"hah latihan sihir?"
"Iya Rita.... Kan lucu kalau kamu hebat dalam bertarung jarak dekat tapi kamu gak bisa sihir" ucap bibi Hire
"Aku hebat juga kok soal jarak jauh"
Kami sekarang lagi duduk di pasar.
Aku mengeluarkan dart dan menembakkan dart itu ke apel yang di pegang seorang pembeli.
"Woi anjing, kalau kena tanganku gimana!??"
"Ya maaf"
Aku melemparkan koin bernilai 10000 dricash ke tangannya.
"..... Wew?...."
"Aku bisa jarak jauh kan?"
"Tidak tidak, kamu juga harus bisa sihir!"
"Lah tadi kan sihir"
"Tidak tidak, itu hanya buff, bukan sihir murni"
"Halaah aku pergi aja"
Aku membuat lingkaran sihir di kakiku kemudian aku tertembak ke atas dan aku mendarat di salah satu atap gedung.
"Ooooi kamu takut kalau kamu gak bisa sihir sama sekali kan"
"....."
Aku melihat ke arah bibi Hire.
"Tentu saja aku bisa" teriak ku
Tiba tiba ada sesuatu mendorong ku ke bawah.
"Jangan injak rumah ku bangsat!!"
"Hwaaaah"
Aku menggunakan skill yang di ajari Vionea.
Lalu mendarat dengan aman di atas tanah.
"Tadi kamu di dorong dengan sihir angin loh"
"Ok ok, aku terima apa adanya"
"Nah ayo ikut aku"
'aku gak mau belajar lagi....'
'ini kan pelajaran fantasy, harusnya kamu senang dong'
'siapa tahu belajar sihir itu seperti belajar kimia????'
'yaah....'
Aku mengikuti nya ke istana.
"Bruh..."
"Tenang"
Kami masuk ke sebuah ruangan, dan ada 1 set bangku di ruangan itu.
"Duduk lah"
"Aku masih bisa keluar hidup hidup kan?"
"Jangan lebay"
'hah!? Isekai ada kata lebay???'
"Kenapa kamu terkejut?"
"Tidak tidak"
"Ok"
Dia meletakan bola kaca biru di depan.
Lalu dia mematikan lampu ruangan itu dan dia menyentuhnya bola kaca itu.
Lalu muncul rekaman di dinding, seperti proyektor.
Lalu terlihat kakek kakek, maksudku sang raja tapi versi lebih lucu... Hmm gimana jelasinnya ya, kek animasi kecil gitu, sedang menembak 4 monster orc dengan bola api.
"Jadi.. apa yang bisa ku pelajari?"
"Nonton aja"
Rekaman itu kemudian di zoom ke bola api si kakek, terlihat rangkaian mana yang berikatan.
'shit, is that you, atom?'
'lol'
"Itu adalah ikatan mana, ikatan mana berunsur api akan berubah rubah sesuai kemampuan sang pengguna seperti ini"
Bola api itu menjadi pedang api, naga api, dan jarum api, lalu di zoom dan terlihat ikatan bola dan gas merah.
'bruh... Kok aku dejavu?'
'ikatan kovalen di isekai, ngakak aku'
"Nah saat menembakkan bola api, ada mana yang tertahan kemudian meledak, jika menggunakan alat pendeteksi sihir, atau lensa penyaring partikel mana akan terlihat seperti ini"
Layar itu menjadi warna biru tua, hanya terlihat bola api dan sebuah bola putih yang meledak ke arah depan dan bola merah itu di bergerak ke depan.
"Kalau orang biasa menembakkan sihir yang agak besar pasti yang terjadi mereka terhempas ke belakang"
"Kalau tipe jarum dan tombak?"
"Nah kebetulan"
Rekaman itu kembali normal dan terlihat sihir tombak api dan jarum api, lalu menjadi biru lagi dan terlihat ada seperti jalur lurus sesuai arah tombak itu, di jalur itu ada titik titik biru muda.
"Nah Jalur itu adalah arah melesat sihir, dan titik biru muda itu adalah sihir mempercepat, ini kalau yang sudah ahli, kalau yang masih pemula nanti tidak ada titik biru, yang ada bola putih di belakang tombak"
"Hmm..."
'cuk, ini kok ribet bangat ya??'
"Nah kalau soal sihir asap?"
"Hmm? Tinggal sebarin aja udah kan?"
'wah...'
"Kalau sihir seperti tembakan cahaya yang laser itu?"
"Ooh blast, itu nih"
Di tangan kakek itu sekarang ada bola cahaya merah, lalu layar menjadi biru lagi.
Lalu terlihat ada asap putih lurus yang kemudian menjadi laser merah secara cepat dari pangkal ke ujung.
"Ok kamu dah paham garis besarkan, kita mengubah mana yang di alam menjadi sarana atau medium sihir kita, jadi mana di alam ini sebagai alat bantu kita"
"Hmm... Kalau soal menjaga ikatan bentuk?, Aku coba buat pedang sihir tapi gagal"
"Coba buat ulang"
Aku membuat pedang sihir lagi tapi kali ini tidak terurai.
"Loh.."
"Tuh bisa"
'apa efek kristal hydra ya?'
"Kamu ada sihir apa saja? Kita kembangin disini"
"Huuuh....."
Setelah 5 hari berlatih sampai di titik ini lah aku, aku bisa.. eh gak jadi deh, tapi seperti yang kalian lihat, aku bisa telekinesis walau cuma bisa benda yang super ringan seperti lidi atau kertas, kapur sama pen bisa sih, asalkan tidak di atas 100 gram.
"Baiklah, duel nya dimulai besok pagi"
Kami kemudian naik ke kereta kuda lagi kemudian pergi ke tempat kami akan tidur, yaa... Di tempat khusus lah
"Mari lihat kecurangan apa yang akan mereka siapkan" ucap Hayase
"....." Grifang dan Riaowl hanya diam.
"Mereka dijuluki terkuat karena menolak yang mereka rasa lebih kuat dari mereka" ucap pak Kerapu.
"Maaf saja, aku tidak bisa ikut bertarung, Riaowl dan Grifang juga tidak akan bisa ikut karena bakal ketahuan kalau mereka monster boss, jadi hanya kalian yang bertiga bisa bertarung" ucap bihi Hire.
"Yaah... Aku jarak jauh, Myeila kang debuff dan Rita dps, dia juga bisa jadi tanker"
Hayase mengeluarkan pedang nya.
"Aku tidak tahu apakah ini harus aku gunakan"
"..."
"Kita tiba"
Kami melihat sebuah rumah yang mewah.
"Wah...."
"Bukan yang itu"
Kami melihat gubuk kecil di seberang rumah mewah itu.
"Itu rumah lamaku sebelum jadi bangsawan"
"...."
Akhirnya kami turun dan pak kerapu membuka pintu rumahnya.
"Wah berdebu, makhlum sudah 30 tahun"
Aku menggunakan cleaning dan debu debu hilang, tapi jaring laba laba dan serpihan kayu masih ada.
"Yosh, ayo"
"....."
Kami membersihkan dan memungut pergi sampah sampah dan pecahan kayu, lalu aku memakaikan skill mending ke bagian yabg rapuh dan rusak.
"Sip seperti baru" ucap ku
Tidak terlalu buruk, rumah kayu yang indah dan rapi, tinggal di pernis.
"Woow..."
Besok pagi nya, aku, Myeila dan Hayase siap siap.
"Semoga berhasil"
Kami bertiga berjalan ke arena yang ada di kota bagian barat.
"Ini arena?"
------------------