Chereads / BERPETUALANG KE UJUNG DUNIA ! / Chapter 1 - Profesor Subekti

BERPETUALANG KE UJUNG DUNIA !

pangeran_Biru
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 35.9k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Profesor Subekti

Seorang lelaki berumur 40 tahun sedang berkutat di ruang kerjanya, mejanya penuh dengan tumpukan buku-buku tua, kertas bekas yang diremas, penggaris, jangka dan peralatan lainnya, di dinding ada papan tulis yang sudah dicoreti dengan berbagai rumus yang tidak dimengerti, kecuali oleh dirinya sendiri.

Seseorang mengintipnya dari balik pintu yang terbuka sedikit, seakan ragu apakah dia akan masuk atau tidak, akhirnya perempuan yang seumur dengannya hanya menghela nafas dan membawa kembali nampan yang berisi kue dan minuman teh kesukaan suaminya itu. Ia tidak mau mengganggu suaminya yang sedang sibuk bekerja. Mereka sudah menikah selama 20 tahun, tapi baru 3 tahun lalu mereka bisa mendapat momongan yang sudah diharapkan sedari dulu.

Sumarni masih ingat dengan pertemuan pertamanya bersama Subekti yang menjadi suaminya sekarang ini. Mereka satu universitas tapi dengan jurusan yang berbeda. Dirinya jurusan ilmu pendidikan karena cita-citanya memang menjadi seorang guru, sedang Subekti dia langsung mengambil 3 jurusan sekaligus yang pada waktu itu sangat jarang dilakukan oleh orang lain, pertama Sejarah, Matematika dan Fisika.

Banyak gosip yang beredar Subekti orangnya aneh, jenius dan pendiam tidak banyak bergaul dengan orang lain. Kenapa bisa mendapatkan tiga jurusan yang berbeda ? pertama dia masuk lewat undangan dan mengambil jurusan Sejarah, Setahun kemudian dia mengajukan diri untuk ikut kuliah di jurusan yang berbeda yaitu Matematika dan Fisika, awalnya ditolak oleh pihak manajemen kampus. Tapi tiba-tiba seorang Rektor meminta syarat kepada Subekti bila nilai Sejarah dalam satu semester akhir nanti mendapat nilai A semua, maka dia diperbolehkan untuk mengambil jurusan yang diinginkan, dan Subekti membuktikan hal itu.

Sejak saat itu dia menjadi bahan perbincangan di seluruh kampus, Subekti sebenarnya berwajah tampan, dan berkaca mata. Tubuhnya terbilang langsing sedikit lebih tinggi, sejak saat itu ia selalu berpindah jurusan untuk mengikuti mata kuliah. Dan sekali lagi dia membuktikan kepada yang lain dengan nilai bagus.

Sumarni termasuk gadis cantik, dan tentu saja banyak laki-laki yang sangat menyukainya. Suatu ketika dia sedang berada di perpustakaan untuk mencari buku untuk tugas mata kuliahnya, tapi tidak satu di temuinya, dia sangat kecewa dan memutuskan untuk meminjam kepada teman-temannya nanti. Tetapi tanpa diduga dia didekati oleh Subekti dan menyerahkan buku yang sedang dicarinya.

"Kamu perlu ini kan ?" tanyanya, Sumarni mengangguk dan dia memegang tangannya dan menyelipkan buku itu setelah itu langsung pergi. Sumarni hanya terdiam.

Dari sekian banyak lelaki yang menyukainya, salah satunya adalah Hendra, seorang pemuda kaya raya yang sering dijuluki playboy oleh kaum perempuan di kampusnya. Sumarni sendiri berasal dari keluarga berada dan juga bergelar bangsawan Jawa. Sayangnya Sumarni tidak menyukai Hendra walau tampan dan kaya dia bukan tipenya.

Suatu hari, Sumarni sedang berjalan ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang dipinjamnya, tiba-tiba Hendra menghadangnya.

"Hai Marni, kenapa kamu menolakku ?" tanyanya dengan wajah marah, karena baru kali ini dia ditolak oleh seorang perempuan.

"Maaf, tapi aku belun mau pacaran dulu ! aku sedang berkonsentrasi dengan kuliahku sekarang !" jawab Sumarni tenang.

"Dasar perempuan !" ujarnya sambil pergi, dan "Bruk !" dia bertubrukan dengan seseorang.

