Chereads / i can do anything i want in another world / Chapter 50 - Lembaran Kisah Baru

Chapter 50 - Lembaran Kisah Baru

Aku mengeluarkan bantal dan menahan pedang nya.

"Hah!?"

"Sebentar, mengapa para mage nya malah di luar lapangan?"

"Huh?"

Dia melihat ke arah yang ku tunjuk lalu dia berjalan ke para mage.

"Mengapa kalian keluar lapangan?"

"Maaf tuan, kami tidak salah membawa potion, yang kami bawa malahan potion stamina"

"Setelah ini kalian temui saya di lapangan"

""Ba-baik!""

Dia kemudian berdiri di depan ku lagi.

"Baiklah, trimakasih telah memberitahukan diriku"

"Yah bukan masalah, tapi apa harus duel?, Kita berdua seperti nya tidak punya keinginan untuk bertarung"

"Duel aja, lagian aku hanya petualang bebas"

"Lah kamu bukan bangsawan?"

"Bukan, aku waktu itu hanya menjadi pengawal pribadi"

"Oh kukira kamu bangsawan"

"Yah penampilan ku begini dih, sebenarnya aku lebih suka pakai baju biasa ku, tapi pedang ini benaran punya ku kok"

"Iya iya"

"...."

"Apa yang kalian lakukan!! Ayo lanjutkan duel kalian"

""Bacot""

"Hah!?"

"Jadi untuk apa kamu menjadi pengawal?"

"Katanya ini kebangsawanan terkuat, tapi tidak ada orang yang kuat disini, jadi aku tunggu aja sampai ada orang kuat yang menantang kebangsawanan ini"

"Ooh jadi kamu ingin mencari orang yang kuat"

"Iya, rank S yang di istana terlalu kuat untuk ku, gerakannya terlalu cepat"

'....'

'wkwkwkwk ngakak aku'

'wekawekawekaweka'

"Jadi"

"Ya..."

Kami berdua maju dan saling mengadu pedang.

"Sudah ku duga, kau pasti level 140 an"

"Tidak aku masih level 43"

"Bohong"

"Benaran, dan jangan menilai orang dari level"

Aku menggunakan skill menembus benda dan dia terjatuh, ke arah ku, sedangkan aku berlari ke belakang nya.

"Hebat, kamu pasti pernah ke gua Phiren" ucap dia sambil berdiri dengan cepat

"Berarti kamu juga ada skill ini dong?"

"Tidak, aku tidak bisa memakainya"

"Aku benaran tidak ada niat untuk duel ini"

"Kalau begitu biar aku yang mulai"

Dia tiba tiba di depan ku dan mengerang ke leher ku, aku reflek menangkis dan menendang perutnya agar dia mundur.

Dia maju lagi dan mulai menyerang secara menusuk, aku tidak berani menangkis serangan yang menusuk seperti itu karena bisa bisa pedang ku retak.

Jadi aku memutuskan mundur, saat cooldown skill menembus benda habis aku langsung menggunakan blink step dan skill menembus untuk ke belakangnya dan menyerang pinggangnya.

Dia dengan cepat menangkis serangan ku.

Aku membuat 3 pedang sihir dan menembakkanke arahnya, dia membuat perisai sihir di sekelilingnya.

Aku menggunakan blink step lagi dan menebas perut nya, tapi ada perisai sihir kecil yang menahan pedang ku.

Dia meninju ke arahku dan aku menangkap tangannya.

"Mp charger"

"!?"

Buar*

Pria itu terlontar dan aku terhempas mundur.

"Sial, bisa bisanya aku mengalami compressed mana"

Dia langsung berdiri dan muncul di belakangku.

Aku membuat sayap dari mana dan menghempas badannya dengan sayap ku lalu aku menghilangkan sayap itu.

"Tadi bantal, sekarang sayap, apa lagi nanti?"

"Sepatu?"

"Hah?"

Badan nya mengeluarkan aura merah.

"Gak meledak?"

"Ini skill level 160 tahu, semua orang level segitu bisa melakukan ini"

Pedangnya menjadi bercahaya emas.

"Zwatermis!"

"???"

Terbentuk lingkaran sihir besar di belakangnya.

Lalu dia berpose akan menerjang.

"Driaken!"

Badan nya tiba tiba terhempas ke arahku dengan kecepatan yang gila.

"Tolol"

Aku menggunakan skill menembus dan dia hanya melewati badan ku begitu saja dan buar*.

Aku melihat kebelakang terlihat dia menabrak dinding.

"Harusnya kau menangkis itu"

"Ogah"

Aku melihat darah nya sisa setengah.

