Saat Suyeon keluar dari dalam kelasnya, ia tidak sengaja berpas-pasan dengan Baekyeon dan Mina, namun gadis cantik itu membuang pandangan dari kedua orang itu dengan cepat lalu Suyeon melewati keduanya sebelum Baekyeon hendak menyapanya.
Baekyeon merasa aneh dengan sikap Suyeon hari ini, tadi malam sikap gadis cantik itu masih baik-baik saja tapi kenapa pagi ini sikapnya berubah seakan Suyeon sudah kembali menjadi Suyeon yang dulu ia kenal.
Dimana sikap gadis cantik itu yang terkesan cuek dan dingin, padahal beberapa hari belakangan ini ketika Baekyeon tidak sengaja menatap Suyeon maka gadis cantik itu tanpa berpikir panjang langsung tersenyum padanya meskipun senyuman itu sangat tipis.
Tidak beda dengan Baekyeon yang kebingungan karena sikap Suyeon yang berubah, Mina juga terlihat kebingungan dan entah kenapa gadis itu merasa takut hanya untuk sekedar menatap mata Suyeon setelah kejahatannya dengan Sejung terbongkar, meskipun Suyeon mungkin belum mengetahui yang sebenarnya terjadi jika orang suruhan Sejung itu adalah dirinya.
"Baekyeon apa kau dekat dengan Suyeon?" tanyanya pada Baekyeon yang masih mengikuti kemana arah Suyeon pergi.
"Tidak terlalu dekat" sahut Baekyeon sekenanya.
Mina mengangguk "Oh, sebenarnya aku ingin sekali meminta maaf pada Suyeon tapi mengingat sikapnya yang sangat cuek dan dingin itu membuatku takut hanya untuk sekedar menyapa Suyeon lebih dulu"
Baekyeon tersenyum "Kau tidak usah takut untuk menyapa Suyeon, dia orang yang baik dan jika kau ingin meminta maaf..." lelaki itu terdiam sejenak mengingat perkataan Mina yang ingin meminta maaf pada gadis pujaan hatinya.
"Ah untuk sekarang ini mungkin kau jangan meminta maaf pada Suyeon lebih dulu karena mungkin dia belum tahu jika orang suruhan Sejung itu adalah dirimu"
Mina mengangguk, benar juga apa yang dikatakan oleh Baekyeon jika ia meminta maaf pada Suyeon pasti nanti gadis itu berpikir jika dirinyalah orang suruhan Sejung, meskipun memang benar itu adalah dirinya.
Tapi untuk sekarang ini mungkin Mina jangan dulu meminta maaf pada Suyeon, karena belum tentu juga Suyeon mengetahui bahwa Minalah orangnya.
Lagipula untuk apa ia dan Baekyeon berebutan menjadi pesuruh Sean, salah satu alasannya adalah keduanya tidak mau kapten tim basket disekolahnya itu mengadukannya pada Suyeon.
Jika Mina tiba-tiba meminta maaf pada Suyeon itu sama saja ia tidak menghargai pengorbanan Baekyeon yang bersedia menjadi pesuruh Sean hanya untuk melindunginya.
"Jika saat itu tiba aku pasti harus meminta maaf pada Suyeon, lalu aku harus bagaimana Baek Suyeon terlihat jutek sekali. Pasti sangat susah jika ingin berbicara dengannya"
Yang dimaksud bahwa saatnya tiba oleh Mina adalah saat dimana Suyeon mengetahui siapa dirinya yang sebenarnya.
Awalnya Baekyeon juga berpikir jika Suyeon akan sangat sulit untuk didekati karena gadis cantik pujaan hatinya itu terlihat seperti tipe orang yang sangat cuek dan tidak mudah bergaul dengan sembarang orang.
Tapi setelah mengenal lebih dekat selama beberapa hari kebelakang ini Baekyeon bisa mengetahui siapa Suyeon yang sebenarnya.
Ternyata Suyeon adalah gadis yang memiliki sifat baik dan hangat, sangat jauh berbeda dengan sikapnya yang selama ini ia liat sewaktu disekolah.
Baekyeon tersenyum "Suyeon tidak seperti apa yang kau lihat saat ini Mina-ya, jika kau sudah kenal dekat dengannya mungkin kau akan tahu bahwa Suyeon sebenarnya adalah orang yang sangat baik dan ramah"
Mina sedikit tidak percaya dengan ucapan Baekyeon "Apa kau bisa menjamin"
Lelaki itu mengangguk mantap "Tentu. Jika saat dimana kau harus minta maaf pada Suyeon benar-benar sudah tiba maka aku bisa membantumu untuk meminta maaf pada Suyeon nanti"
Mina menoleh "Aku tidak berani" nyali Mina seakan sudah menciut lebih dulu.
Baekyeon menghela napasnya "Hhh apa yang kau takuti dari Suyeon Mina-ya, Suyeon itu baik dan tidak mungkin jika dia tiba-tiba akan mengigitmu kau tenang saja"
Mina tertawa mendengar candaan yang baru saja dilontarkan oleh Baekyeon itu "Kau ini bisa saja, mana mungkin Suyeon menggigit orang" keduanya tertawa lagi.
