Chereads / Destiny a Love / Chapter 26 - BAB 26 : Tamu yang tidak diundang

Chapter 26 - BAB 26 : Tamu yang tidak diundang

"Tidak Sean. Ini semua kesalahanku dan sudah seharusnya aku yang menangggungnya bukan Baekyeon. Jika kau menginginkannya biar aku saja yang menjadi pesuruhmu jangan Baekyeon"

Sean melipat kedua tangannya didepan dada sambil mempertimbangkan tawaran gadis itu.

Namun meskipun Mina sudah mengajukan diri untuk menggantikan Baekyeon tetapi Sean hanya ingin Baekyeon yang menjadi pesuruhnya, selain menyenangkan itu juga adalah salah satu cara agar Sean  bisa menjauhkan Baekyeon dari Suyeon.

Tanpa lelaki tampan itu sadari ternyata Sean sedikit merasa takut dengan kedekatan diantara Suyeon dan Baekyeon, meskipun lelaki didepannya ini sangat jauh dibandingkan dengan dirinya.

"Tidak Mina-ya. Sean biar aku saja yang menjadi pesuruhmu" giliran Baekyeon yang mengajukan dirinya.

"Rupanya pengecut seperti kalian saling melindungi ya HAHA" Sean tertawa dengan keras ketika melihat kedua orang di depannya itu saling mengajukan diri agar satu diantaranya tidak menjadi pesuruh Sean.

Mina dan Baekyeon sama-sama dibuat bingung, kenapa pilihannya sangat sulit.

Jika Mina dilaporkan pada pihak sekolah bisa-bisa gadis itu dikeluarkan dari sekolah dan Baekyeon tidak mau itu terjadi.

Entah karena apa namun Baekyeon sangat merasa tidak adil jika Mina juga dikeluarkan dari sekolah,tetapi jika dia menolong Mina dia akan menjadi pesuruh Sean selama 1 minggu.

Walau bagaimanapun didalam hati Baekyeon ada sedikit rasa tidak suka pada Sean, tentu saja karena lelaki itu sangat dekat dengan gadis pujaan hatinya.  Jika Baekyeon menuruti kemauan Sean maka harga dirinya akan jatuh dihadapan lelaki yang baru saja ia anggap musuh itu.

"Baiklah aku setuju"

Nampaknya Baekyeon memang harus mengorbankan harga dirinya demi menolong Mina, bagaimanapun masa depan Mina adalah pertimbangan utama Baekyeon.

Mina menoleh pada laki-laki disampingnya itu "Yak Baekyeon-a" kenapa lelaki ini sangat kekeh menolongnya meskipun harus mengorbankan harga dirinya sendiri sebagai sesama lelaki didepan Sean.

Seharusnya dirinyalah yang menjadi pesuruh Sean karena memang dirinyalah yang salah dan patut mendapatkannya.

Mina merasa tidak enak dengan Baekyeon karena lelaki yang baru dikenalnya tadi pagi itu mau menolongnya sampai sejauh ini.

"Apa yang kau lakukan Baekyeon, jangan buat harga dirimu dijatuhkan oleh Sean nanti" bisik  Mina pada Baekyeon.

"Sudah tidak apa-apa daripada kau harus dikeluarkan dari sekolah dan kehilangan masa depanmu. Lebih baik aku saja yang menggantikanmu" Baekyeon tersenyum.

Sungguh Baekyeon adalah malaikat bagi Mina saat ini, karena Baekyeon rela menjatuhkan harga dirinya sendiri didepan Sean dan itu dilakukannya demi masa depan Mina.

Maka gadis itu berjanji pada dirinya sendiri jika tidak akan mengulang kesalahannya hanya demi uang. Ia harus lebih berhati-hati sekarang.

"Tapi itu kesalahanku Baekyeon-a, memang sudah seharusnya aku yang bertanggung jawab bukan kau Baek" sungguh Mina masih merasa tidak enak dengan Baekyeon.

"Jadi kau setuju menjadi pesuruhku selama 1 minggu?" tanya Sean untuk meyakinkan jika Baekyeon memang mau menjadi pesuruhnya.

Memang ini yang lelaki tampan itu inginkan bukan.

Baekyeon terdiam beberapa saat lalu ia menganggukkan kepalanya.

Sean tersenyum miring "Baguslah, aku tidak akan melaporkan gadismu pada pihak sekolah. Kau tenang saja bung" Sean menepuk pundak Baekyeon sebelum pergi meninggalkan Mina dan Baekyeon.

Mina dan Baekyeon saling memandang.

"Kau tidak seharusnya melakukan hal itu Baekyeon"

Baekyeon lagi-lagi hanya bisa tersenyum tanpa berniat menyahuti ucapan Mina.

Mina masih tidak habis pikir dengan Baekyeon, bagaimana bisa laki-laki ini rela menjadi pesuruh Sean demi dirinya.

Apa Mina boleh menyukai lelaki yang sangat baik hati ini?

Mina mengantar Baekyeon sampai didepan rumah lelaki tersebut.

"Kenapa kau malam-malam bisa berada diluar, kau mau pergi kemana?" tanya Baekyeon pada Mina yang sedang membantunya berjalan.

"Aku baru saja pulang dari bekerja dan aku tidak sengaja melihatmu yang sedang dipukuli seseorang lalu aku lagsung menolongmu" jawab Mina.

