Andre menghela nafas, dia sedang berada di ruangannya sendiri. Kemudian menatap sebuah foto ketika dia masih kecil bersama Ayahnya, dia tersenyum.
"Tuan, ada pesan dari Mario !" Airin asisten dirinya memberitahu. "Sambungkan Airin !" perintah Andre walau gedung riset ini sangat ketat tapi hubungan antar AI masih bisa dimungkinkan. Mario secara berwujud hologram virtual pun hadir di hadapannya.
"Papa tidak apa-apa ?" tanyanya seperti khawatir, Andre tersenyum, sifat putranya hampir mirip dengan dirinya.
"Tentu saja sayang ! kamu sedang ngapain sekarang ?" tanya Andre sambil berdiri dan sempat melirik putranya.
"Sedang ngerjain pr dan ngobrol dengan papa !" jawabnya, Andre sedikit tertawa. tiba-tiba pintu ruang kerjanya terbuka dan ternyata itu Ayu Dewi.
"Hai ganteng, apa kabar !" sapanya kepada Mario virtual.
"Baik Tante !" Mario tersenyum.
"Ada apa ?" tanya Andre, Ayu Dewi malah tersenyum.
"Kita berhasil !" Andre menatap Ayu Dewi, "Kita mendapat sinyal dan gambar dari dunia lain !" lanjutnya, Andre tertegun.
"Benarkah ?" Ayu Dewi mengangguk.
"Papa aku juga pengen lihat ya !' seru Mario dengan gembira, Andre mengangguk, kini ketiganya keluar dari ruang kerjanya dan menuju ruangan khusus.
Disana semuanya tak berkedip menatap gambar yang di hasilkan dan dikirimkan dari kapal selam mini yang berhasil selamat dan masuk ke dunia pararel.
"Wow ini menajubkan !" mata Profesor Suherman berbinar-binar menatap potongan gambar yang terlihat dilayar televisi. Saat ini kapal selam melakukan perjalanan di dalam bawah laut, sejauh ini hanya koral dan tumbuhan laut yang indah, karena tangkapan layar sangat jernih.
"Tunggu itu apa ? Ikan paus ?" teriak seseorang melihat sebuah penampakan yang melintas.
"Bukan, itu adalah ikan mahluk purba yang sudah punah jutaan tahun silam !" jawab Ayu Dewi.
"Tapi itu kan ...." semua terdiam, tertegun dan takjub mereka seperti di bawa ke bawah laut jutaan tahun silam, ya pada masa periode jaman Dinosaurus !
"Jaka coba, perintahkan kapal ke permukaan laut !" perintah profesor Suherman dia sangat penasaran sekali dengan kehidupan di atas permukaan. Tak lama kapal selam berhasil menangkap sinyal dari pusat dan perlahah menuju permukaan laut.
"Astaga, ini ... benar-benar luar biasa !" semuanya seperti melihat film di bioskop dengan tampilan dokumenter jaman prasejarah yang sudah punah ribuan tahun lalu.
"Keberhasilan ini akan mengejutkan dunia !" ujar salah satu karyawan.
"Paling juga dianggap setingan, buatan !" seru yang lain mulai berdebat. Andre dan Ayu Dewi saling berpandangan. ia kini mengerti maksud Andre yang lalu.
"Kita melihat daratan !" teriak Jaka dan semua bersemangat.
"Papa ini luar biasa !" Andre menatap hologram putranya dan tersenyum.
"Mario sudah dulu, ya sayang !" ujar Andre, Mario mengangguk dan berpisah. hologram Mario menghilang.
"Prof tolong terus rekam semuanya ! dan hati-hati jangan sampai kapal selam kita hilang !" perintah Andre.
"Oke bos !"
"Aku pergi dulu !" Andre pun pergi terlihat dia sangat puas.
-----------
"Papa !" Mario melongok dipintu kamar Andre, malam itu.
"Ada apa Mario ?" Andre memang belum tidur, dia baru selesai dengan pekerjaannya dan melirik kepada putranya.
"Boleh aku tidur dengan papa ?" Andre tersenyum, Mario terlihat sangat senang.
Keduanya kemudian berbaring di tempat tidur, Mario memeluk tubuh papanya, Andre membalas memeluk sambil mencium rambut putranya.
"Papa apa kita akan pergi ?" tanya Mario tiba-tiba, Andre terkejut.
"Pergi kemana Mario ?" Mario mengangkat wajahnya dan menatap papanya.
"Ya, ketempat yang tadi pa !" jawab Mario, akhirnya dia mengerti.
"Sayang itu masih tahap penelitian ! kita masih belum tahu tempat apa itu sebenarnya ! mungkin saja banyak bahayanya !" jelas Andre. Mario mengangguk.