"Hai kalau jalan lihat-lihat dong ! apa kamu buta heh ! dasar kutu buku, kacamata kamu harus di ganti rupanya !" Hendra marah sambil menyenggol tubuh Subekti yang tadi menubruknya yang tidak begitu keras, akibat senggolan itu buku-buku yang dibawa Subekti terjatuh berhamburan ke lantai. Hendra tidak perduli dia langsung pergi dan terlihat menginjak buku yang terjatuh.

Sumarni hanya menggeleng kepala melihat kelakuan Hendra, dia sudah menduga sifat buruknya yang membuat dia tidak suka kepadanya. Dia mendekat dan membantu membereskan buku yang terjatuh.

"Terima kasih !" jawab Subekti singkat. Sumarni hanya tersenyum.

"Aku yang harusnya berterima kasih kepadamu karena waktu itu sudah memberikan buku yang kucari !"

"Kebetulan saja kok ! kamu jurusan pendidikan ?" tanyanya. Sumarni tertegun.

"Iya betul, cita-citaku sejak kecil pengen jadi seorang guru !" jawab Sumarni.

"Oh, cocok sekali buatmu !" Subekti hanya menunduk tidak mau bertatapan dengan Sumarni. Sementara Sumarni hanya terdiam.

"Aku permisi dulu !" Subekti pamitan dan pergi.

----------

Pintu ruang kerja yang terletak di ruangan tengah terbuka, dan menatap seorang perempuan sedang tertidur di kursi sementara pesawat televisi menyala dengan suara kecil. Lelaki itu tertegun melihat istrinya seperti itu, ketika hendak mendekat terdengar suara tangisan putra semata wayangnya dan beranjak menuju kamar utama tempat ia dan istrinya tidur,

"Uh sayang ... cup ... cup jangan nangis ya, ayah disini !" sambil memangku putra tercinta dan mengusap punggungnya dengan lembut, dan tangisannya berhenti.

"Mas !" terdengar suara panggilan lembut, lelaki itu membalik tubuhnya dan ternyata itu istrinya.

"Biar Andre sama aku saja ! kamu belum makan dari tadi, nanti kamu sakit !" katanya sambil mendekati suaminya dan mengambil alih memangku putranya,

"Iya, terima kasih ya bu !" jawab Subekti mencium kening istrinya yang sudah 20 tahun ini dengan setia mendampinginya, dia tidak bisa memberikan harta kekayaan yang banyak seperti lelaki lainnya, dia hanya seorang dosen di sebuah universitas di sebuah kota kecil.

Mereka selalu berpindah-pindah tempat dari satu kota ke kota lainnya, Dulu ia sempat menjadi rektor di salah satu universitas terkemuka dengan gaji yang cukup lumayan ditambah menjadi dosen tamu di universitas swasta, sejak lulus kuliah dia justru kuliah lagi melanjutkan S2 nya. Tapi itu belumlah cukup untuk berhenti bagi Subekti akhirnya mendapat beasiswa S3 nya di luar negeri.

Sebelum keluar negeri itulah ia bertemu kembali dengan Sumarni gadis pujaannya setelah lama putus, dengan modal nekad Subekti melamar Sumarni tapi sayang kedua orang tuanya tidak setuju. Tapi ketika di jelaskan Sumarni bahwa ia akan ke luar negeri untuk melanjutkan S3 nya barulah di setujui.

------------

Subekti pun makan malam dengan masakan favoritnya, yaitu ayam goreng dan sayur asem, dia terdiam. Akhir-akhir ini semua menganggapnya gila setelah mengeluarkan jurnal ilmiah dengan judul Sejarah yang hilang berada di ujung dunia. Sontak jurnal itu mendapat respon negatif dari para kolega sesama ilmuwan yang menganggap mengada-ada dan hanya halunisasi saja. Itu sangat memukul dirinya, padahal ini bukan jurnal ilmiah pertama yang dikeluarkannya sudah ada 4 buah yang di akui seluruh dunia.

Jurnal kali ini adalah pengembangan dari yang sebelumnya, tapi memang terlihat tidak masuk akal tapi bisa dijelaskan. Sayang mereka memberikan jawaban yang menyakitkan hatinya. Dalam waktu singkat keilmuwannya diragukan dan satu persatu apa yang diraihnya menghilang.

Kini dia harus berjuang hidup dengan menjadi dosen di universitas kecil dengan sistem kontrak dengan gaji yang tidak besar tapi cukup untuk makan. Selama ini dia kembali mencari dan meyakininya kembali jurnal ilmiah yang sudah pernah menjadikan hidupnya seperti ini, setelah dia menemukan sesuatu yang sangat penting dan itu harapan baru bahwa dia tidak gila dan itu terbukti !

Bersambung ....