grietta sedang duduk di tepi ranjang sembari menyetel alarm di ponselnya, setelah itu sudah berbaring dan sedikit terkaget karena menyadari sudah ada nana yang tengah berbaring di ranjangnya sembari memainkan ponselnya,
"ya ampun na, kalau mau masuk itu bilang jangan gini bikin orang kaget aja" ucap grietta setengah menggerutu
nana pun menyengir tanpa dosa "ya sorry ta,lagian aku udah ketok-ketok dari tadi gak di jawab dan kebetulan gak di kunci jadi aku masuk aja"
grietta pun tak menanggapi perkataan nana, kini posisinya membelakangi nana, dan membuat nana sedikit kesal,
"ta, cerita dong soal yang tadi, kok bisa kamu ketemu siapa itu namanya a-a-arial itu" tanya nana penasaran
"ya ketemu gitu aja, gak sengaja" jawab grietta seadanya, karena kini dia sudah terlalu lelah, terlalu banyak drama hari ini
"ya cerita dong ta, penasaran tau, dan kalau dilihat-lihat mukanya lumayan ganteng tau ta?"
"ya ampun na, berisik banget sih, capek tau, besok aja ya ngomonginnya" ujar grietta dengan nada yang sedikit merengek
"iya, iya, by the way itu si arial suka deh sama kamu, emm, cinta pada pandangan gitu deh ta, masa kamu gak ngerasa sih??"
grietta pun memutar bola matanya bosan lalu memutar posisinya menghadap nana, lalu sedikit mencubit pipinya hingga nana sedikit kesakitan
"arghhh sakit ta, ya ampunn" kata nana
"sakit kan, ya udah gak usah ngomong lagi, dan apa tadi cinta pada pandangan pertama, kamu kalau ngomong jangan ngelantur ya na, udah ah stop bicara, kalau gak keluar dari kamar ini" tegas grietta yang ditanggapi anggukan oleh nana,
malam itu adalah malam yang sangat melelahkan bagi grietta, dan arial seperti babak baru dalam hidupnya, masih banyak hari lain yang akan membuktikan arial hanya kebetulan lewat atau salah satu bagian dari hidup grietta nantinya
sedangkan di tempat lain, dalam ruangan yang hanya di sinari satu lampu yang juga tidak terlalu terang seorang pria sedang di pukuli habis-habisan oleh 2 orang dan yang satu lagi memandangnya dengan pandangan yang remeh
pria yang dipukuli adalah arial dan ia mencoba bertahan, sesekali dia membuang sisa darah yang mengalir dari rongga-rongga mulutnya, "shit!!!! what the hell are you doing dude!!!" ucap arialdi tengah nafasnya yang terengah-engah
pria yang sedari tadi menatapnya pun maju selangkah demi selangkah dan mencengkram kedua pipi arial dengan keras hingga bekas pukulan pun terasa nyeri "you killed my sister!!" ucapnya tegas
arial pun mengerutkan alisnya, pria tadi pun kembali menghajar arial "remember, you killed my sister on her apartment, i saw you leave from her apartment jerk!!!! katanya dengan nada yang sedikit meninggi
arial sedikit mendecih "can you take this tape off my eyes and let's talk" ujar arial
pria itu masih diam tidak menggubris perkataan arial, lalu dengan nafas yang terengah dia pun meninggikan suaranya "DO IT NOW BASTARD!!!"
kedua pria itu pun menatap pria yang menjadi atasannya lalu dia menganggukan kepalanya dan menyuruh salah satu anak buahnya melepaskan lakban tersebut
lakban dilepaskan secara kasar sehingga arial menggeram kesakitan, lalu dia membuka matanya perlahan lalu terpancar smirk dari ujung bibirnya "i have a reason to do it" lanjutnya
pria itu pun menatap arial "i don'y care what your reason. the most important thing is you killed my sister"
arial tertawa dengan keras "you really don't want to know huh?" ucapnya di sela-sela tawanya, lalu arial menghentikan tawanya dan menatap pria itu dengan tatapan lapar "actually my target is you not your sister, she just sacrifices to make you out of hiding"
dengan cepatnya arial langsung membuka ikatan yang mengikatnya, dengan mudahnya arial membuka ikatan itu, lalu dengan cepat dia menghajar 2 orang yang ada di depannya, dengan beberapa pukulan arial bisa langsung membuat kedua orang itu tersungkur, lalu pria yang menjadi atasan dua orang yang sudah tersungkur itu pun dengan cepat mengambil balok kayu dan memukul arial
arial pun tersungkur tapi dengan cepat dia bangkit lagi lalu mengambil balok kayu dan membalas pukulan pria tadi, tepat di tengkuknya dan langsung membuat pria itu jatuh pingsan, "i don't wanna kill you man, i need your eyes to make my krispy kreme box full of diamond"
setelah itu arial membungkus kedua orang itu dengan karung yang ada di ruangan itu dan menaruh pemberat di dalamnya lalu menyeret kedua orang itu masuk kedalam bagasi mobil yang ada disana, dan yang terakhir dia hanya mengikatnya dengan keras lalu menutup mulut dan matanya dengan lakban lalu menyeretnya masuk kedalam kursi penumpang
arial pun mengambil ponsel dan menekan beberapa nomer yang ada disana, setelah tersambung arial pun berbicara dengan nada yang sedikit pelan "i got him, i send it to islais creek" lalu arial menutup sambungan telponnya itu
arial menyalakan mesin mobilnya dan pergi dari sana menuju islais creek untuk melakukan pertukaran "seorang gembong narkoba bisa selemah itu, padahal aku hanya memukulnya pelan, memang ya dimana-mana bos itu tidak bisa melakukan apa-apa yang melakukan ya anak buahnya" kata arial sembari menatap lurus kedepan mengamati kiri dan kanan sembari memikirkan tentang wanita yang baru saja di temuinya tadi
"aku menantikan untuk bertemu lagi denganmu grietta"