Chereads / Dari Samping Yama / Chapter 18 - Suka Sama Yama

Chapter 18 - Suka Sama Yama

Yama keluar dari kamar mandi mendapatkan Lika tertidur lelap di dalam selimut tebal berwarna putih bersih.

Yama mengenakan terlebih dahulu pakaiannya, Celana hitam dan baju kaos hitam oversize. Yama sengaja memilih baju hitam untuk menyamakan tone bajunya dengan Lika yang juga tadi mengenakan kaos hitam.

Duduk di samping Lika yang tertidur, Yama mengambil baju Lika yang tersangkut di kepala kursi kayu di dekat meja kecil samping ranjang, sambil memegang baju Lika ia mengelus lembut rambut Lika yang bernafas teratur.

Yama sempat mempertimbangkan untuk tidak membangunkan Lika karena terlihat lelah namun Yama tahu ia pasti akan kelaparan jika tidak makan sekarang.

"Lika...." Yama pindah mengelus pipi Lika "Bangun yuk....cari makan yuk" panggil Yama

Lika bergerak sedikit, dengan mata terpejam ia meregangkan tubuhnya, membuka matanya dan menemukan Yama tersenyum melihatnya

"Udah mandi?" ia duduk

"Udah, yuk keluar...tadi katanya lapar" Yama memakaikan baju Lika, Lika hanya mengangguk

"Eh...bentar gua cuci muka dulu" Lika turun dan bergegas ke kamar mandi untuk mencuci muka, selesai mencuci wajahnya ia mengunakan handuk yang tersedia di rak untuk mengeringkan wajahnya.

memakai sedikit lipstik di bibirnya dan saat melangkah keluar ia sekilas melihat ke tong sampah di dekat wastafel, di dalamnya ada tissue dan iseng banget Lika menunduk melihat tissue-tissue itu dan.....

"Yam.....sini deh!" Lika memanggil dari kamar mandi

Yama yang menunggu sambil main di smartphone-nya berjalan bergegas mendapati Lika sedang jongkok di dekat tong sampah

"Apaan?" Yama berdiri di pintu kamar mandi yang sudah terbuka

"Itu....!" Tunjuk Lika pada kumpulan tissue dalam tong sampah

"AAAHHHH!!!! Likaaaa!!!" Yama seketika menarik tangan Lika keluar dari kamar mandi karena malu

"HA HA HA HA HA....!!! sesehat itu dirimu!" Lika tertawa mengolok

"AAAHHH.....jangan ngomongin itu! ayo pergi" Yama yang bersemu malu menarik Lika untuk cepat-cepat keluar dari kamar.

Sambil berjalan, Lika masih cekikikan melihat Yama malu

"Itu karena gua terlalu excited you know....stop talking about it, gua malu" Yama mengandeng tangan Lika

"Okay...." Lika menenangkan tawanya sendiri dan sekali lagi menoleh ke Yama, dalam hati Lika ia sangat bersyukur dan bangga pada Yama yang rela menahan dirinya untuk tidak berhubungan badan dengan Lika (masukin ono ke ono maksudnya).

Dalam keadaan yang sudah sangat "memungkinkan" seperti tadi, cowok mana yang bisa tahan tidak "memakan" pasangannya? namun Yama lebih memilih di ikat dan meneruskan hasratnya sendiri di kamar mandi tanpa melibatkan Lika.

Lika menggenggam erat tangan Yama.

"Gua mau jadi pacar elu" ucap Lika sambil berjalan ke elevator

Langkah Yama terhenti, ia melepaskan tangan Lika

"Lu ngomong apa barusan?" Yama kaget,ia mendengar semua yang di katakan Lika, hanya saja rasa terkejutnya auto membuat mulutnya bertanya karena tidak percaya

"Ha ha ha....lupa gua tadi ngomong apaan" Lika juga merasa malu membuat pengakuan mendadak seperti itu,ia melaju menuju elevator yang sudah masih terbuka karena ada pengunjung lain yang keluar dari dalamnya.

"Likaa...wait" Yama juga berlari kecil mengejar

Di dalam elevator

Yama tersenyum lebar masih tidak percaya di tempat seperti ini Lika menjawab pertanyaannya selama ini.

"Stop senyumnya,tar dikira gila lu" Lika melihat pantulan bayangan Yama di dinding lift, senyum yang sangat lebar hingga giginya yang rapi kelihatan.

