Chapter 46 - Maid

Sekarang aku dan Myeila duduk di sebuah kedai terbuka, maksudku di kedai di luar ruangan.

"Susu asam?, Hei Rita, kamu tahu ini apa?"

"Susu yang di simpan dalam wadah khusus hingga asam"

"Basi?"

"Malah menyehatkan loh, tahu keju kan?"

"Ooooh"

Tak lama kemudian Riaowl dan Grifang datang.

"Sudah selesai?" Tanya Myeila

"Iya, cukup merepotkan" jawab Riaowl.

"Emang urusan apa?"

"Uang penginapan nya, kamu malah gak kembali semalam"

"Ooh maaf, semalam aku di kejar tumpukan masalah"

"Memangnya urusan apa?"

Setelah keluar dari ruang raja.

"Hah?"

"Mau duel dimana?, Disini?"

"Di lapangan latihan lah"

Aku mengikutinya ke lapangan latihan, terlihat ada prajurit sedang latihan.

"Permisi, kami pinjam sebentar ya"

""Baik pak""

Para prajurit itu dengan rapi berjalan ke tepi lapangan.

Dia mengeluarkan pedang nya dari sarungnya, aku mengeluarkan 1 dart.

"Soul weapon"

Aku mengarahkan dart itu ke paha nya dan menembakkan nya.

Dartku menembus paha nya dan dia langsung menunduk dan memegang erat pahanya.

"Gak mirip rank S aja, atau kamu rank S karena bisa memperlambat waktu sehingga kemampuan dasarmu sangat buruk??"

Aku mengambil pedang ku.

"Kamu tidaklah cocok sebagai rank S, kamu terlalu mengandalkan skill spesialmu dan pedang ber stat mu"

"Apa kau bilang!??"

Dia tiba tiba muncul di depanku, bukan tiba tiba sih, dia berlari ke arahku, di mata orang biasa mungkin tiba tiba.

Aku menggunakan menembus bendaku... Hmm aku kasih nama... Gak jadi deh.

Pedang nya yang dia ayunkan ke badan ku melewati badan ku tapi tidak melukaiku.

"Dah lah, aku bosan"

Aku menggunakan blink step dan berlari ke arah pintu keluar.

"Oh kamu kah pelayan baru itu?, Kenapa kamu disini?, Tersesat?"

Aku melihat ke belakang ada wanita berpakaian maid.

"Aaa... e...."

"Tidak perlu malu malu, ayo kesini"

Dia memegang tanganku dan membawaku ke ruangan ganti baju.

"Ini, pakaian pelayan yang masih tersisa, pakai lah"

"Ee...."

Dan aku malah memakainya.

"Ok ayo ke dapur"

"Aaaa...."

Badanku terasa di seretnya.

"Ok sekarang coba masak sesuatu"

Dan akhirnya aku memasak sop daging dengan sayur asin.

"Hmm makanan dari timur ya"

Dia memakan nya dan dia langsung terkejut.

"Mengapa bisa enak bangat??"

"Ini"

Aku memperlihatkan jamur tanah.

"Wow, benaran ini?"

"Iya"

Tiba tiba pintu dapur terbuka.

"Gawat!! Raja akan membuat perjamuan malam ini" ucap maid yang membuka pintu.

"Apa!? Mendadak sekali"

"Aku bole-"

"Iya boleh bantu kami, ayo cepat"

"Tapi"

"Tidak apa apa, meskipun kamu pelayan baru kamu sangat pandai memasak"

'cuuuuuk!!!!!!!!'

'bye aku tidur dolo'

'curaaaang'

Dan berakhir dengan aku dan 10 maid lain memasak sampai jam 6 sore, padahal mulainya jam 1 siang.

"Waw kita punya banyak resep masakan dari timur sekarang"

"Semoga para tamu suka"

'haah... Anjiiiir capek bangat masak non stop'

Kami memasak 32 jenis makanan dan masing masing 265 porsi, buseeeeet.

Kami menggunakan troli untuk membawa makanan sekampung itu ke ruang jamuan, untung kami di lantai satu masanya, atau ngak bisa  hancur kalau turun tangga.

"Wow sebagai pelayan baru kamu kuat juga ya, kalau aku dengar namamu Rita kan?"

"Ah iya, kalau anda?"

"Aku Urie Niant"

"Salam kenal kak Urie"

"Salam kenal juga dek Rita"

Kami para maid kemudian mandi, lalu mengganti seragam kami.

"Bukannya ini sama saja?"

"Beda loh"

"???"

"Omong omong buku di pinggangmu itu"

"Ini buku yang penting bagiku"

"Ooh begitu"

"Hei kalian berdua, ayo cepat ke pintu"

""Baik""

Kami berdiri berjejer di pintu untuk menyambut tamu.

