Chereads / BERPETUALANG KE UJUNG DUNIA ! / Chapter 3 - Berjanji Untuk Ayah

Chapter 3 - Berjanji Untuk Ayah

"Bu, Mario belum pulang ?" tanya Andre kepada ibunya yang sedang memasak makanan kesukaannya dan juga almarhum ayahnya yaitu sayur asem dan ayam goreng.

"Sebentar lagi, katanya tadi dia akan ada les piano dulu !" jawab Sumarni, Andre memang belum menikah, tapi dia sudah mempunyai anak ketika berumur 19 tahun ketika berkuliah di Jerman mengambil S2 nya disana. Mario adalah hasil hubungan one night stand dengan seorang gadis keturunan Yunani, Inggris dan Italia bernama Claudia. Keduanya masih perjaka dan perawan, dan bertemu di sebuah pesta karena mabuk mereka tak sadar melakukan hubungan terlarang.

Bagi Andre dan Claudia, tidak mempermasalahan hubungan tanpa menikah. Ketika Claudia hamil Andre tidak mengetahuinya ia sedang sibuk dengan usaha yang dirintis teman-temannya. Claudia Moretti sendiri putri seorang pengusaha kaya, ia sendiri sebenarnya kurang begitu suka dengan Andre karena bukan tipenya.

Andre mengetahui Claudia hamil dan melahirkan anak ketika suatu hari pintu apartemennya diketuk oleh seseorang yang ternyata pengawal pribadi Tuan Morreti.

"Ya ada perlu apa ? tanya Andre yang baru bangun tidur karena kesibukannya kuliah dan urusan bisnis.

"Tuan Andre Pratama ?" tanya seorang lelaki berjas hitam dan berkacamata. Andre mengangguk.

"Boleh saya masuk ?" tanyanya lagi, Andre tak bisa menolak.

"Tolong tanda tangani perjanjian ini !" seorang lelaki lainnya memberikan kertas kepada Andre, dia terkejut dan membacanya sebentar tapi kemudian ia memutuskan menandatangani isi perjanjian itu.

"Bagus, tunggu sebentar !" dia menyuruh salah satu temannya pergi, tak lama kembali lagi membawa seorang bayi yang kemudian diserahkan kepadanya, Andre hanya tertegun saja melihat bayi laki-laki di pangkuannya.

Sejak itulah Andre merawat Mario putranya seorang diri tanpa melibatkan Claudia yang memang tidak dikenalnya, surat itu mengatakan bahwa dia tidak akan menuntut harta apa-apa. Andre tidak perduli dengan itu, perusahaannya sudah menghasilkan uang ia pun mengaji seorang pengasuh dan juga pembantu untuk mengurus apartemen dan Mario, baru bila dia tidak sibuk maka putranya menjadi tanggung jawabnya.

Andre pun dengan cepat mengurus kewarganegaraan Mario sama dengannya yaitu Indonesia di kedutaan besar RI di Jerman, karena dalam surat perjanjian itu ada bukti nikah dan cerai sekaligus walau menurutnya tidak terjadi seperti itu. jadi semua lancar saja. Seiring kelulusan S2 dan penjualan perusahaan Andre pun membawa pulang Mario ke Indonesia. Tentu saja ibundanya terkejut tapi tidak marah, Andre pun menjelaskan semuanya. Sejak itu mereka berdua mengasuh Mario.

----------

"Siang nenek !" terdengar sapaan dari seorang anak berwajah tampan dan indo. Memang harus diakui 75% darah Mario didominasi mamanya Claudia, tapi sampai saat ini Mario justru tidak pernah bertanya siapa mamanya kepada Andre atau pun neneknya yang baru pulang dari sekolah.

"Eh ada papa juga !" Mario kini berusia 7 tahun. Anak lelaki itu pun memeluk neneknya dan papanya. Mario mewarisi kepintaran dan kecerdasan dari papanya dan kakeknya profesor Subekti. Untuk usia tujuh tahun dia sudah mengenal teknologi komputer dan robot, salah satu buatannya adalah robot kucing diberi nama Min. Awalnya Min adalah boneka kucing berbulu halus hadiah ulang tahun dari tantenya, oleh Mario dibantu papanya dibuatkan tubuh dan otak untuknya. Kini Min berjalan dan berbicara layaknya kucing pada umumnya.

"Bagaimana sekolahmu sayang !" Andre memeluk putra semata wayangnya dan menciumnya, untuk ukuran 7 tahun tubuh Mario cukup tinggi dibanding anak sebayanya.

"Baik papa !" tatapnya kepada Andre papanya dan membalas menciumnya.

"Sudah sana ganti pakaian setelah itu kita makan siang bersama !" ujar papanya sambil melepas pelukan, Mario mengangguk sementara Sumarni hanya saja tersenyum melihat cucunya itu.

