Chapter 45 - Kok Gak Mirip

"kalian tunggu disini saja ya..."

""Tidak tidak""

"Tapi..."

Sekarang kami di dalam kota kerajaan, tepatnya di penginapan.

"Haaah..."

'pet list'

'buat apa? tapi okelah'

[-Myeila]

'naik tingkatkan Myeila jadi servant'

'ok'

Myeila langsung melihat ke arahku.

"Biar aku yang lakukan ini sendiri, cuma ngomong sama raja kok, lagian kan gak sopan kalau datang berombongan menemui raja"

"Kalau kamu bersikeras, ok lah"

Aku memakai jubah ku lalu berjalan ke istana.

Sesampai di gerbang aku di cegat.

"Ada keperluan apa kamu kesini?"

Tiba tiba aku seperti merasa ada pilihan di depan ku.

-katakan jujur

-berbohong

-masuk secara paksa

'..... Keren...'

Aku mengambil jalan berbohong.

"Aku ingin melamar jadi maid di istana ini tuan tuan, jadi bolehkah saya masuk?" Ucap ku sambil menirukan gaya maid.

"Sepertinya kamu berpengalaman, silahkan masuk"

Aku berjalan masuk dan melihat lapangan jalan yang panjang dan taman yang indah.

"Hebat, aku merasa ingin menyiram semua tanamannya"

Tak lama kemudian ada pasukan menutupi jalan di depan ku, mereka semua menutupi jalan dengan perisai.

"Cukup sampai disini saja monster"

"Tidak bisa, aku harus menemui

raja"

Aku menggunakan blink step dan menembus sesuatu untuk melewati mereka dan terus berlari ke pintu istana.

"Kejar dia!!, Jangan sampai dia masuk ke istana"

Aku terus berlari secepat yang aku bisa, saat dekat ke pintu aku menggunakan set skill menembus ku.

Setelah masuk aku kemudian menghela nafas dan bersandar di pintu.

"Haah...."

"Oh tumben ada penyusup"

Aku melihat seorang pria berambut coklat dengan pedang ungu di tangannya.

"Tapi bagaimana kamu bisa masuk tanpa membuka pintu?"

"Ntahlah, biarkan aku istirahat dulu"

"Tentu saja tidak"

Tiba tiba dia berada di depanku, aku langsung jongkok dan meninju masa depan nya.

Pria itu mundur dan memegang perutnya.

"Sialan, tidak ku sangka kau bakal sekejam itu"

"Ha? Siapa suruh kamu tiba tiba di depan ku"

Aku berlari ke arahnya, tiba tiba aku merasakan sesuatu agak berubah, aku melihat tirai jendela bergerak lebih lambat, aku juga ikutan bergerak lambat agar kelihatan terkena efek.

Aku berlari ke depan dengan gaya yang sangat di perlambat.

"Hah, kamu tidak akan bisa menyerangku, serangan mu tidak akan pernah menyentuhku, ini hukuman untuk mu yang bermain kasar"

'bacot'

"Sudahlah, kau juga tidak akan bisa mendengar apa yang kubilang karena aku terlalu cepat"

Saat hampir di dekatnya aku menganyunkan pedangku dengan pelan, dia juga tidak menghindar.

'jackpot'

Aku menggunakan blink step untuk mengambil pedang di tangannya kemudian aku ke belakangnya dan mengerahkan pedang ku ke lehernya dan pedangnya ke perutnya.

"APA!!"

Tak lama kemudian pintu istana terbuka dan para prajurit hanya bisa terdiam.

"Aku tidak tahu orang ini siapa, tapi biarkan aku menemui raja atau leher pria ini teriris"

"Ba-baik"

Aku kemudian menyentuh perutnya dengan ganggang pedangnya.

"Antarkan aku ke ruang raja"

"Iya iya"

Aku mengikuti arah jalannya.

Lalu dia berhenti di salah satu pintu.

"Ini?"

"Dorong aja"

Aku menyuruh dia yang mendorongnya.

Lalu terlihat puluhan prajurit bersiap menyerang, tetapi mereka malah hanya terdiam

Aku menggunakan blink step dan menembus benda untuk melewati mereka, untuk jaga jaga aku membawa pedang pria itu.

"Kamu sampai juga ya, tak ku sangka dalam waktu 2 minggu lebih kau bisa menjadi sekuat ini"

Aku langsung terbatuk melihat raja itu, aku melihat kakek kakek pas di sekolah.

