Papa dan mama kamu ada dirumah"?tanya armin.
"Ada..mau minta ijin supaya aku dikasih ijin ikut pergi ya"
"He, he, eh"armin hanya terkekeh dikasih pertanyaan seperti itu oleh lala.
"Aku sudah bilang mama memperbolehkan aku ikut kok".
"Lantas papa kamu gimana?"
"Lala belum ngomong sih sama papa"kata lala sambil mengulum bibirnya.
"Kenapa"
"Masih takut soalnya sifat papa lala kan galak salah-salah ngomong malah kena damprat,"kata lala dengan pupy eyesnya kepingin sekali diperhatikan oleh armin, dan ingin mendapat pujian bahwa dirinya cantik sekali dengan dandanannya, rok yg berwarna peach, rambutnya tergerai panjang kebawah dan memakai pita yg sama dengan rok yang dikenakan lala.
"Biar aku yang ngomong sama papa kamu"ujar armin sambil memandang lala,yang dengan mata melebar mengamati armin yg tak percaya dengan keberaniannya, ada bina-binar kekaguman dimata lelaki itu namun entah kenapa tidak ada sentuhan-sentuhan dilubuk hatinya sentuhan cinta misalnya atau mungkin cuma sekedar kagum, itu saja.
"Aku panggil papa ya?"
Armin mengangguk lala beranjak dari tempat duduknya dan masuk keruang dalam dan sesaat armin duduk sendiri dikursi ruang tamu jantungnya berdenyut sangat kencang bagaikan dia sedang lari maraton, hal ini sebelumnya tidak perna dialami sebelumnya jika mau ketemu siapapun tapi entah mengapa saja dia jadi seperti itu dia mulai merasa dihinggapi rasa minder, ya minder lantaran dia tahu kalau ayah lala berwajah angker.
Seorang pelayan datang mengantarkan minuman dan setelah meletakan minuman itu dimeja pelayan itupun pergi meninggalkan armin yang sedang duduk diruang tamu.
Dengan pikiran-pikiran yang ada dikepala armin membuat dia gugup dengan segala cara dia lakukan untuk merasa tenang dengan cara memilin bajunya, menggigit bibirnya.
Dan segalak apapun aku harus bisa menundukannya tekad armin dalam diri, kaki-kaki bersandal terdengar mulai mendekat armin sudah bersiap diri untuk tenang agar tidak minder menghadapi ayah lala.
"Selamat malam om, Malam tante"armin memberi salam dengan ramah dan sopan manakala kedua orang tua lala hendak turun keruang tamu menemui armin yang sedang dibawah.
"Malam",sahut kevin,lalu kedua suami istri itu duduk dikursih panjang yang berada tepat didepan armin, lala ikut pula duduk disebelah kedua orang tuanya.
"Ada perlu dengan saya" tanya kevin papa lala.
"Ada, omm".
"Mengenai apa ya?.
"Begini Oom disekolah kami ada menyelenggarakan tour kepulau bali".
"Lantas"
"Saya sebagai ketua penyelenggara ingin minta pada Oom dan tante agar lala diberi ijin untuk ikut keacara tour kami nanti",kata armin dengan tenang, padahal jantungnya sudah berdebar-debar ketakutan akan jawaban yang dilontarkan papa lala kepada dirinya.
"Tour kebali, berapa lama nanti disananya".
"Dua minggu Oom".
"Dua minggu"
Armin mengangguk mengiayakan perkataan kevin papanya lala tersebut.
"Lala tidak kuberi ijin untuk ikut tour ini"kata kevin dengan suara tegas, yang membuat armin terdiam dengan jawaban yang diberikan kevin kepadanya.
Lala terperangah, armin cuma termangu sesaat dan kemdian ia lantas tersenyum.
"Boleh saya tahu alasannya,kenapa om tidak memberi ijin lala ikut serta tour ini"tanya armin.