Lalu para tamu mulai berdatangan, terlihat orang orang berpakaian mewah dan anggun berdatangan.

Ada juga orang berpakaian biasa saja.

"Rita???"

Aku melihat ke depan karena dari tadi kami membungkukkan punggung.

'anjir ada bibi Hire...'

"Selamat datang nyonya Hirerarie"

"Kamu Rita kan?, Waaaaw cocok bangat kamu pakai baju maid"

"Pliis jangan teriak teriak di istana"

"Gapapa kok, toh ini istana aku yang bantu buat, dan lagian yang punya teman dekat ku"

"...."

Dia kemudian masuk.

"Kamu kenalannya Nyonya Hirerarie?"

"Hooh..."

""Heeeeh!!!""

Mereka kemudian berbisik bisik.

"Aku hanya penghuni penginapan nya kok"

""Oooh""

Setelah agak lama, para tamu sudah datang semua dan kami berdiri di belakang.

~~~

"Nyonya Hayase ingin memakai gaun yang mana?"

"Gaun ini seperti gaun pernikahan, gaun ini terlalu erotic, oooh ini!"

"Anda yakin yang ini?"

"Yap"

~~~

"Yo paman tua"

"Ooh Hira lama tidak bertemu"

"Jangan panggil nama asliku di depan umum"

"Ok ok, kamu masih saja lucu seperti dulu"

"Haah.. mungkin agak kasar, tapi kamu ini gak mati mati"

Tiba tiba semua mata melihat ke arah Hire.

"Ohohoho tenang tenang, menanyakan ini tiap kali kami bertemu, lagian aku tidak akan mati secepat manusia"

"Elf memang hebat"

Tak lama kemudian Hayase datang.

"Woooh Hira kamu disini juga" ucap Hayase.

"Aah kenapa ada satu lagi yang manggil nama asliku" ucap Hire.

"Kamu memang suka pakai pakaian kuil ya" ucap raja.

Lalu seseorang berbisik ke raja dan raja pergi.

Lalu Hayase melihat ke sana kemari.

"Kamu mencari siapa?" Tanya Hire.

"Aku menjadi gadis berambut hitam yang pakai baju biru terus"

"Kayaknya pernah lihat, siapa namanya?"

"Rita"

"Hah? Pantesan kek pernah lihat, dia ada kok di sini"

"Kamu kenal dia?"

"Iyalah, dia yang bikin penginapan ku jadi laris manis"

"Benarkah?, Tuh bocah memang hebat"

"Oh iya dia ada di ujung tuh"

"Yang mana?"

"Tuh yang di samping rambut coklat"

"Dimana?"

"Itu tuh"

"Hah!? Kok dia jadi maid!?"

"Lah kukira kalian yang suruh dia jadi maid"

"Mana mungkin, dia yang bantu aku keluar dari kurungan dan raja juga perlu bantuannya"

"Apa!?, Lega aku karena menolong dia waktu itu"

"Tunggu.. jangan jangan semua masakannya berselera timur gara gara dia?"

"Dia dari timur kah?"

"Ntah, tapi dia tahu bangat soal hal hal dari benua timur"

Tiba tiba ada seseorang berlari masuk ke ruang perjamuan dan mengarahkan pedangnya ke Rita.

"Kau, ayo duel lagi!, Aku sudah latihan dengan yang ahli"

"Oh benarkah?"

Rita berjalan menjauhi para maid, tamu yang lain juga memberi ruang untuk mereka.

"Haah.. serang saja aku duluan"

"Hah! Kesombongan mu akan aku patahkan"

Dan mata kami hanya melihat Rita tiba tiba berada di depan pria itu, dan pria itu memegang perut nya dan pedangnya ada di tangan Rita.

"Haah... Sudah aku duga, latihan lebih keras lagi, aku hargai reflek mu pas awal, kalau kamu siap kembali lah menemui saat urusan ku sudah selesai"

Rita kemudian meletakkan pedang di tangannya ke depan pria yang masih terpelungkup sambil memegang perut nya.

Lalu dia kembali ke barisan maid.

Para maid itu langsung membungkukkan badan mereka ke arah Rita dan Rita ntah ngomong apa ke mereka.

Para tamu hanya berdiri diam.

"Bussset!!! Dia ngalahin Rank S"

Tiba tiba Rita berteriak.

"Bu-bukan, dia hanya terlalu lelah, jadi kemampuan nya menurun, sekuat apapun orang kalau lelah pasti jadi mudah di kalahkan?"

~~~

"Dan setelah itu urusan ku segunung, sisanya tanya Hayase"

"Pasti berat ya...."