"Oh begitu ya pa !"
"Memang kenapa kamu pengen kesana, hmmm ... !" Andre menoel hidung Mario yang lebih mancung darinya.
"Kayaknya asik pah berpetualang disana !" jawab Mario berbinar, Andre hanya tertawa.
"Kamu tuh masih kecil sayang !" Andre memeluk putranya, dia tahu Mario memang anak pemberani dia ikut kegiatan pramuka dan juga bela diri padahal usianya baru menginjak 8 tahun bulan ini.
"Sudah, kita tidur saja ! Oke ? besok kamu sekolah ! oh ya kamu jangan cerita tentang hal ini kepada temanmu ya !" Mario mengangguk dan mencium pipi papanya.
"Siap Bos ! malam pa !"
"Malam sayang !
---------------
Keesokan harinya mereka sarapan pagi bersama, setelah itu Andre mengantar Mario ke sekolah.
"Nek, Mario berangkat ya !" ujarnya sambil mencium pipi neneknya.
"Iya sayang hati-hati ya !" Bu Sumarni tersenyum dan mencium pipi cucu kesayangannya itu.
"Bu aku pergi dulu ya !" kali ini Andre yang pamitan pergi. Tadi waktu sarapan Mario dengan semangat bercerita tentang keberhasilan papanya, Andre hanya tersenyum saja, sedangkan Sumarni tanpa sadar menangis bahagia dan bangga kepada putranya itu yang telah berhasil membuktikan bahwa ayahnya tidak bohong dan gila.
"Iya hati-hati ya !" bu Sumarni tersenyum Andre dan Mario salim kepadanya dan kemudia keduanya pergi.
Di mobil keduanya menyapa Airin AI milik papanya, selama perjalan keduanya mengobrol dan akhirnya tiba di Sekolah Internasional yang ada TK aampai SMU nya dan termasuk terkenal dan berfasilitas lengkap. Mario sendiri juga memakai jam seperti papanya, memang seperti jam biasa. Banyak temannya menggunakan smartwatch seperti dirinya, tapi yang dipakai Mario lebih canggih lagi. Dia tidak membelinya seperti orang lain dan juga bermerk terkenal yang berharga mahal, sementara itu milik Mario dibuat khusus oleh perusahaan ayahnya sendiri. Walau canggih Mario tidak menggunakan hal itu untuk hal-hal tidak baik.
"Pa Mario pergi dulu ya !" pamitnya untuk sekolah.
"Iya sayang !" jawab Andre.
"Dah Airin !" pamitnya kepada AI Airin.
"Dah juga tuan Mario Marcello Pratama !" jawab Airin, Mario turun dan melambai tangannya, di balas oleh Andre dan langsung pergi.
------------
Andre tiba dikantornya yang terletak di pusat perkantoran di Sudirman, walau tidak setinggi gedung di sekitarnya hanya berlantai 15 tapi gedung ini sangat berbeda, pertama gedung ini menganut ekonatural sistem itu artinya semua fasilitas gedung ramah lingkungan dan hemat listrik. Air keran di seluruh area gedung bisa diminum, Walau airnya dari sumur khusus tapi setiap air yang terbuang akan didaur ulang kembali, listrik disini menggunakan solar matahari begitupun sampah.
Bisa dipastikan 70% teknologi gedung kantor buatan perusahaan Andre sendiri, komputer yang di gunakan pun hemat daya listirk, sistem internet pun di tersendiri tapi sudah terveripikasi di pemerintahan dengan kecepatan yang lebih dibanding lainya.
Setiap karyawan menggunakan kode khusus di ponselnya untuk digunakan di area gedung untuk apa saja, termasuk makan pagi, siang gratis dan sepuasnya karena gedung milik Andre punya area restoran, cafe dan toko sendiri. Tidak ada repsesionis di lobby gedung semua akan di sambut AI yang terdengar suaranya saja yang akan membantu siapa saja para tamu yang datang, tinggal mereka menyebutkan kebagian dan bertemu siapa maka AI akan menjawab lantai dan ruang lengkap dengan denah di layar televisi.
Andre langsung ke tempat parkir pribadi dan juga lift yang juga sama, kini ia tiba di kantornya sudah di sambut oleh sekretarisnya.
"Maaf pak ada tamu yang ingin bertemu bapak, saya sudah terangkan kepadanya untuk perjanjian khusus dengan anda, tapi dia tetap ingin meminta dengan segera bertemu dengan anda !" jelas Indah sekretarisnya.
"Oh siapa dia ?" tanya Andre sambil lalu.
"Claudia Moretti !" Andre tertegun dan berhenti menatap sekretarisnya. Dia terdiam sejenak dan berpikir.
Bersambung ....