"Kau bekerja dimana, kenapa sampai malam begini?" tanya Baekyeon lagi.

"Di kedai ramen paman Kim diujung gang tepat kau dipukuli Sean tadi"

Baekyeon mengangguk, ternyata ia memang tidak salah menolong seseorang, buktinya Mina adalah gadis yang mandiri dan pekerja keras.

"Terima kasih kau sudah menolongku"

Mina mengangguk "Oh iya kalau boleh aku tahu, Sean itu siapa dan ada masalah apa kau dengannya sehingga tadi kau bisa dipukuli olehnya?"

Baekyeon tersenyum masam mendengar Mina menyebut nama Sean "Dia ketua basket di sekolah kita, apa kau tidak mengenalinya" Jawab Baekyeon sekenanya.

Mina menggeleng "Bukan itu, jika mengenai Sean adalah ketua tim basket di sekolah kita menurutku seluruh penghuni sekolah mengetahui akan hal itu.  Namun yang aku tanyakan kenapa kau bisa dipukuli oleh Sean, kau memiliki masalah apa dengannya? "

Baekyeon memilih diam dan memutuskan untuk terus berjalan memasuki pekarangan rumahnya dibantu oleh Mina.

Meninggalkan Mina dan Baekyeon, Sean melangkahkan kakinya menuju rumah Suyeon untuk memberi tahu apa yang baru saja ia ketahui itu.

Kenapa Sean memberi tahu Suyeon? Bukankah dia sudah berjanji pada Baekyeon untuk tidak memberi tahu apa yang diduganya itu pada Suyeon?

SALAH. Sean hanya berjanji tidak akan melaporkan Mina pada pihak sekolah tapi tidak untuk yang satu ini.

Suyeon harus tahu jika Baekyeon sudah bekerja sama dengan Sejung dan Mina untuk menjebaknya, dengan begitu Suyeon tidak akan mau lagi berdekatan dengan Baekyeon.

Meskipun tidak tahu kebenarannya, yang terpenting saat ini adalah Sean mencoba untuk meyakinkan gadis mungilnya itu bahwa Baekyeon juga terlibat dalam rencana Sejung untuk menjebaknya.

Dengan begitu maka dirinya tidak perlu lagi bersusah payah memikirkan bagaimana cara untuk menjauhkan Baekyeon dari Suyeon.

Tidak ingin mengganggu kedua orang tua Suyeon, Sean memutuskan untuk mengirimi pesan pada Suyeon dan mengajak gadis mungilnya itu untuk berbicara diluar.

Dilain tempat dengan Sean, Suyeon baru saja selesai mandi dan keluar dari dalam kamar mandi setelah membersihkan badannya, saat ingin mengambil bajunya di almari dekat ranjangnya bunyi ponsel miliknya membuat gadis cantik itu memutar langkahnya kembali untuk menuju ke nakas tempat dimana ponselnya itu berada.

Dengan cepat ia membuka aplikasi pesan ketika melihat nama Sean tertera disana.

Sean :

Apa kau sudah tidur?

Dengan cepat Suyeon menggerakkan jarinya untuk membalas pesan Sean.

Suyeon :

Belum, aku baru saja selesai mandi.

Ada apa?

Sambil menunggu balasan dari Sean, gadis itu kembali berjalan menuju almarinya dan mengambil setelan bajunya untuk dipakai.

Sean :

Kau gila! Bisa-bisanya kau mandi malam-malam begini!

Suyeon terkekeh melihat balasan Sean yang seolah mengomelinya, gadis cantik itu yakin jika sahabatnya itu sedang menggerutu sekarang.

Pesan kembali masuk dari Sean.

Sean :

Bisa kau keluar sebentar? Ada yang ingin aku bicarakan denganmu.

Aku tidak enak dengan Om dan Tante jika aku berkunjung malam-malam begini.

Suyeon :

Sekarang?

Sean :

Iya, apa kau bisa?

Aku didepan rumahmu sekarang

Suyeon berjalan menuju jendela kamarnya yang sudah tertutup dengan tirai itu dan membuka tirai jendelanya untuk memastikan bahwa Sean ada didepan rumahnya, dan benar jika sahabatnya itu sedang berdiri didepan gerbang rumahnya sambil melihat kearah kamar Suyeon.

Dengan cepat gadis cantik itu menggerakkan jarinya untuk membalas pesan Sean.

Suyeon :

Baiklah aku akan keluar sebentar lagi

Setelah mengirim pesan  pada Sean, gadis cantik itu dengan cepat memakai setelan piyamanya lalu bergegas keluar dari kamarnya untuk menemui Sean.

Dilantai bawah ternyata kedua orang tua Suyeon sedang duduk dan menonton televisi bersama sesekali keduanya tertawa ketika menonton sesuatu yang lucu, kedua orang tua Suyeon itu menoleh saat mendengar suara langkah kaki seseorang menuruni tangga.

"Kau mau kemana" tanya Siwun ketika melihat anak gadisnya itu berjalan dengan terburu-buru.

"Aku akan keluar sebentar" jawab Suyeon cepat.

"Kemana?" kini giliran Taehi yang bertanya.

"Menemui Sean" sahut Suyeon.

Suyeon bergegas keluar rumahnya dan menemui Sean yang sedang berdiri didepan pintu gerbang rumahnya itu, kenapa lelaki itu tidak masuk saja dengan begitu ia tidak perlu keluar rumah.