"Ayo gunakan itu lagi, agar aku menang karena kamu bunuh diri"

"Ogah"

'kok gak cocok ya dia pakai kata ogah'

"Baiklah, giliran ku ya"

Memasukan pedangku dan mengeluarkan pisau.

"Meremehkan ku?"

"Ngak juga"

Aku membuat lingkaran sihir di bawah ku.

"It's behind you"

"Huh?"

Muncul arwah biru yang memegang pisau di belakangnya dan menusuk leher.

"A-apa!?"

Dia berhasil melepaskan dirinya dari tusukan pisau itu lalu dia dengan cepat mengambil sesuatu dari kantong nya dan dan meminum nya lalu darah penuh.

Arwah biru terus menyerang ke arahnya.

Dia mencoba menebas tapi pedang nya hanya melewati arwah itu.

"Baiklah kalau begitu"

Dia berlari ke arahku, saat sudah dekat arwah biru itu hilang dan aku langsung menebas lehernya dengan pisau ku.

"Sial aku telat"

Lalu dia pecah menjadi cahaya.

"Soul manipulation"

'telat kau ucapnya, mana ada orang nge skill dulu baru ucap nama skill nya?"

'tuh ada aku'

"Baiklah, aku menang, besok raja akan kesini besok"

"Tidak, kamu belum menang, kamu itu curang!!" Ucap si bangsawan jelek

"Curang?, Bagian mana yang curang?, Yang terhormat para bangsawan di negri ini, apakah dari tindakan saya ada kecurangan?"

Mereka semua berbisik bisik.

"Oh iya, di saat anda disini, pasukan penyelidik istana pusat datang ke kediaman anda loh, sampai jumpa besok pagi"

"...."

"Oh iya, sepertinya aku ada urusan dengan anak anda"

"Apa!? Jangan bawa bawa dia, dia tidak ada hubungannya dengan ini!!"

"Maaf, tapi dia memfitnahku monster,  lalu dia juga yang menyebabkan teman teman ku meninggal, kuharap anda bisa menyediakan terapist kepada dia"

Aku berjalan pergi.

"Aku akan lakukan apapun tapi tolong jangan sentuh anakku, dia anakku satu satunya"

"Oh? Aku hanya ingin kamu memberitahu tim penyelidik dan kepada raja tentang semua kejahatan yang telah kamu lakukan"

Aku berjalan lagi, lalu aku merasakan sesuatu akan menusuk perutku.

Aku langsung berbalik dan menendang muka bangsawan itu.

"Sekali lagi kamu melakukan itu, aku akan langsung mengeksekusi mu di depan anak mu"

Besoknya, raja yang telah mendengar pengakuan bangsawan itu memutuskan untuk menghapus gelar kebangsawanan mereka.

"Silahkan lewat sini nyonya Rita" ucap seorang pelayan.

"Nyonya?, Kau bahkan lebih tua"

"Untuk formal saja"

"Wah kamu tahu sifatku"

Dia membukakan pintu dan terlihat ada kakek tua di balkon.

"Aku ke sini untuk mengambil hadiahku"

"Sebelumnya aku ingin memberitahumu sesuatu"

"Apa itu?"

"Gulungan resurrect itu sudah tidak ada karena di pakai pada mediang istriku"

"Jadi?"

"Maaf, aku berbohong soal gulungan itu"

"...."

"Tapi aku bisa mengirimmu ke masa lalu"

"Kalau begitu aku pergi dulu, aku telah berjanji pada orang orang di garis waktu ini, aku tidak ingin membiarkan mereka terus menungguku yang telah kembali ke masa lalu"

Saat aku tiba di pintu tiba tiba dia tertawa.

"Bagus, kamu benar benar bisa di percaya, ambillah ini"

Aku melihat ke belakang, ada gulungan dari emas.

"Woaaah"

"Pakailah"

Aku melihat sekeliling gulungan itu.

"Bagaimana cara pakainya?"

"...."

Setelah di beritahu, aku menarik sebuah stempel merah lalu aku mendapatkan skill resurrect.

"Tetapi"

"Ya?"

"Skill itu menggunakan xp, 1 orang 500k xp"

"Oh tidak apa apa, hanya turun 1 level  kok, sampai jumpa"

"Sebentar"

"Ada apa?"

"Kejadian ini akan dilupakan orang orang, jadi kalian bisa hidup dengan normal"

"Wah trima kasih kalau begitu, kalau ada masalah aku bantu kok"

"Baiklah"

Aku berlari keluar dari istana dan langsung berlari ke desa.

"Rita kami akan langsung ke Rutira ya!!" teriak Riaowl.

