Haziel dan Zoe sudah berada di depan gedung yang terlihat banyak orang penting datang. Shoni pun tidak kalah dengan Hazi yang datang bersama dengan Zoe. Terlihat model papan atas Lexi datang dengannya berdandan dengan sangat glamor.
"Lexsandra lee, itu model papan atas itu kan?" tanya Zoe pada Hazi.
"Ya, dia Lexi teman ranjang Shoni," jawab Hazi datar.
Shoni dan Lexi pun mendekati mereka dengan senyuman di wajahnya, Zoe tersenyum menyambut mereka tapi tidak dengan Hazi yang bermuka datar.
"Selamat malam, Tuan Hazi dan Nona Zoe," sapa Lexi tersenyum.
"Hallo, saya Zoe. Kau Lexsandra bukan?" tanya Zoe.
"Ya, kau benar."
"Kau bisa memanggilku Zoe saja!" ujar Zoe.
Lexi pun mengangguk dan mereka tertawa bersama. Hazi sungguh tidak suka berada di tempat ramai seperti ini, Shoni dan Lexi sudah bergandengan tangan dan menuju pintu masuk. Sedangkan Zoe dan Hazi berjalan di belakang mereka dengan canggung.
"Untuk malam ini, kau bisa menyentuhku!" ujar Hazi dengan menatap Zoe.
Zoe mengangguk dengan menggandeng tangan Hazi dan itu membuat tubuh mereka bersentuhan. Zoe merasa begitu canggung sedangkan Hazi merasakan kembali serangan jantung yang tiba-tiba berdegup kencang.
"Selamat malam, Tuan Haziel Maximiliano dan … ?"
"Zoe Demares," ucap Haziel dengan cepat.
Zoe menatap ke arah Hazi dengan tersenyum, "terimakasih," bisik Zoe pada Hazi.
Hazi dan Zoe akhirnya bisa masuk ke dalam aula yang terlihat sudah banyak orang di sana. Aula itu sudah di sulap dengan dekorasi yang begitu indah dengan banyak bunga lampu yang berkilauan.
"Zoe," panggil Lexi seraya melambaikan tangannya.
Hazi dan Zoe pun menghampiri mereka. Semua mata menatap kedatangan Hazi dan Zoe di sana dan itu membuat Lexi merasa aneh dan bingung.
"Wah, sepertinya kalian menjadi ratu dan raja malam ini," ucap Lexi.
"Apa maksudmu, aku tidak mengerti maksudmu itu?" tanya Zoe seraya melepas gandengan tangannya dari Hazi.
"Kalian jangan lupa dengan apa yang sudah aku rencanakan dengan baik dan sempurna itu!" pinta Shoni.
Hazi dan Zoe pun saling berpandangan dan hampir saja melupakan itu, Lexi hanya bisa diam karena tidak mengerti apa yang di bicarakan oleh Shoni.
"Ahh, baiklah. Aku hampir saja melupakan itu, maaf!" ujar Zoe menatap Hazi.
Hazi mengangguk dan memejamkan matanya seraya menatap Zoe, Zoe tersenyum melihat Hazi yang tidak marah padanya.
Terlihat Abril dan kedua orang tuanya keluar dari sebuah ruangan, Shoni dan Haziel pun saling pandang.
"Kau bisa jaga Zoe sebentar bukan, darling?" tanya Shoni seraya berbisik pada Lexi.
"Ya, kau tenang saja!" ujar Lexi seraya mencium pipi Shoni.
Hazi dan Zoe hanya bisa memalingkan wajah mereka karena malu dengan tingkah mereka berdua.
"Zoe bisa temani aku mengambil minuman?" tanya Lexi.
"Tentu."
Zoe dan Lexi pun sibuk dengan obrolan mereka, ternyata Lexi adalah seorang wanita yang sangat hamble dan mudah bergaul. Zoe tidak merasa sedang berbicara dengan model papan atas, karena Lexi sikap Lexi yang menyenangkan.
Tanpa Zoe tahu, jika ke dua orang tuanya pun datang dalam acara tersebut. Terlihat Leandro dan Evany masuk ke dalam, para pembisnis langsung menyerbu mereka bukan hanya karena kenal tapi juga sedang mencari muka di depan mereka.
