Andre sudah tiba di gedung riset dan teknologi rahasia miliknya, ada beberapa garis polisi di sana. Beberapa polisi berusaha meminta keterangan dari para pegawai dan akhirnya kepada Andre sebagai pemimpin perusahaan. Wawancara dilakukan di gedung lain tidak di riset dan teknologi miliknya sebagai tempat kejadian perkara.
Gedung ini disebut gedung donat karena bentuknya, walau tidak ada tengahnya yang bolong berlantai 10 dengan kaca transparan di semua sisinya, tapi walau begitu tidak bisa ditembus oleh alat apun, bahkan peluru pun juga tidak mempan. Bukan karena tebal melainkan kacanya bukan kaca biasa dan khusus di buat oleh perusahaan milik Andre sendiri. Bisa menyerap panas, suara dan cahaya dan tidak terlalu silau.
Kaca ini dijual ke produsen mobil atau pesawat khusus dengan nilai jual jutaan dollar dan diakui oleh internasional. Lagi-lagi cara pembuatannya termasuk rahasia tak bisa di ungkap ke publik. Semua produk yang di hasilkan oleh perusahaan Andre terbilang aneh dan tidak masuk akal tapi sangat di sukai oleh pelanggan, sehingga banyak pesanan keluar negeri.
Andre hanya memberikan keterangan sebatas sebagai pimpinan, polisi tidak bisa bertindak lebih jauh. Hanya info orang yang dianggap pencurinya saja. Setelah itu Andre menuju gedung riset teknologi, sebagai pemilik dia mempunyai kartu khusus, di lobby memang tidak ada orang, yang disana hanya peralatan pendeteksian berupa sensor saja. Dari pintu masuk, kemudian menuju ke pintu yang lainnya.
Kemudian Andrian menggunakan lift kelantai dasar 3 lantai kebawah. Pintu lift pun dibuka, di ruangan ini Andre sedang melihat kesibukan para karyawannya, disini mereka secara bebas bereksperimen dengan berbagai temuan teknologi, yang nanti kemudian di saring mana yang layak dan tidak. Semuanya berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari. Andre membebaskan karyawannya untuk bekerja secara serius tapi santai. Rata-rata semuanya pintar dengan otak cerdas serta datang dari berbagai daerah di Indonesia.
"Halo bos apa kabar !" sapa salah satu seorang karyawannya bernama Sahrul memakai topi jerami, dia menyebutnya topi membuat ide.
"Baik Rul !" Andre sering tersenyum dan bangga kepada semua karyawannya yang menurutnya tak kalah dengan negara lain soal kemampuan dan inovasi dan merancang semua sistem teknologi yang sangat rumit.
Bagi setiap orang mereka terlihat seperti orang gila, kadang mereka berbicara sendiri tapi karya mereka membuat siapa pun takjub. Andre memberikan mereka keuntungan besar dari hasil penjualan produk, sehingga kehidupan mereka terjamin. Di gedung pusat risetnya Andre memberikan fasilitas komplit dari makanan, minuman dan kebutuhan lainnya.
Di tengah gedung yang harusnya bolong, diisi dengan super komputer paling cepat di dunia dan juga yang dapat mengakses jutaan data dari seluruh dunia. Perusahaan Andre bukan hanya ada di Indonesia tapi juga merambah Eropa dan Asia serta Amerika. Di Eropa sendiri cabangnya di Jerman, sebenarnya itu bekas perusahaan rintisan pertama Andre dan teman-temannya, setelah di beli oleh perusahaan lain gedungnya tidak terpakai, beberapa tahun kemudian gedung itu dibeli kembali oleh Andre dan dijadikan tempat khusus.
----------
Dari semuanya itu, ada suatu tempat paling khusus yang tidak berkaitan dengan teknologi. Tempat dimana ruangan terdapat penyimpanan naskah kuno, peta dan buku dari jaman dahulu. Andre sering meneliti semuanya bersama seorang teman ayahnya yang dulu menjadi muridnya. Dia adalah seorang Arkeolog yang namanya sudah tidak asing lagi dibidang ilmu ini yaitu Profesor Suherman. Dia sering ikut serta dalam penjelajahan keberbagai belahan dunia untuk mengungkap sejarah. Usianya 45 tahun, sudah bekerja di perusahaan Andre selama 5 tahun, Andre bertemu dengannya dan berbicara tentang jurnal ilmiah ayahnya dan sebuah bukti peta kuno yang di temukan di sebuah situs peradaban kuno dan mengajaknya untuk bergabung untuk bersama menelitinya dan di setujui.