"Kalau kau memang ingin meminta maaf pada Suyeon maka aku bisa membantumu"
Mina tersenyum "Benarkah?" senyuman di bibir gadis itu semakin merekah ketika Baekyeon mengangguk "Terima kasih Baekyeon. Kalau begitu aku kembali ke kelas dulu ya Baek"
Setelah mengatakan terimakasih pada Baekyeon, gadis itu berjalan menuju ke kelasnya yang tidak jauh dari kelas Baekyeon.
"Baekyeon"
Yang dipanggil menoleh lalu mendudukkan dirinya dibangku miliknya.
"Aku melihat semua kejadian dikantin tadi jadi kau harus menceritakannya padaku secara keseluruhan karena aku tidak mau kau mengalami kesusahan sendirian, aku ini sahabatmu. Kau mengerti Baek?"
Baekyeon tersenyum mendengar perkataan Daejong, karena perkataan sahabatnya itu terdengar sangat tulus dan mungkin ini waktunya ia jujur dengan Daejong.
Ia juga merasa tidak enak jika menyimpan ini sendirian karena biasanya ia akan bercerita apapun tentang masalah yang ia sedang hadapi.
"Kau masih kekeh untuk tidak mau bercerita denganku?"
Baekyeon menggeleng "Aku akan menceritakan semuanya padamu tapi kau harus janji padaku untuk tidak menceritakannya pada siapapun"
"Dan ada satu hal yang harus kau jawab tentang gadis yang tadi melindungimu dari amukan Sean"
Baekyeon mengangguk "Iya aku akan ceritakan semuanya padamu"
Suyeon sedang berjalan menyusuri trotoar disekitar sekolahnya, gadis cantik itu memang sengaja ingin menenangkan diri sejenak tanpa ada seseorang pun didekatnya.
Apa ia salah jika awalnya menilai Baekyeon adalah orang yang baik, ternyata dibalik kebaikan lelaki itu mempunyai maksud terselubung didalamnya.
Awalnya Suyeon tidak mempercayai ucapan Sean yang mengatakan bahwa Baekyeon hanya ingin mendapatkan maaf darinya dengan cara bekerjasama bersama Sejung dan gadis yang dilindunginya tadi.
Jika itu semua benar bahwa Baekyeon sudah bekerjasama dengan Sejung untuk menjebaknya, itu artinya Suyeon pantas untuk marah pada lelaki yang beberapa hari belakangan ini sedang dekat dengannya.
Suyeon sangat membenci orang yang munafik siapapun itu meskipun orang munafik itu adalah Baekyeon, maka Suyeon akan membencinya juga.
"Suyeon-a"
Yang dipanggil menoleh kebelakang dimana tempat suara itu berasal dan ternyata yang memanggil Suyeon adalah Sena ibu lelaki yang baru saja ia cap sebagai orang yang munafik itu.
"Tante" Suyeon membungkukkan tubuhnya ketika Sena berjalan kearahnya.
Sena mengelus puncak kepala Suyeon "Sekarang masih jam sekolah kenapa kau berada disini Suyeon-a, apa kau sedang sakit sehingga kau pulang lebih awal?"
Gadis cantik itu menggeleng lalu tersenyum saat Sena menempelkan telapak tangannya di kening Suyeon "Suyeon tadi sengaja ijin untuk pulang lebih awal hari ini tante"
Sena melepas tangannya yang masih menempel di kening Suyeon lalu ia berpikir sebentar dan mengangguki ucapan Suyeon, jika ada seseorang yang pulang awal selain alasan sakit pasti Suyeon membolos dan itu tandanya Suyeon sedang ada masalah disekolahnya.
Dan mungkin Suyeon memang sedang ada masalah disekolahnya entah dengan guru atau dengan teman-temannya, begitu pikir Sena.
Suyeon melihat ibu Baekyeon yang tidak sedang membawa barang-barang belanjaan atau semacamnya, lantas kenapa tiba-tiba wanita ini bisa berada disini juga "Tante sedang apa disini?"
"Tante berdagang buah disini Suyeon-a, sepertinya tante lupa untuk memberitahumu dimana letak kios tante ya, jadi sekarang tante akan memberitahumu. Kios tante ada disana Suyeon-a tidak jauh dari sini kok, memang belum sebesar kios-kios disekitar kios milik tante namun tante sudah mensyukurinya" ucap Sena sambil menunjuk kios miliknya yang ukurannya sedang itu, disana terdapat banyak sekali buah-buahan dan beberapa orang yang sedang berbelanja ditempatnya.
"Apa kau mau mampir sebentar?" Sena memberi tawaran pada gadis cantik itu.
"Apa Suyeon boleh mampir tante?"
Sena terkekeh "Tentu saja boleh Suyeon-a, ayo" ucapnya lalu merangkul pundak Suyeon untuk diajak ke kiosnya.
Kedua wanita berbeda usia itu berjalan bersamaan bahkan keduanya terkadang tertawa bersamaan seperti saat dimana mereka pertama kali bertemu.
Sepertiny Sena dan Suyeon memiliki hubungan yang sangat dekat saat ini.