Chereads / i can do anything i want in another world / Chapter 44 - Aku Bukan Tukang Potong Kepala

Chapter 44 - Aku Bukan Tukang Potong Kepala

Aku mengeluarkan pedang ku, lalu badan ku merasa lebih ringan lagi.

"Ok, aku penasaran apa stat kristal hydra"

"Hilih, seolah kamu bisa ngalahin aja"

"Aku kan cuma penasaran"

Ketiga hydra maju.

"9 kepala.., hei hydra ini kalau kepalanya putus bisa makin banyak kepalanya?"

"Coba aja"

"Maaf aja ya, aku bukan tukang memotong kepala"

Sebelum maju menyerang, aku mengetes kekerasan kulit nya dengan menembakkan dart, dan hasilnya dartku menancap di kulit terluarnya.

"Ini bakal lama"

Aku menggunakan blink step dan bergerak tengah tiga hydra itu.

Ke 9 kepala hydra itu mengeluarkan bola merah lalu menembak nya ke aku.

Aku langsung menggunakan skill menembus apapun dan bola bola itu saling mengenai hydra itu.

Namun hydra hydra itu baik baik saja.

"Hei mengapa naga naga ini disebut hydra?"

"Mana aku tahu"

Aku menghindari cakaran, tembakan tembakan dan kibasan ekor.

'ekor?, Ekor alat keseimbangan...'

Aku berlari ke belakang salah hydra, lalu memotong pangkal ekornya, meskipun agar keras, namun aku tetap berhasil memotong ujung ekornya yang seluas ban truk dengan bantuan range expansion.

Hydra itu meraung dan berputar dengan cepat ke arahku, tapi hydra itu malah jatuh ke depan dan kesulitan berdiri.

"Haah!? Apa!??"

Aku berjalan ke salah satu kepala hydra.

Mata hydra itu terlihat mengutuk ku lalu dia mencoba mengigitku.

Aku menghindar ke kiri lalu mengeluarkan linggis modifikasi ku

Lalu aku menusuk ke telinga di kepala naga itu, bentuknya? Coba tangkap biawak.

Lalu aku menarik linggis ku dan hydra itu benaran tidak bisa bergerak normal sekarang.

Aku melompat ke kiri namun badan ku tetap merasakan sesuatu menghantam perutku.

"Aaargh!!"

Aku terlontar sangat jauh dan sekujur badan ku terasa sakit.

Aku melihat ke depan, ada 6 kepala naga yang mengarahkan bola merah ke aku.

"Aw.. di langit yang biru dan lahan biru ini aku akan menjadi arwah lagi"

Bola bola itu di tembakkan ke arahku.

"Tapi bohong"

Aku mengambil bunga strienem dan memakainya, lalu berdiri dan menggunakan skill menembus sesuatu dan bola bola itu melewati badan ku.

Aku menggunakan blink step ke depan salah satu kepala hydra dan menusuk salah satu mata hydra itu.

Kedua hydra yang lain mengarahkan bola merah ke arahku lalu menembak ke arahku.

Kepala hydra yang matanya ku tusuk bergerak gerak dan akhirnya terkena bola merah itu.

Dan buaar,

Ledakan bola merah itu terkena kepala hydra yang lain sehingga mereka sekarang buta.

"Kau.. kau curang!!"

"Tidak kok"

Aku menusuk telinga salah satu kepala hydra dam hydra itu tumbang.

"Ok yang ke terakhir"

Aku menggunakan blink step ke belakang nya sembari memotong perutnya.

Dan hydra itu langsung tumbang.

Aku mengeluarkan pisau dan menusuk hydra yang tumbang itu, dan pisauku tidak bisa menembus kulitnya.

"Huaaaaaah untung aku keluarin 10 juta"

Setelah itu aku berjalan ke gadis itu.

"Aku menyerah aku menyerah"

"Oh ok, kamu bukan boss tipe penyerang ya?"

"Aku ini summoner, mana bisa bertarung langsung"

"Ooh ok"

"Oh pintunya terbuka" suara Riaowl.

Aku melihat ke belakang, dan melihat mereka tersenyum kaku.

"Kamu membunuh 3 hydra?" Tanya Myeila

"Tidak hanya 1, yang lainya hanya tidak bisa bertarung lagi"

Aku berjalan ke hydra yang perutnya ku tebas lalu mengambil kuku, tanduk dan kristalnya.

