Chereads / BLUE. / Chapter 21 - Bab 21

Chapter 21 - Bab 21

Aku dan dia lambat laun membuat cerita yang bermakna, mengukir tinta berwarna di setiap kehidupan yang kami jalani bersama, aku berharap ini akan bahagia seterusnya. Dia yang membuat wajah lucu, bersikap seolah-olah tak tau apa yang ia lakukan. Dibalik kedewasaan itu masih ada sikap anak kecil didirinya. Aku terus saja tersenyum akan ulahnya, pipi itu aku cubit gemas. Mencium keningnya... aku dan dia tertawa bahagia di setiap harinya.

UAS telah usai, aku begitu lega hanya saja aku cukup gugup menunggu nilai yang akan ku dapat nantinya. Tidur di pangkuannya aku merasa nyaman, menatap wajah itu... Aku tak pernah bosan sedikit pun. Cinta sejak lama, aku tak akan melepaskan dirinya, hanya saja jika itu terulang lagi. Dan ingatan ku tak dapat kembali lagi...

"ada apa?" tanya ia sesaat ia sadar bahwa aku terus saja melihat wajahnya, "kamu cantik." Ucap ku lalu bangun dan menempelkan keningku ke keningnya, aku tersenyum penuh arti kepadanya, lalu mencubiti hidungnya.

Pagi datang, sebenarnya aku enggan beranjak dari tempat tidur, rasanya selimut ini menghalangiku untuk bangun di pagi hari, namun...

"Edo...! Bangun udah pagi, pacar kamu nungguin tuh." Ucap ibu, dan seketika aku bangun, dan dengan cepat aku, ke kamar mandi dalam waktu 5 menit aku pun sudah keluar dari kamar mandi lalu, aku memasukkan seragam ku dan kemudian menghampirinya.

dia mengantar ku, kesekolah. Kami berjalan beriringan menyusuri setiap trotoar, bercerita tentang apa yang kami lakukan setelah pertemuan itu, aku sebenarnya ingin menggandeng tangannya namun, ia berkata agar tak melakukan itu... Sebab nanti ada yang akan melihat ini, teman sekolah ku.

"Dah..." lambaian tangannya dari kejauhan mengiringi langkahnya menjauhi diriku.

"baik anak-anak karena hari ini kita tak ada kegiatan, dan kelas mitting akan dilaksanakan besok, jadi kalian hari ini dibebaskan dari pelajaran." Begitulah kata beliau pak hadi yang sangat sibuk beberapa waktu terakhir ini. aku yang sedang asyik menyeruput es teh dikejutkan dengan suara teman dari arah belakang, yang sontak membuat ku hampir menumpahkan es teh ku.

"gimana, Udah pernah melakukan itu ke pacar mu itu?" awalnya aku tak mengerti perkataan dia, namun ia menjelaskannya, "maksudku paling tidak ciuman." Dengan enteng aku menjawab "udah."

Wajah yang bersemangat itu kini lesu, aku tak tau kenapa menjadi lesu? "aku juga ingin seperti itu." Ucapnya lemas, aku langsung berpikir apakah ia belum menyatakan cintanya pada...?

Ah terserah mereka aku tak ingin ikut campur urusan mereka berdua.

"Apakah kamu belum menyatakan perasaan mu terhadap dia?." Tanya ku

"siapa?"

"tentu saja ria..." ucapku lalu menyeruput es teh dan bersender didinding sembari bersender itu aku menyelonjorkan kaki. Sedangkan ia duduk diatas meja dan bersender juga di dinding. "apakah ia juga mencintai ku?"

Aku tak menjawab melainkan menerka-nerka, "entah..."

"terlalu lama akan membuat itu tak berarti, apakah kamu ingin ia diambil orang lain?"

"tentu tidak... Baikalah aku akan menyatakan cintaku, doa in aku ya..." dengan cepat ia berlalu dari ku, dan dengan penuh semangat... Aku pun melanjutkan kegiatan ku, yakni bersantai di kelas.