"Biarin aja....gua lagi senang" Yama tidak peduli, ia memeluk tangan Lika yang dari tadi ia pegang di dadanya.

"Iya tapi liat no mbak sama mas resepsionis ampe senyum-senyum gitu ngeliatin-nya" Lika tidak merasa malu, ia hanya merasa lucu dengan kelakuan Yama

"Gak apa-apa, syukur mereka senyum daripada nangis" Yama melenggang lewat sambil tetap erat menggenggam tangan Lika.

Lika hanya bisa tersenyum, ia tidak ingin merusak kebahagiaan Yama.

Keluar dari hotel, mereka memilih berjalan kaki saja sambil menikmati suasana malam Bali, dan singgah di sebuah restoran random untuk makan malam. suasana di restoran ini juga lumayan ramai oleh pengunjung lokal dan mancanegara

Bisa di rasakan oleh Lika perlakuan Yama yang dari dulu memang selalu baik dan juga sopan terhadap orang lain menjadikan dia semakin terlihat keren di mata Lika.

"Gua ke toilet bentar ya" Yama pamit ingin ke kamar kecil, kebetulan mereka juga masih menunggu pesanan mereka

Lika mengangguk kecil, cepat-cepat Yama berjalan menuju tanda kamar kecil.

Sekarang sudah menunjukkan hampir pukul 11 malam.

Lika memainkan handphonenya sambil menunggu Yama kembali, dari arah masuk restoran yang nuansa taman terbuka dalam gedung ini datang beberapa laki-laki yang kedatangan mereka sangat mencolok karna di sertai gelak tawa mereka yang agak menganggu kenyamanan pengunjung lain , berjumlah 4 orang 3 di antara mereka terlihat seperti tourist dari luar Indonesia, 1 lagi sepertinya guide mereka dan bau alkohol menyengat hidung saat mereka masuk.

Mereka duduk tepat di meja sebelah Lika.

"Hi...are you alone?" satu dari mereka yang duduk paling dekat dengan Lika bertanya.

Lika mengangkat wajahnya dan menoleh kearah yang bertanya padanya, Lika mengeleng tak inginkan pembicaraan atau pertanyaan lebih lanjut ia kembali melihat layar handphone.

"May I sit here with you?" Yang tadi bertanya pada Lika mungkin merasa paling ganteng dari yang lain hingga memberanikan diri untuk duduk di sebelah Lika padahal Lika tadi mengeleng saat di tanya.

Lika dengan agak risih menjauhkan diri dari laki-laki ini.

"I'm with my boyfriend" Lika menatap ke orang ini

Bukannya pergi pria ini malah tersenyum dan menyenderkan dagunya di tangan mencoba menggoda Lika

"Your eyes is brown... they're beautiful" godanya

Lika tak lagi menjawab ataupun melihat ke arah pria ini. mungkin mendiamkannya akan membuatnya pergi pikir Lika

"Would you like to come with me tonight? I can pay you" bisik pria ini semakin berani dan juga mendekat pada Lika

"No thanks....pay for your medicine if you dare touching her" Suara berat Yama menjawab pertanyaan pria tadi, Yama sudah berdiri di belakang pria ini dengan wajah merah padam menahan emosinya melihat Lika di goda.

"Oh ha ha ha....so this is your boyfriend, ha ha...well that a shame" Pria tadi hendak pindah ke meja mereka di sebelah, teman-temannya sudah tegang melihat Yama

"Wait! apologize to my girlfriend" Yama menahan bahunya, pengunjung lain sudah melihat ke arah mereka

Pria ini berbalik ke Lika

" I can give you my number if you bored with him" ucapnya bukannya minta maaf malah semakin menjadi menggoda Lika dengan menawarkan nomor handphone nya

BUKKK!!!!!

Sebuah bogem kencang dari Yama mendarat di wajah pria ini.

Tidak sempat menangkis, pria ini terhuyung sementara temannya melihat dengan panik, mereka membantunya bangun namun tak berniat melawan Yama.

Yama masih ingin melanjutkan memberikan pelajaran pada pria tadi tapi Lika menangkap lengan Yama

"Yama...." panggil Lika menyentak lengan Yama, seketika Yama berhenti dengan pandangan tetap pada pria tadi dan temannya.

