Chereads / Black Jasmine / Chapter 6 - Bagian 5 : Pria itu...

Chapter 6 - Bagian 5 : Pria itu...

"one ice americano and pancake, thank you" ucap pria dengan perawakan tinggi dan kulit kuning langsat khas orang asia lalu dia mengeluarkan laptop dari dalam tasnya dan mulai mengetik sesuatu di sana, matanya serius memainkan keyboard laptopnya sesekali dia menampakan smrik di wajahnya

tak lama kemudian pesanan yang ditunggunya datang, dia pun mulai menyesap sedikit demi sedikit ice americano yang dia pesan tadi, dan tentu saja masih sibuk dengan laptopnya, tapi pandangannya kini beralih kepada seorang wanita yang baru saja datang ke kafe tersebut,

matanya mengamati gerak gerik wanita itu, dan beruntung wanita itu duduk tak jauh dari meja tempatnya duduk, dia terus mengawasi dengan sesekali mengalihkan pandangannya ke tempat lain agar tak terlalu kentara bahwa dia sedang mengawasi wanita itu

cukup lama dia mengawasi wanita tersebut, dan kini dia pun meninggalkan kafe berjalan menuju mobilnya, lalu dia melihat wanita berambut hitam itu keluar juga dari kafe tersebut menuju kearah mobilnya juga dan benar saja duagaan pria itu dia memakirkan mobilnya tak jauh dari mobil pria tersebut

pelahan dia mengikuti arah wanita itu mengemudi, benar tebakannya wanita incarannya akan kembali ke apartmenya, pria itu masih saja mengikuti akan tetapi dengan perlahan dia mulai mempercepat langkahnya lalu memukul tengkuk wanita itu, dan tak butuh waktu lama ia pun pingsan,

dengan cepat dia membawa masuk wanita itu ke dalam apartmentnya dan ia pun membaringkannya sofa ruang tamunya, lalu pria itu mengambil suntikan yang sudah disiapkannya, dia mengambil tangan wanita itu dan membuat seolah wanita itu yang memegang suntikan lalu menyuntikannya pada lengan sebelah kirinya

dengan perlahan tapi pasti cairan itu masuk kedalam setiap inchi tubuh wanita itu, setelah selesai dia menjatuhkan suntikan itu dekat dengan wanita tersebut, lalu mengeluarkan secarik kertas dengan tulisan "good bye" lalu membersihkan tiap jejak langkahnya dan memastikan bahwa tidak ada satu kamera cctv atau apapun merekamnya,

dia melangkah perlahan keluar dari apartment itu dengan smirk yang cukup menakutkan lalu dia mengambil ponselnya, dan menekan beberapa angka dalam ponsel model lama tersebut

"i'ts clear... this is the last time, i want a vacation, so don't disturb me!, and i waiting the krispy kreme!" ucapnya dan langsung saja dia mencabut sim cardnya lalu memasukannya ke dalam selokan yang tak jauh dari mobilnya parkir,

pria itu pun menyalakan mesin mobilnya lalu dia pun menjalankan mobil tersebut perlahan sembari menikmati akhir musim gugur, semilir angin yang semakin menusuk hingga ke tulang,"hahh" helaan nafasnya samar terdengar dia menatap gantungan pada kaca spion dalam mobilnya menatap sendu gantungan resin yang berisi sebuah foto

"apa aku benar??? demi kalian aku melakukan hal ini, aku janji setelah selesai maka aku akan berhenti, setidaknya sampai aku menemukan siapa yang melakukannya" gumamnya

mobilnya terus melaju menuju arah apartmentnya, tak butuh waktu lama, dia sampai di basement untuk memakirkan mobilnya, setelah itu dia berjalan menuju lift untuk naik ke lantai apartementnya

sesampainya di sana dia pun melepaskan pakaian yang baru saja di pakainya lalu membakar nya di perapian, rumahnya beserta dengan handphone yang dia pakai tadi, dengan telanjang dia pun memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya, dibasuhnya bersih seuruh bagian tubuhnya,

saat dirinya tengah asyik menggosok rambutnya dengan shampo, suara bel pintu pun terdengar mengganggu, dengan cepat dia membersihkan kepalanya, lalu mengambil handuk dan mengaitkannya pada pinggang hingga dada bidangnya terekspos jelas

dia pun mengintip dari lubang pintu dan di dapatinya seorang kurir dengan topi bertuliskan krispy kreme, senyuman lebar pun tercetak di wajah tampannya itu, dia membuka pintu dan tanpa berkata apapun kurir itu memberikan 2 kotak krispy kreme padanya dan pergi tanpa berkata apa-apa.

dia mendengus melihat tingkah kurir itu, dan perlahan dia membuka kotak tersebut, dan tumpukan dollar dan kepingan emas ukuran 500 gr sudah menunggunya menatap nanar apa yang dia terima, imbalan yang kalau dibilang masih sangat kurang untuk 1 nyawa manusia, bahkan tak ada yang dapat membayarnya dengan apapun di dunia ini, tapi apa boleh mau di kata, hanya ini jalan satu-satunya untuk dirinya saat ini

dia pun kini tengah bersiap, dengan setelan casual, dan tak lupa mantelnya karena cuaca semakin dingin menandakan bahwa musim dingin akan segera datang,

dia melangkah menuju basement dengan 2 kotak krispy kreme, menaiki volvo sivernya yang berdiri gagah diantara barisan mobilnya yang lain, pekerjaan ini membuatnya kaya dalam sekejap, tapi juga bisa menghilangkan segalanya dalam sekejap juga