Chereads / BLUE. / Chapter 17 - Bab 17.

Chapter 17 - Bab 17.

Desember... Dingin... Aku berlari dalam derasnya hujan, baju ku basah, cipratan air mengenai wajah ku, basah kucup dan kedinginan...

Ke hilangan arah dalam derasnya hujan.

Perlahan-lahan aku mulai kelelahan dan menghentikan larian ku, mengatur nafas yang memburu, tubuh menjadi berat akan baju yang basah karena air hujan yang terus mengguyur.

"Tidak kamu hanya sebuah bayangan saja." Ucapnya kepada ku sebelum ia meninggalkan ku dan aku pun mengejar nya, ia berlari, aku mengejar nya.

Ia hilang di balik kabut meninggalkan ku sendiri.

Aku tak bisa berbuat lebih banyak saat ia meninggalkan ku, mungkin ia tak ingin lagi bertemu dengan ku dan mengakhirinya.

"Edo bangun!"

suara ibu mencoba membangunkan ku, pagi begitu dingin saat wajah ku terkena air yang dingin, saat aku mulai menggosok gigi, aku masih memikirkan mimpi itu, entah apa yang dimaksud dalam mimpi itu, atau itu adalah potongan ingatan masa lalu ku yang pernah hilang dan siapa wanita itu?

Tapi tubuhnya mirip dengan dia.

Hari ketiga UAS, hari ini jadwal nya Pelajaran Bahasa inggris, Aku tak terlalu fokus dengan ini, namun aku cukup pintar dalam hal ini, biasanya nilai rata-rata Ulangan harian ku 80'an tapi lain hal nya dengan UAS atau UTS karena suasana nya cukup berbeda, aku cukup tak yakin bila aku berhasil melalui ini semua tapi jika aku harus menyerah sebelum kejadian nya aku adalah orang yang tak baik yang selalu berputus asa sebelum meraih dan mencoba Nya.

Beristirahat sejenak sebelum, Ulangan kedua dimulai, aku menyempatkan untuk belajar sejenak, sambil menggirup minuman es teh yang aku beli dikantin, membaca dan mempelajari beberapa kisi-kisi yang di berikan guru mata pelajaran, mumpung guru yang bersangkutan tak pelit memberikan kisi-kisi nya, ya walau pun ada juga yang pelit memberikan kisi-kisi tentang UAS sih...

20 menit berlalu tanpa terasa aku menghabiskannya hanya dengan duduk sembari belajar, SEJRAH cukup mudah untuk ku, selain tadinya aku sempat belajar tentang ini, namun bagi ku sejarah adalah hal yang cukup menarik untuk ku ketahui.

Mengulang sejarah masa lalu memang tak akan mungkin bisa dilakukan, tapi mempelajari dan memahami masa lalu dan membuat kita bisa berpikir untuk terus maju adalah hal yang sangat baik.

Karena masa lalu adalah guru yang terbaik untuk kita.

Lagi-lagi hujan turun disaat aku mau pulang sekolah, mungkin ia sedang menunggu ku di gazebo itu. Dan mungkin ia tengah menenggak minuman soda dan bersenandung?

Mungkin saja.

Tebakan ku hampir benar, ia sedang duduk bersender di gazebo itu mata yang ia pejamkan, kaleng minuman soda yang ia taruh di samping nya, betapa tak berbeban nya hidup orang ini. Ucapku dalam hati dan mendekat kearahnya,

"cup"

ku cium diri nya yang tengah tertidur itu, aku lalu duduk di dekatnya bergumam kepadanya tentang masa lalu antara aku dan ia, yang tak aku ingat.

"Bisakah aku kembali lagi?

walau pun ada potongan kecil ingatan masa lalu yang telah aku dapatkan. Itu pun hanya dalam sebuah mimpi."

Sudah lama aku tak lagi memainkan violin ku, aku seperti terhenti lagi sejak hari itu, lidah keluh ini tak bisa merasakan enaknya makanan, apa yang hilang dari ku?

Tak... aku pun tak tau.