"Guys....maafkan kelakuan teman saya...maaf banget sudah menganggu...dia sedang mabuk" yang tampilannya seperti guide tadi datang tergesa-gesa untuk minta maaf

"Lu kasih tau teman elu, jangan seenaknya sama cewek mentang-mentang merasa punya uang" Yama masih sedikit gusar

"Iya bang maaf....mbak maaf banget" ia mengatupkan kedua tangan di dada seraya meminta maaf.

Lika mengangguk, juga Yama setelah pria yang meminta maaf tadi pergi bersama temannya keluar lagi dari restoran padahal mereka baru saja masuk.

pengunjung kembali tenang setelah gerombolan itu keluar.

" Lu gak apa-apa?" Yama menggenggam tangan Lika di bawa meja, ia perhatikan wajah Lika, terlihat tenang dan hanya ada senyuman manis di sana.

"Gua gak kenapa-napa...tangan lu gak apa-apa?" Lika menarik tangan mereka ke atas meja dan melihat bekas merah di tulang-tulang buku tangan Yama.

"Likaaaa...gua gak bisa biarin lu lepas dari mata gua barang sebentar, pasti deh ada aja kejadian aneh-aneh" Yama menundukkan wajahnya di atas genggaman mereka berdua di meja. Suara Yama berubah manja dan juga kesal

"ha ha.... padahal tadi lagi happy-happy" Lika mengelus rambut Yama dengan tangan kanannya yang tidak di pegang.

"Iya...padahal tadi lagi senang" suara Yama terdengar lucu dengan posisinya yang masih menunduk

"Udah yuk makan....tu pesannya datang" Lika menggoyang-goyangkan tangan pelan supaya Yama duduk dengan benar.

Selesai makan, mereka tidak langsung pulang namun berjalan-jalan lagi ke area dekat hotel, ada beberapa toko aksesoris di sana dan selesai dari sana barulah mereka kembali ke hotel.

"Gua boleh tidur di kamar elu ya?" Yama melihat Lika yang santai mengeluarkan kartu kamarnya seperti bersiap untuk pergi ke kamarnya saat masih berada di lift.

"Gimana ya?" Lika berpura-pura berpikir, ia hanya ingin menggoda Yama

"Gak boleh ya?" Yama lesu, ia menarik Lika ke pelukannya dan mendekap Lika hangat

"Ha ha...kok lu berubah drastis jadi manja gini sih?" Lika masih belum terbiasa dengan manja Yama yang naik seratus persen dari sebelum resmi pacaran.

"Gua gak berubah... statusnya yang berubah, masih gak boleh ya?" jawab Yama senang, senyumnya terlihat indah.

"Apaan?" Lika sudah lupa akan pertanyaan Yama tadi

"Udah deh, gua ngikut kemanapun lu pergi dah" Yama tak ingin melepaskan Lika, ia bersyukur atas jawaban Lika dan sekarang hatinya sangat berbunga-bunga dengan adanya Lika di dekatnya, dalam dekapannya pula.

Atas keras kepala Yama, ia berhasil tidur di kamar Lika. Mereka tidak melakukan hubungan seks, hanya ciuman dan pelukan yang ada malam ini.

Yama tidak ingin mengunakan perubahan status mereka sebagai alasan untuk berhubungan seks dengan Lika. mungkin suatu hari akan terjadi namun bukan malam ini janji Yama.

*****

Di grup fans Yama tiba-tiba banyak notifikasi masuk.

beberapa foto dan video di unggah ke grup chat.

"Dude....!!!!!! apaan ni?!!" chat 1

"Anjimmmm!!! ini kak Yama?" chat 2

"Kok kayak lagi berantem gitu?" chat 3

"Oi jelasin oi....gua gak ngerti ini apaan? oi sender!" chat 4

"Gua gak sengaja nemu kak Yama lagi jalan di Bali oi...!!! lagi liburan sama kak Lika kayaknya!! asli kaget oi...!" chat sender

"Kok lu pada macam FBI sih? ada aja di segala tempat...nemu aja Yama lagi dimana" chat 5

"Itu lagi berantem ya? kok tonjok orang?" chat 6

"Kok perasaan gua gak enak ya sama yang namanya Lika ini..." chat 7

"Iya loh gua juga.... semenjak ada dia di samping kak Yama kayaknya ada aja kejadian gak baik terjadi" chat 8

"Woi gak boleh suudzon woi" chat 9