Perjalanan ini baru saja ku mulai, tentang hubungan ku dengan nya, tentang kisah yang baru saja kami mulai kembali.
Hari ini geladiresik UAS, kami membersih, merapikan ruang kelas, memasang nomor Ujian Akhir sekolah di meja, dan juga menempelkan mata pelajaran yang akan keluar pada saat ujian, aku mulai gugup, memikirkan itu dimana aku akan mengetahui kemampuan ku dalam UAS nanti.
Hah rasanya seminggu ini aku tak bisa tidur nyenyak.
Pulang sekolah aku tak bisa menolong ibu di rumah makan, aku sudah meminta izin agar seminggu ini aku bisa fokus untuk ujian Akhir sekolah, semenjak saat itu aku tak lagi bertemu dengannya, dia juga tak menghubungi ku, mungkin karena ia juga tak ingin mengganggu diri ku.
Tapi sungguh aku rindu kepadanya, bisakah sekali sehari ia mengirim pesan lewat E-mail? Sebab itu juga aku menjadi agak uring-uringan, aku tak fokus untuk belajar, mau menghubungi nya?
Aku... Takut ia mengejek ku nanti nya.
Tapi... Belum sempat aku memencet nomor huruf-huruf, sudah terdengar suara ia memanggil dari luar.
Dengan cepat aku berlari menujuh pintu dan membuka pintu itu dengan gerakan cepat.
"Kok kamu kesini sih?"
tanya ku menyembunyikan rasa senang di hati, ku persilahkan dirinya masuk ke dalam rumah.
"tadi aku juga mampir ke rumah makan, saat aku ke sana kamu tak ada, lalu ibu bilang kamu belajar dirumah ya... jadi aku kesini aja." Ucap nya, kemudian meminum segelas teh dingin yang aku buat untuknya.
"Sebenarnya kamu rindu sama aku kan?" sontak saja aku memalingkan wajah ku dari nya, ku tutupi mulut ku menahan malu.
"sebenarnya aku kesini mau bantu kamu untuk belajar."
Rasanya ia begitu manis hari ini, mengajari ku, ia begitu pandai dan boleh dibilang ia jago dalam hal mengajar, aku tak tau apakah dulunya ia ini termasuk murid pintar?
"Kamu tidak kerja?"
"Emzzz... Kerja, kerja memperhati' in kamu."
"benarkah? Kamu bohongkan?"
Beberapa pelajaran membuat ku tak bisa bermesraan bersama nya, ia begitu cekatan mengajari ku tentang hal yang tak aku ketahui dalam pelajaran, rumus-rumus matematika membuat ku jengkel.
Ia seperti menghalangi ku untuk bermesraan dengan kekasih ku, gara-gara ia kekasih ku menjadi begitu serius.
Ada yang berbeda dari nya di hari ini, rambut yang biasanya ia biarkan tergerai lurus, kini ia ikat tapi tetap harum bau nya.
Ia mengajari ku sampai malam hari, sampai ibu ku pulang, melihat kami yang berduaan di ruang tamu ibu ku batuk-batuk dan tersenyum penuh arti, jam menunjukkan pukul 21:30 ia pun berpamitan untuk pulang.
"Edo anterin gih, nanti pacar nya diculik orang baru tau rasa loh."
Ibu sangat bisa membaca suasana, Terimakasih ibu, aku pun mengantar dirinya pulang ke rumahnya, malam semakin larut saat kami sudah sampai jam menunjukkan pukul 22:20. Dingin menusuk kulit.
"aku pulang dulu ya..."
ucap ku kepadanya, saat aku ingin berbalik dan hendak pergi tangan ku ia pegang, aku kemudian menoleh dan tanpa terduga...
"Itu ucapan Terimakasih dari ku karena telah mengantar aku pulang."
Ucap nya saat menyudahi ciuman di bibir ku itu.
"Kamu ada-ada aja."
Aku pun langsung beranjak pulang dengan hati yang sangat bahagia, sesampai di rumah aku masih memikirkan kejadian tadi, Hah... hal Sekecil itu saja sudah membuat ku sangat bahagia.