"Hee, apa urusanmu mau tau"
"Karena untuk evaluasi dan laporan nanti yang saya berikan kepada kepala sekolah omm"armin memberi alasan dengan berbohong kepada papanya lala.
"Tentu kau bahwa lala itu seorang perempuan, orang tua mana pun akan khawatir jika anak gadisnya pergi tour selama dua minggu lantas terjadi apa-apa kepada dirinya bagaimana siapa yang akan bertanggung jawab?!"jawab tegas ayah lala kepada armin.
"Sayalah yang akan bertanggung jawab, nantinya jika terjadi seuaru dengan lala om". armin hanya berkata dengan hatinya saja supaya nantinya tidak terjadi apa-apa kepada mereka.
Kevin menatap dalam-dalam wajah armin, lala jadi cemas dan memegang kuat-kuat tangan ibunya yang bereda disamping dia.
"Mama"panggil lala kepada julia,dengan suara gemetar.
"Tenang, lala"ibunya mengusap-usap lengan lala.
"Pa, ijinkanlah lala ikut tour disekolahnya"kata julia dengan tenang kepada suaminya.
"Tidak bisa,"sahut kevin dengan tegas.
"Lala bisa kecewa pa jika dia tidak ikut".
"Lebih baik kecewa dari pada terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan, terjadi pada lala gimana" terang kevin kepada istrinya.
"Arminkan sudah berjanji mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu dengan lala lalu apalagi pah"
"Iya pah..lala ingin sekali tour kebali bersama teman-teman ",pinta lala mengharap ijin ayahnya.
"Kau benar-benar mau bertanggung jawab".
Tanya kevin kepada armin.
"Dengan segenap jiwa raga, Oom".
"Awas kalau kau sampai ingkar!"
"Jadi..jadi, lala boleh mengikuti tour kebali pah"
Tanya lala dengan wajah berserih memastikan bahwa perkataan papanya tidak salah ia dengar.
"Ya, tapi dengan jaminan tanggung jawab armin terhadap kamu"kata kevin dengan suara tegasnya, dan kevin bangkit lalu tanpa banyak bicara lagi dia melangkah keruang dalam.
Lala sangat girang, dia memeluk ibunya.sedangkan armin menghela nafas lega, usahanya telah berhasil untuk meminta persetujuan ayah lala.
"Armin, harap pesan papa lala diperhatikan ya dengan baik-baik,"kata julia ibunya lala.
"Tentu tante,armin akan ingat kok",kata armin meyakinkan julia.
"Nah, sekarang kalain mengobrol dengan santai Tante mau kedalam dulu nemenin papanya lala menonton tv didalam ya"julia segera pergi dari tempat duduknya tadi dan berjalan kedalam ruangan tv.
Lala senyum-senyum sendiri memandang armin.
"Lala jadi sekarang jadi gembira sekali soalnya papa sudah beri ijin untuk ikut tour nanti."
"Aku juga ikut gembira, tinggal sari yang belum kutemui orang tuanya ng...,lal, aku permisi dulu ya mau pulang soalnya sudah semakin gelap ngak enak nanti takut kenapa-napa dijalan".
"Buru-buru amat sih? Mau kemana lagi habis ini?" Tanya lala yang penasaran kenapa armin cepat sekali mau pulang, apa dia tidak mau ya lama-lama dekat dengan lala atau dia kesini cuma minta ijin orang rua saja tidak ada niatbingin lihat lala sedikit saja, lala mendengus melihat armin yang minta ijin mau pulang.
"Aku mau menemui orang tua sari nanti kalau kelamaan takut nya aku ngk sempat minta ijin kepada orang tuanya kan ngak enak kamu udah diijinin sama papa, mama kamu sedangkannsari belum tau gimana". jawab armin memandang lala dengan wajah cueknya.
"Iya sih yaudah kalau begitu hati-hati ya dijalan dan terima kasih udah minta ijin sama papa aku tadi"
"Ia...,itu sudah tugas aku ya sudah kalau begitu aku pulang dulu".