"Hallo prof bagaimana ?" Tanya Andre kepada Profesor Suherman lelaki yang sudah banyak beruban dirambutnya itu sedang duduk menghadap layar televisi besar dihadapannya, putrinya semata wayang pun bekerja di perusahaan Andre dan menjadi salah satu karyawan andalan seorang perempuan yang hebat.
"Oh kamu Dre, jangan khawatir 90 % sudah hampir selesai data-data sudah masuk dan sekarang komputer X20Y sedang mencari titik koordinat dari peta !" jelas Profesor Suherman.
"Oh begitu, syukurlah !" Andre lega dan menatap layar komputer besar di depannya.
"Aku dengar ada penyusup lagi ya ?" tanya seorang perempuan cantik yang baru masuk keruangan khusus. Dia adalah bernama Ayu Dewi putri dari Profesor Suherman.
"Begitulah, tapi sudah ditangani dengan baik kok !" jawab Andre.
"Aneh aja, ini kesekian kalinya ! dulu mereka menjelekan dan tak percaya ! kini dicari-cari bahkan pakai pencuri bayaran lagi !" lanjut Profesor Suherman.
"Ya jelas lah, pah ! coba lihat !" Ayu Dewi menunjuk ke layar komputer dan semua terkejut bukan main.
"Oh astaga, ini benar-benar luar biasa !" ujar Profesor Suherman, semua mengangguk dan tertegun menatap layar.
Ilmuwan Andre telah meluncurkan kapal selam mini yang di buat sendiri untuk misi ini, mereka sedang menuju suatu tempat yang diyakini menjadi titik koordinat dari pintu gerbang dunia pararel. Menurut analisa ayahnya Profesor Subekti yang direkam lewat video rekorder. Pintu dunia akan terbuka secara berpindah-pindah, dengan koordinat yang terbuka di seluruh dunia, baik daratan, lautan dan juga udara. Banyak kapal terbang, perahu yang tanpa disengaja masuk ke portal dunia pararel ini. Jadi setiap koordinat selalu berubah setiap detik, menit dan jam.
Untuk itu perusahaan Andre melakukan ekspedisi dan penelitian apakah apa yang diungkap Profesor Subekti benar adanya, dan kini kapal selam mini sudah dilengkapi peralatan canggih sudah memasuki salah satu gerbang portal dunia pararel. semua ingin tahu seperti apa dunia lain itu sebenarnya.
Karena menurut kajian ilmiah dan penelitian, kota atau tempat mitos itu tidak ada di dunia kita tapi adanya di dunia pararel seperti contohnya Atlantis yang menjadi perdebatan benaran ada atau hanya cerita belaka karangan filsuf terkenal Plato.
"Jaka, coba masuk secara pelan-pelan dan kasih infomarsi dari kapal selam !" perintah Profesor Suherman. Kepada Jaka sebagai pengendali dari ruangan kontrol
"Baik prof ... !" jawabnya, seketika data-data masuk ke dalam komputer.
"Profesor sepertinya ada medan magnet di sekitar gerbang dan kapal Selam kita sepertinya tersedot ke dalamnya ... ini sangat kuat sekali !" dan tiba-tiba tampakan hitam menghiasi layar televisi, kapal Selam mini menghilang kedalam portal dunia paralel.
"Bagaimana keadaan elektronik di dalam kapal selam mini Jaka ?" tanya Profesor Suherman.
"Aku lihat semua baik, tidak terpengaruh ... hanya sinyalnya hilang !" jawab Jaka.
"Itu bagus, sekali ! proyek kita sukses Andre!" Profesor Suherman tersenyum.
"Iya profesor ! itu sudah cukup bahwa kajian Ilmiah tentang ujung dunia benar adanya !" Andre pun cukup puas perasaannya.
"Terus pantau, barang kali ada sinyal yang tertangkap !" perintahnya.
"Baik bos !" seru semuanya.
"Tuan Andre ada undangan untuk menjadi pembicara di acara tahunan ilmuwan dunia yang akan diadakan di Havard University Amerika !" Ayu Dewi menyerahkan sebuah surat undangan khusus itu.
"Aku tahu yang mereka inginkan dari kita ! aku akan menolaknya ! aku tidak mau dipermalukan di depan umum, seperti ayahku dulu !" Andre membuang surat undangan itu ke tempat sampah dan langsung pergi. Semua terdiam dan mengerti apa yang di rasakan oleh Andre bos mereka.
Bersambung ...