Aku masih belum tau, tentang beberapa hal dan kemungkinannya. Tanpa terduga aku menjalani hubungan dengan seorang wanita yang baru aku kenal akhir-akhir ini, ia lebih tua dari ku, tentu saja ia lebih tua dariku, rambut pendek sebatas bahu, bibir tipis ya bibir itu telah mencium ku, mata bulat dan mempunyai Hidung sedikit mancung.
Kalau dilihat ia begitu manis, atau aku yang mulai jatuh cinta kepadanya? Kami sering menghabiskan waktu di sore hari ditaman ini, setiap aku baru pulang sekolah aku selalu menyempatkan diri untuk menemuinya disini. Kadang aku juga mengajaknya mampir ke rumah makan keluarga ku, hanya sekedar untuk bertemu ibu dan mengobrol saja. Sebenarnya aku sudah menduga bahwa ibu dan dia sudah saling kenal, bahkan ia mempunyai nama panggilan yang ibuku berikan, aku mencoba bertanya kenapa selama ini ibu tak membicarakan hal ini, dan lagi-lagi tak ada jawaban dari pertanyaanku, selalu saja ia dan ibu mengelak dengan berbagai cara.
"Sebenarnya, aku ingin violin ini menjadi jalan karir ku walau aku tau... Itu masih terlalu panjang untuk ku. Dan tentang hobi menggambar aku selalu berpikir bahwa jika aku melupakan sesuatu aku akan mengingat nya lewat gambar yang telah aku buat itu."
Bercerita di bawah rindangnya pohon ditaman kota ini, di pagi hari selepas olahraga ringan aku dan ia beristirahat sejenak sebelum pulang.
"Aku tau walau kadang impian tak sejalan dengan kenyataan, tapi aku cukup yakin dan bersemangat menempuh apa yang aku impikan itu."
Berjalan dijalan setapak , dengan tangan saling menggenggam. Bila aku memikirkannya aku cukup bingung kepala yang ia rebahkan ke bahu ku sembari mengobrol ia selalu saja menyentuh pipi ku dengan jari telunjuk.
"Mungkin inilah cinta ku." Pikir ku, lalu melingkarkan tangan ke pinggang rampingnya.
Gelap tanpa bintang, sunyi di malam hari, berjalan tanpa henti ia mengajak ku pergi ke sesuatu tempat tanpa memberitahu ku terlebih dahulu.
"Kenangan bagi sebuah serpihan kaca, jika aku tak berhati-hati aku akan terluka karena sayatannya. Tapi jika aku tak mengambil dan membersihkan nya, itu akan melukai perasaan aku. Mungkin dulu aku diam dan tak bertindak dan perlahan-lahan kamu mulai melupakan ku. Kamu semakin menjauh dari ku, kamu semakin melupakan aku dan tersenyum pada dunia baru mu, dulu kita pernah berjalan seperti ini dan selalu tersenyum menikmati hari-hari. Sebuah noda walau pun dibersihkan ia masih akan meninggalkan sisa noda di wadah (kain) itu."
Penuh dengan pertanyaan dikepala ku, tentang arti dari perkataannya itu, aku tak tau maksudnya tapi jika menanyakan itu secara langsung mungkin tak efisien.
"50% benar, dan sisanya masih rahasia." ucap nya tersenyum kepada ku lagi.
Aku tak mengerti, sebanyak apa pun ia menjelaskan itu aku tak akan pernah mengerti, aku masih seorang remaja yang tak tau tentang berbagai hal tentang kehidupan, aku hanya di suruh belajar agar kelak kisah hidup ku tak menyakitkan, dan ini juga sangat membuat ku terkejut pada awalnya, mempunyai hubungan dengan orang yang lebih dewasa? Sungguh ini bukan perkara mudah bagi ku.
"Semakin kamu menjelaskan semakin aku tak mengerti, kata-kata mu sungguh ambigu bagiku, tapi aku yakin jauh di dalam hati mu kamu sungguh mencintai ku." Tanpa aku sadari ia tersipuh malu.