"Ok"

Sesampai di desa aku langsung menuju ke pandai besi.

"Paman aku kembali"

"Kamu benaran mendapatkannya!?"

"Ayo bawa aku ke Reliave"

Aku mengikuti nya ke sebuah kamar, badannya benar benar utuh tanpa membusuk sedikitpun.

"Baiklah, resurrection!"

Sebuah lingkaran sihir terbentuk lalu badan Reliave bercahaya, tak lama kemudian warna kembali ke tubuhnya dan mulai bernafas, tapi masih belum bangun.

"Live!!"

Paman pandai besi itu memeluk badan Reliave.

"Aku ada janji di tempat lain, kabari aku kalau dia bangun"

Aku kemudian ke rumah Xein.

Aku mengetok pintu lalu pintu itu terbuka.

"Rita??"

"Aku berhasil!!"

"Benarkah, ayo masuk"

Aku mengikuti nya lalu aku melihat badan Zein dipenuhi tanaman herbal.

"Aku bukan orang kaya"

"Bukan masalah"

Aku menggunakan skill resurrection lagi dan hal yang sama terjadi.

"Ok aku ada urusan lagi, kabari aku dia sadar"

"Trima kasih"

"Tidak, aku telah berjanji, jadi gak usah trima kasih"

Aku berjalan ke hutan.

Lalu aku mengeluarkan badan Mako, Nayo dan Tia.

"Resurrection resurrection resurrection"

Lalu mereka mulai bernafas lagi.

"Syukurlah...."

Pandanganku tiba tiba menjadi gelap dan badanku menjadi lemas, lalu kesadaranku hilang perlahan lahan.

~~~~

Aku mulai bisa merasakan jariku lagi, lalu aku terbangun.

Aku melihat dinding kayu dan ada Myeila yang sedang melipat baju di meja.

"Myeila?"

"Oh sudah sadar?, Lumayan loh 4 hari"

"4 hari???"

"Hooh, aku menemukanmu bersama 3 gadis kecil itu di hutan"

Tiba tiba aku mendengar suara langkah kaki.

Lalu terlihat 3 anak kecil di pintu, ya.. Mako, Nayo, dan Tia.

""Master!!""

Mereka meloncat ke kasurku.

"Huuaaaah master, kukira kamu mati"

"Master, kamu baik baik saja?"

"Hiks, master...."

Aku berencana mengelus kepala mereka, tapi tangan ku kurang 1, jadi aku diam saja.

Tak lama kemudian Reliave dan zein masuk datang.

"Hah, sudah kuduga kamu pasti bisa" ucap Reliave.

"Kan sudah kubilang waktu disana"

'????'

"Apa maksud kalian?"

"Ooh waktu kami mati, kami berada di ruangan putih, disana kami mendiskusikan sesuatu"

"...."

Aku menarik nafas panjang lalu menghelanya.

"Jadi kalian masih mau dekat dekat dengan ku?, Bisa bisa hal yang sama terjadi"

"Apaan? Kita akan sekolah di sekolah petualang" ucap Reliave.

"Iya aku dan Reliave akan tetap menjadi petualang, oh iya, pak Praiton ingin bertemu denganmu"

"Kalian gak ada kapok kapoknya ya, yaah... Aku akan mendukung kalian"

Aku kemudian berdiri dan dan berjalan ke luar kamar.

"Aduh duh, begini rasanya, badan gak terbiasa untuk bergerak"

Yaaah.... Aku sempat mengira ini akan berlangsung selama bertahun tahun, tapi rupanya hanya beberapa minggu, untung saja aku bertemu mereka.

"Ini kan di penginapan"

"Emang iya"

"Bibi Hire!!"

Tanpa mereka mungkin aku telah tersesat di dunia ini, mungkin aku bakal mengira tujuan ku itu mustahil.

"Heeh, ramai bangat kedai nya"

"Yahahahaha semua berkat resep resep baru"

Dengan begini tujuan ku telah terpenuhi dan lembaran kisah baruku akan di mulai.

~~~~~

"Haaah!??? Tidak mungkin, ini mustahil, aku tidak bisa melakukan itu paman tak berbrewok"

"Kamu pasti bisa"

"Kalau 1 saja bisa aku, tapi aku tidak bisa kedua dua nya"

"Kamu pasti bisa dek Rita"

"Huuuh!!!"

----------------------

Sampai bertemu di volume ke 3, akan ku jamin bakal ada kisah baru untuk Rita ini, karena aku menerapkan sistem selang seling, jadi kemungkinan volume ke 3 akan ku publish bulan depan, cyaaaa~~~

- Eara-erisa