"Kalau kamu mau sembuhkan 2 hydranya boleh kok, aku hanya perlu 1 kristal"

"Benarkah?"

"Iya"

Lalu kedua hydra itu di telan lingkaran sihir.

"Wow Padang rumputnya seperti tak terhingga" ucap riaowl.

"Keren kan?, Rencananya aku membuat lantai ini menjadi tempat piknik bersama hewan hewan"

"Tapi dari mana kamu dapat poin dungeon kalau gak ada petualang yang terbunuh?"

"Ooh.. itu aku membeli poin dungeon dari tetangga sebelah dengan dricash"

"Oowh.. memangnya kenapa mereka mau beli?"

"Mereka gak bisa beli bahan makanan dengan poin dungeon... Eh kok kalian tahu soal poin dungeon!??"

Lalu mereka saling mengenalkan diri mereka.

"Lalu kamu namanya siapa?"

"Aku Rita"

"Tidak ada nama belakang?"

"Gak di kasih"

"..."

Aku kemudian mengeluarkan kertas dan lidi merah lalu menuliskan "mengecek stat kristal" lalu aku menaruh kristal hydra ke atas.

Ternyata stat nya str + 30%, int + 100%, cooldown -40%,

"Ui hydra ini level berapa?"

"Level 176"

"Hah!? Kenapa stat nya se hebat ini!??"

"Karena di bunuh dengan sekali tebas, kalau di serang beruntun stat kristal nya turun 90%, di pasar harga itu kristal murah karena stat rendah, tapi kalau punyamu mungkin bisa 1m"

"Wah..."

Aku langsung memasukan stat kristal itu ke pedangku.

Max stat pedangku?, Karena diperkuat pakai logam dari peti itu pedangku bisa menampung 8 stat, benaran pay to win ya.

Tapi kata wanita pandai besi itu pedangku masih kelas menengah, katanya pedang petualang rank A bisa 20 stat.

Hah 20 stat? Se op apa tuh?, Nah begini, kalau kita cuma bisa pakai motor tiba tiba di suruh pakai truk tronton gimana?, Gak bisa kan? Nah begitulah prinsip nya.

"Tapi kok efek kristalnya bisa makin turun tiap di serang?"

"Kutukan hydra, sebenarnya 3 hydra ku mustahil di kalahkan karena mereka akan semakin kuat jika makin banyak, tapi kamu malah berhasil membuat mereka gak bisa bertarung lagi, jadi melemah deh hydra ku"

"Kenapa hydra nya tidak bisa memulihkan diri sendiri?, Bukanya regen mereka sangat kuat?"

"Regen mereka hanya kuat di leher karena bagian lehernya lebih lunak dari bagian tubuh lainya"

"Hmm..."

"Dan cara membunuh mereka adalah dengan memotong 3 kepalanya sekaligus, tapi kamu malah bisa dengan menebas perut"

"Ooh. itu karena pedangku bisa serangan fisik dan serangan jiwa"

"Hah!?, Pantesan, monster apapun jika jiwa mereka terluka maka akan sangat sulit pulih"

'jadi itu alasan one hit kill ku'

'hoki amat'

"Ok, aku mau belajar skill spesial mu"

"Weeeeh... Ok deh, gak mungkin aku bisa melawan lagi, tapi skill spesialku rada aneh loh"

"Memang nya apa?"

"Bisa jatuh dengan lebih lambat, atau jatuh tanpa terluka sama sekali"

"Oh! Ajari aku"

"Serius?"

Setengah jam kemudian.

Aku berdiri di atas lantai sihir yang aku buat.

"Ok mulai!"

Aku meloncat dan membuat sayap dengan mana, lalu membentangkan nya.

"Akhirnya aku bisa terbang"

Aku meninggikan ketinggian ku dengan mengepakkan sekali sayapku.

Aku memutuskan untuk mendarat, aku meluncur ke bawah dan mengambil posisi kaki menginjak tanah.

Setelah hampir tiba di tanah aku menghilangkan sayap ku dan menginjak tanah dengan aman.

"Trima kasih Vionea"

"Masama"

----------------

"One hit kill nya ke op-an bangsat, nerf nerf nerf, gak mau tahu nerf!!!"