"Dad, lihat mereka semua datang dengan keluarga lengkap. Sedangkan kita selalu saja berdua, kenapa Zoelie harus kabur dari rumah dan tidak mau muncul di depan publik?" bisik Evany pada sang suami.
"Lie itu sama persis dengan kau dulu Evany. Sangat tidak suka dengan keramaian dan juga menjadi sorotan publik," balas Leandro.
"Hufhh, aku merindukan dia. Pergi kemana anak itu?" tanya Evany dengan wajah sedih.
"Dia akan segera pulang, aku yakin itu," jawab Leandro.
Abril begitu senang melihat Shoni dengan Hazi yang datang, wanita itu berjalan cepat menghampiri keduanya. Hazi hanya diam dengan tatapan dingin, Shoni hanya tersenyum sinis melihat kebahagiaan pada wajah Abril.
"Kau datang, Haziel," ucap Abril begitu senang seraya ingin memeluk Hazi namun dengan cepat lelaki itu mundur satu langkah.
"Kau itu bisa tidak menjadi wanita elegan sedetik saja, jika sedang berada bersama dengan Haziel?" tanya Shoni dengan sinis.
Orang tua Abril yang melihat itu pun akhirnya menghampirinya, terlihat raut wajah sennag dari Anne dan Arik yang melihat Haziel datang.
"Haziel selamat datang," sapa Arik.
"Oh, sudah lama kita tidak bertemu kau semakin tampan saja," ucap Anne tersenyum pada Hazi.
Lexi yang melihat itu pun akhirnya menarik tangan Zoe untuk mendekati kedua lelaki, Zoe pun terkejut dan mengikuti saja langkah dari Lexi.
"Aku tidak tahu apa yang di rencanakan oleh kalian, tapi sepertinya ini waktumu untuk melaksakan rencana itu," bisik Lexi pada Zoe.
Zoe baru menyadari akan itu pun melihat ke arah Haziel dan Shoni. Mata Zoe terlihat fokus pada Haziel yang terlihat sudah tidak nyaman dengan adanya keluarga Abril.
Setelah Lexi selesai berbisik, Zoe sudah dengan raut wajah yang berbeda dan itu mebuat Lexi melotot tak percaya akan apa yang dia lihat.
Zoe berjalan dengan anggun dengan senyuman di wajahanya dan mendekati Haziel, Shoni terkejut karena Zoe seperti bukan Zoe yang dia kenal. Lexi tersenyum puas di belakang Zoe dan membuat Shoni mengangguk.
"Haziel," panggil Zoe dengan suara lembut dan itu membuat Haziel dan semua orang di sana menatap Zoe dengan tatapan penasaran.
Hazi yang sudah tahu pun hanya diam namun segera berbalik dan menghampiri Zoe, bahkan lelaki yang terkenal anti wanita itu pun dengan berani merangkul pinggul Zoe dan membuat Zoe dengan reflek meletakan tangannya di dada bidang Hazi. Mata mereka saling bertatapan, namun dengan cepat Zoe tersenyum dan membuat Hazi sadar jika mereka sedang di perhatikan.
"Haziel, siapa wanita itu?" tanya Abril yang tidak mengenali Zoe.
"Dia tunanganku," jawab Haziel.
Semua orang yang berada di ruangan itu pun tercengang karena mendengar pernyataan dari Haziel, tidak banyak yang tahu jika pertunangan Abril dan Hazi sebenarnya sudah di batalkan satu tahun lalu. Anna dan Arik hanya bisa menunduk dan terlihat malu sedangkan Abril terlihat geram melihat keduanya.
"Apa-apaan ini, kau jangan bercanda denganku. Tunanganmu itu aku bukan dia, Ziel!" seru Abril masih dengan senyum palsunya.
"Haziel, apakah benar apa yang di katakan dia? Lalu aku ini siapa, jika Nona ini tunanganmu?" tanya Zoe dengan nada manja dan itu membuat Haziel terkejut.
"Ekhem, sepertinya aku harus meluruskan sesuatu malam ini. Jadi tolong kalian semua harap mendengarkan apa yang akan aku katakan!" seru Shoni dengan suara lantang.