keinginan Aletta, kedua nya kini tengah menikmati hidangan mie ayam porsi jumbo yang ada di pinggir jalan.

"Pi" Panggil Aletta mengusap mulut nya dari sisa kuah yang belepotan.

"Hem?" Aksa mengangkat kepala nya dari layar ponsel yang menyita bayak perhatian Aksa dan jelas membuat Aletta cemburu dengan ponsel Aksa.

"Besok papi ngak perlu jemput deh"

"Kenapa?" Tanya Aksa langsung menatap Aletta lekat.

"Letta pulang naik bus aja ya?! Kasian papi jemput Aletta!" Aletta memberikan penawaran kepada Aksa yang langsung di hadiahi gelenggan cepat.

"No" Aksa menolak cepat.

"Whay?" Batah Aletta.

"kamu masih baru dan ngak kenal daerah ini dengan baik sayang!" Aksa meberikan alasan atas ketidak setujuannya atas keinginan Aletta.

Aksa kembali mengetik pada layar ponsel sedetik setelah pesan masuk. Aletta mengerutkan kening nya bingung, tak biasa nya ayah nya bermain ponsel saat makan.

"Tapi Aletta udah semester 3 pi !" Aletta mencoba bernego meski ia tau kemungkinan nya sangat kecil, tapi ia tak menyerah.

Aksa berdiri, membayar makan mereka ke meja kasir, meningalkan Aletta di meja tempat mereka makan.

Aletta meraih ponsel Aksa, namun saat akan membuka layar ponsel untuk mencari tahu apa yang membuat ayah nya sangat perhatian pada ponsel, ia gagal. Ponsel ayah nya memakai pin sandi. Sejak kapan? _

Lalu muncul notif chat, Aletta bisa membaca pesan yang masuk dari notif.

Dari : Sekre

Terimakasih untuk hari ini pak!

Aletta menaruh kembali ponsel Aksa pada tempat nya, wajah Aletta suram Tak percaya bahwa ayah nya mengunci ponsel nya.

"papi yang akan menjemput Aletta setiap hari! Okay? " Aksa duduk di kursi kemudi sambil membujuk Aletta.

"Terserah!" Lirih Aletta bersandar pada pintu mobil, mata nya menatap keluar kaca jendela.

Pikiran nya terbang kemana mana, hanya karena pesna singkat dari sekretaris Aksa.

Trimakasih untuk hari ini Pak.

Aletta menggeram kesal, terimakasih untuk apa? Apa yang ayah nya lakukan hingga bawahan mengirim kan pesan singkat secara pribadi.

Apa yang mereka lakukan!

Tbc

Author: mereka uwu banget dek.. 😅