"Anda kan kakek kakek waktu itu"

"Hei kamu ti-"

Aku melihat ke belakang, ada prajurit yang mulutnya di tutup oleh prajurit lain.

"Oh kamu masih mengingat ku"

"Pantasan aura anda sangat kuat"

"Jadi tujuanmu ke mari untuk gulungan skill resurrect kan?"

"Benar"

"Tapi ada satu syarat"

"Apa itu?"

"Aku ingin kamu membantuku, yang lain segera meninggalkan ruangan ini"

Para prajurit itu pergi kecuali si yang pedangnya ku sandera.

"Apa yang bisa saya bantu?"

"Kamu tahu tugas raja"

"Ini agak susah, tapi apakah kerajaan ini menggunakan sistem raja dan perdana menteri?"

"Oh perhitungan sekali, tapi tidak"

"Baiklah, mungkin tugas raja adalah sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan, kepala negara itu raja sebagai maskot negara, dan menyambut tamu, dan kepala pemerintahan adalah raja sebagai pengatur kegiatan politik, hukum, keamanan, dan ekonomi"

Raja itu tersenyum.

"Sungguh sangat singkat dan padat, juga jelas, tapi apakah kamu tahu sesuatu yang tidak boleh di lakukan raja?"

"Aku tidak tahu karena aku tinggal di gunung"

"Baiklah, raja tidak boleh memihak ke salah satu bangsawan atau rakyat"

"Hah? Mengapa bisa begitu?"

Dia kemudian membelai jenggotnya.

"Jika raja memihak bangsawan maka raja akan di anggap rakyat sebagai bermuka dua, jika raja memihak rakyat, maka para bangsawan akan merasa diri mereka di rendahkan dan melakukan konspirasi"

"...."

"Oleh karena itu, aku memerlukan mu untuk menemukan celah dari bangsawan agar aku bisa membasmi bangsawan tak bermoral itu"

"Tapi siapa?"

"Para bangsawan yang membunuh teman teman mu"

".... Baiklah, kebetulan aku juga ingin membalas dendam mereka"

"Tapi apakah kamu punya rencana untuk itu? Kamu tidak akan bisa menggunakan tenaga rakyat"

"Kalau aku menyerang, maka akulah yang akan di anggap penjahat nya"

"Jadi?"

"Aku akan mengumpulkan orang orang yang telah mereka asingkan"

"Ide bagus, tapi mereka semua telah mati"

"Apa!?"

"Mungkin kamu pernah mendengar sebutan Rutira Forest Shaman"

"Hayase? Dia ikut dengan ku kok"

"Apa!?, Bisakah kau memanggil dia kemari?"

".... Bisa sih, tapi tunggu sebentar ya, soalnya dia di penginapan"

"Biar prajuritku yang menjemputnya"

Sekitar 10 menit Hayase masuk.

"Yo pak tua, lama tidak bertemu"

"Hayase..."

"Ui kalian bertujuh keluarlah"

"Eh sebentar Hayase, kalau kamu dalam kurungan kenapa bisa kamu menyerang desa?"

"Aku pakai arwahku, arwahku bisa di lihat orang biasa dari jauh kalau dekat tidak bakal keliatan"

"Ooh..."

Ke 6 hantu Hayase muncul, ada 1 laba laba sih.

""Kami disini yang mulia raja""

"Sudah, seperti dulu aja"

""....""

Kemudian mereka berdiskusi ntah apa.

"Ok Rita, aku bisa membantumu untuk membongkar rahasia bangsawan itu, tapi kita disini dulu beberapa hari, soalnya kami mau reunian"

"Iya iya, kalau begitu saya permisi pak tua"

Aku berjalan pergi lalu aku mendengar suara teriakan.

"Hei kembalikan pedangku!!, Harganya 3m tahu"

"Haah!? 3m"

Aku berjalan ke arahnya dan memberikan pedangnya.

"Apa yang bikin pedangmu mahal gitu?"

"Karena jumlah kristalnya"

"Kamu mampu memakainya?"

"Aku ini rank S tahu"

"Kok gak mirip rank S?"

"Kalau gitu aku mengajakmu duel"

"Oh, ok siapa berani"

"Hah!??"

------------

*Eschiea kicked because spamming