Chereads / i can do anything i want in another world / Chapter 49 - Kamu Takut Apa?

Chapter 49 - Kamu Takut Apa?

Aku melihat gubuk.

"Arena bisa berubah sistem sesuai penggunanya, ayo kita masuk"

'gimana sih sistem nya??, Apa aku harus benaran sekolah teknologi sihir?'

Kami masuk ke gubuk itu, tiba tiba pintu menghilang dan menjadi colloseum, tidak banyak penonton, hanya para orang orang berpakaian bangsawan.

Colosseum itu terlihat berpetak hitam putih.

"Catur?" Ucap Myeila.

"Memang terlihat seperti papan catur tapi ini berbeda, ini bukan catur, ini simulasi perang" jawab Hayase.

"Apa tujuan metode ini?" Tanya ku

"Mengalahkan jendral, dan gawatnya kita cuma 3 orang, 1 petak berukuran 2 kali 2 meter dan bisa menampung 10 prajurit" jawab Hayase.

"Wah..."

"Maksimal petak yang bisa di gunakan hanya 16 dan tiap sisi punya 32 petak, tapi untuk petualang 1 petak hanya bisa 1"

"Servant termasuk?"

"Mau panggil para monster boss?, Lebih baik jangan, Myeila aja bisa berbahaya untuk kita"

"Huuh...."

'mereka telah menyiapkan sistem tempur yang berat sebelah'

'kamu takut apa?, Kalian bisa kalahin semua prajurit dalam waktu beberapa detik, tapi petualang nya aku tidak tahu'

'bruh...'

'aku bukan brother mu'

'dih.. bukan itu'

Kami tiba di sisi kami, di depan kami ada 50 prajurit dan 30 mage, itu Sudah menggunakan 8 kotak, dan di belakangnya ada 7 petualang yang masing masing satu petak, dan ada pria berambut kuning waktu itu yang duduk dengan santai.

"Baiklah, saya rasa kedua pihak sudah mengetahui peraturan nya, tidak ada pertambahan tim lagi?, Kalau begitu pada hitungan ke 5 duel ke dua pihak ini di mulai"

"1"

"2"

"3"

"4"

"Tunggu"

Kami semua melihat ke arah belakang kami, ada bibi Hire.

"Aku memutuskan ikut tim Rita, toh aku bukan warga disini"

"Baiklah"

"Sebentar" ucap ku.

"Apa ada masalah?"

"Dari tadi dimana yang bicara dan siapa jenderal tiap sisi?"

Dan seisi ruangan itu menepuk dahi mereka.

"Lihat saja yang mana kebangsawanan nya paling tinggi" ucap bibi Hire.

"Hayase dong?"

"Bukan"

"Bibi Hire?"

"Bukan aku"

"Myeila???"

"Bukan juga"

"Lah kita gak ada jendral dong?"

"Kamu bego!!"

"Aku? Aku aja anak gunung, gimana mau jadi bangsawan"

"Tapi kan kamu master nya Hayase, otomatis kamu lah paling tinggi"

"....."

"Udah selesai?"

Aku melihat ke salah satu kursi ada yang berdiri.

"Ooh sudah"

Kami mengambil kotak masing masing.

"5"

"Maju" ucap pria yang di tengah.

"Kalian bertujuh, keluarlah!"

Keluar ketujuh hantu nya.

"Lakukan" ucap pria berambut kuning itu.

Tiba tiba sebuah cahaya putih muncul dan meledak, Hayase dan ke tujuh hantunya langsung terkapar dan pecah menjadi cahaya.

"Cih, mereka menyiapkan exorcist"

"F"

Aku mengambil katana ku.

"Kalian berdua mundur"

""Ok""

'expend range'

Aku menebas ke depan dan para prajurit itu langsung menjadi pecahan cahaya, dan tersisa mage mage.

"Semuanya, seal!!"

Badan ku kemudian tidak bisa bergerak.

"Gawat!"

Para petualang itu mulai maju ke depan.

"Kalian bertiga!!" Ucap bibi Hire.

"Yo Hire, trima kasih waktu wyvern waktu itu" ucap wanita berambut kuning panjang.

"Yahaha berkat itu kami menjadi rank A" ucap wanita berambut putih.

"Merasa terkhianati?, Kan kami sudah kasih tahu, kami akan melakukan apapun demi uang" ucap pria berambut merah.

'sialan mereka sudah memperkirakan apa yang akan di lakukan bibi Hire'

'lepasin sihirnya cepat!'

