Chereads / BLUE. / Chapter 19 - Bab 19

Chapter 19 - Bab 19

Kenangan ini mulai kembali kepada ku, mengenang masa lalu disaat dimana kami selalu bersama, dimana aku mulai menyadari perasaan ku terhadapnya, aku mulai canggung, aku mulai salah tingkah dan malu-malu, aku mulai ingin terus bersamanya setiap saat.

Aku mengingat kembali, di bulan Juli, aku menyatakan perasaan ku kepada nya, di mana waktu itu aku begitu pasrah antara dua jawaban, yakni ia menerima perasaan ku atau menolak perasaan ku.

"Apakah benar, aku ini tujuh taun lebih tua dari mu loh..."

begitulah katanya dulu, dan dengan penuh keyakinan aku katakan umur bukanlah masalah terbesar dalam hubungan ini, aku menunggu jawaban itu, cukup lama ia berpikir dan selang beberapa lama ia menerima perasaan cinta ku itu.

Aku masih ingat dimana ia yang dulu, penuh ceria dalam kesehariannya, berjalan beriringan di kota yang padat ini, yang dimana bangunan saling berhimpitan, hanya ada celah untuk pejalan kaki, atau pun gang yang tak seberapa besar, gedung-gedung menjulang tinggi yang dimana panel-panel kaca nya menyilaukan mata, aku dan dia... Tangan yang saling menggenggam, melewati kota di trotoar ini kami berjalan penuh kebahagiaan selayaknya sepasang kekasih yang di mabuk asmara dalam taman bunga Tulip, dimana di waktu itu aku belum menyukai violin, dan terlebih lagi Apa itu partitur?

"Edo!"

seru nya memanggil nama ku, membuyarkan kenangan masa lalu.

Ia mulai mendorong perlahan tubuhku, melepaskan pelukan dari ku, ia melihat wajah ku, menyeka air mata dan menghapus air mata ku, ia masih sama begitu baik dan peduli pada ku, ia tak pernah berubah.

"Apakah kamu akan pergi? Dan aku akan melupakan mu lagi?"

Minor begitu terasa di dalam cerita hidup ku, ia diam tak berbicara, ada yang ia simpan rapat-rapat dari ku.

"Aku berharap itu tak terulang lagi."

Kau pasti bohong Raha, panggilan ku kepada diri nya, kau pasti bohong, kau pasti BOHONG! Setiap kamu bernafas setiap itu pula kebohongan terucap dari mu.

"pasti kamu mengatakan di dalam hati mu, aku ini berbohong. Namun, aku... Juga tak tau Edo, aku tak tahu, Tak TAHU!."

Teriak nya, dan di Iringi tangisan yang kencang, aku mencoba menenangkan nya dengan cara memeluknya kembali, membelai rambut hitam nya, kenapa ini harus terjadi pada hubungan kami berdua, kenapa pertemuan ini menjadikan kami bersedih dalam gazebo ini.

"Jika ingatan ku tak kembali, apakah kamu akan seperti ini lagi?"

hujan masih terus menerus turun, membasahi setiap yang ada di taman kota ini, menciptakan kedinginan, mengembalikan kenangan masa lalu ku, yang pernah hilang dulu nya, memori lama kembali, membuat semua kenangan yang aku alami dahulu kembali lagi kepada ku, sejak 1 tahun silam aku kehilangan ingatan ku dan memulai kembali dengan kehidupan yang baru, dimana waktu itu aku masih SMP, tepatnya kelas tiga SMP awal semester. aku bagai Edo yang tak dikenal oleh teman-teman ku, mereka mungkin tak ingin edo yang baru, mereka ingin edo yang lama, sebenarnya tak semua kenangan yang aku lupakan, aku masih ingat masa-masa kecil ku, yang dimana penuh pertualangan.

Aku hanya melupakan 50% ingatan ku saja, namun kendati seperti itu, aku pun pindah sekolah dan memulai hidup menjadi Edo yang baru, Aku bukannya sengaja melupakan mereka namun, aku benar-benar lupa, lupa tentang mereka bahkan lupa sebagian dari diri ku.