Mereka pun makan siang bersama, saling mengobrol dan memuji masakan sang nenek yang benar-benar enak.

"Maaf tuan, saya mengganggu !" sosok hologram Aron muncul di depan mereka yang sedang menikmati makan siang.

"Ada telpon dari tuan Yudha ! tentang pencurian lagi di gedung riset !" jelas Aron, Sumarni dan Mario terkejut.

"Sambungkan Aron !" sebuah tampilan seseorang dilayar tv dekat ruang makan.

"Ada berita apa Yudha ?" tanya Andre.

"Wah sedang makan siang nih ! maaf mengganggu bu, hallo Mario !" sapa Yudha dari layar televisi. Sumarni hanya tersenyum, Mario melambaikan tangannya ke arah Yudha.

"Gini, ternyata semua pencurian selama ini terhubung dengan perusahan Global teknologi milik tuan Hendrawan Susanto !" jawab Yudha, Andre mengehela nafas dia sudah menduganya,

"Hanya itu ?"

"Iya, nanti kalau ada kabar baru gue kasih tahu ! yuk semua selamat makan siang !" Yudha pun menghilang dari layar tv, semua terdiam.

"Jangan khawatir semua aman kok bu !" Andre menatap ibunya yang sedikit marah, dia tahu siapa Hendrawan Susanto, yang sejak dulu berusaha menghacurkan suaminya dengan menyebar berita bohong tentang karya ilmiah yang kini justru di perebutkan oleh semua orang.

"Ibu hanya tidak mengerti dengan kelakuan orang-orang, dulu mereka menghujat karya ilmiah ayahmu dan menganggapnya gila ! kini mereka berusaha merebutnya untuk kepentingan diri sendiri !" Sumarni mengeluarkan kekesalannya.

"Bu Andre janji, bahwa aku yang akan membuktikan kepada semuanya bahwa ayah tidak seperti itu !" Sumarni mengangguk, dia tahu putranya berusaha memulihkan nama baik ayahnya.

"Mario juga nek !" jawab Mario, walau baru 7 tahun dia sudah mengerti. Andre dan Sumarni hanya tersenyum saja, sedikit melupakan insiden tadi.

"Memang sudah sejauh mana, riset yang diketahui ?" tanya Sumarni.

"Hampir 75 % bu !" jawab Andre, ketika usianya 17 tahun dia menemukan arsip dan riset yang sudah dilakukan oleh ayahnya sebelumnya. Kali ini Andre berusaha menyempurnakannya. Ditambah dia mendapatkan hal yang tak terduga yang akan membuat seluruh dunia tidak akan percaya dengannya.

"Setelah ini Andre akan ke gedung riset lagi ! untuk memastikan semua aman !" lanjut Andre. ibunya dan Mario mengangguk seakan mengerti,

--------------

Setelah selesai makan siang, Andre pun berangkat ke gedung riset teknologi miliknya. yang terletak di kawasan indrustri terkenal, gedung ini memang menyatu dengan pabrik milik Andre. Semua karyawannya 100% orang Indonesia tidak ada pekerja asing di seluruh perusahaannya. Sistem permodalan perusahaannya pun diatur sedemikian sehingga tidak ada yang berhak turut campur dengan apa yang dilakukan Andre. Semuanya bisa diakses tapi tidak dengan gedung riset dan teknologi miliknya.

Tidak sembarang orang bisa masuk, tanpa terkecuali para pemegang saham. Mereka tidak termasuk dengan gedung riset ini, walaupun masih bagian dari perusahaan. Andre tidak perduli dengan acaman penarikan modal dari perusahaan ketika tidak boleh masuk kesana. Hanya gedung riset dan teknologi yang bersih dari campur tangan orang lain.

Setiap karyawan yang bekerja di sana harus mempunyai kartu identitas khusus yang setiap saat di perbaharui kodenya. Jadi minimalisir kejadian penyusupan ke dalam gedung. ditambah 7 lapisan pengamanan baik diluar maupun di dalam. Dan konon gedung ini tidak dapat dipantau oleh satelit, ataupun sinar x dan sebagainya. Gedung ini pula tahan gempa dan bom atom sekalipun, kenapa sampai segitunya karena banyak eksperimen rahasia di dalamnya yang menjadi incaran orang.

Dan konon pula, ada benda bersejarah penting dan bernilai tinggi disimpan di sana, termasuk sebuah peta kuno abad pertengahan yang termasuk incaran para pencuri atau penyusup. Sejauh ini sejak gedung ini dibangun sudah ada 12 percobaan masuk secara ilegal dari berbagai kelompok baik resmi maupun tidak, swasta atau pemerintah sekalipun bahkan ada beberapa intelejen asing yang ikut melakukannya. Tapi semua gagal total !

Bersambung ....