'lagi ku urai'

Myeila terlihat berjaga jaga melihat 4 petualang lain.

"Level ku terlalu rendah, mereka semua level 100, mungkin aku akan jadi pecahan cahaya lagi"

"Tahan aja semampuku"

"Tidak perlu"

Dia menyedot habis semua mana mage itu, lalu badan ku bisa di gerakkan lagi.

"Gawat, cepat minum ramuan mana"

"Akan ku curi lagi"

"Myeila!! Mundur!"

Aku berlari ke arah Myeila, tapi terlambat, sebuah duri biru menancap di dadanya dan dia pecah menjadi cahaya.

'apa apa an itu, bahkan meskipun aku memakai blink step tetap saja aku tidak sempat menangkisnya'

Aku melihat ke salah satu petualang, ada pemanah dengan lingkaran sihir di ujung busur nya.

"Dua sudah jatuh"

Aku mengambil dart dan menembak ke arah pemanah itu, lalu dia memanah kembali dart ku dan akhirnya sama sama berhenti dan jatuh.

Aku mengambil linggis yang sudah aku runcingkan, bahkan sudah aku asah.

"Woi woi, kalian tahu kan kalau aku tidak bisa berjalan selama 1 menit setelah memakai skill"

"Tentu saja kami tahu"

Aku melihat ke bibi Hire sebentar, dia  terlihat bertarung dengan ragu ragu.

Aku mengarahkan linggis ku ke kepala gadis itu, lalu di tangan ku terbentuk, 3 lingkaran sihir pendorong.

"Smile" ucap ku.

"Cepat serang dia!! Kalian tidak akan bisa melindungi ku!!"

"Sok tahu aja kamu"

Ada satu pria memegang perisai yang besar dan tebal bangat yang maju ke depan nya, lalu 2 orang lainnya berlari ke arahku.

"Goblok"

Aku membuat 2 pedang sihir dan menembakkannya ke dada mereka. Mereka tidak sempat menghindar karena jarak mereka yang dekat.

Aku kemudian menembakkan linggis itu dan ke dua orang itu pecah menjadi cahaya.

'linggis ku ini orichalcum njiir, aku baru tahu saat ke toko alat sihir'

Aku melihat ke samping terlihat bibi Hire darah nya sudah sekarat.

Aku segera meluncur ke sana tetapi malah di teriak bibi Hire, dia bilang jangan ikut campur.

Aku melihat ke arah pria berambut kuning yang masih duduk itu.

"Nanti saja"

"..."

"Hire, kamu itu kuat, tapi terlalu baik sampai kami manfaatkan bertahun tahun"

"Iya lucu sekali"

"Lebih baik cepat kalahkan dia"

'kok dari tadi one hit kill aku?'

'lu kan cheater'

'idih'

"Begitu ya.. kukira kalian masih bisa berubah pikiran"

Bibi Hire membuang tongkatnya.

'Sebentar... Dia kek anak kecil di antara abg'

'lu baru sadar?'

"Kalian tahu kan kalau aku dwarf?"

""Eh?""

Dia melepas jubah putih nya dan terlihat dia memakai baju bertarung dan di punggung nya ada 1 kapak.

"Apa!?"

"Gawat..."

"Hiih!!"

Dia mengambil kapaknya, dan adegan yang familiar terjadi, dia melempar kapaknya, memang mudah di hindari, tapi kapaknya terbelah menjadi 5 dan memutar arah kembali.

Ada yang terkena kepala, ada yang terkena perut dan ada yang lolos.

"Lemah, kalian memang lemah ya..., Sampai jumpa"

Bibi Hire menangkap 1 kapak nya dan menebas yang lolos, tapi perutnya juga di tusuk.

"Maaf Hire"

"...."

Mereka berdua sama sama pecah menjadi cahaya.

"Yaah.. pada akhirnya ini juga menjadi duel sesungguhnya, tidak ada faedahnya membawa pasukan sebanyak itu"

"...."

Dia kemudian berdiri dan bangkunya pecah dan membentuk sebuah pedang.

"Mengapa semua bangsawan memakai pedang?" tanyaku.

"Karena pedang adalah senjata termahal"

"Aku bisa buatkan senjata yang 1000 kali lipat lebih mahal"

"Mustahil"

"Benaran kok"

"Jangan ulur waktu lagi"

Tiban tiba dia muncul di belakang ku dan...

Jleb*

--------------