Chereads / i can do anything i want in another world / Chapter 23 - Anggap Saja Seperti Membawa Barang

Chapter 23 - Anggap Saja Seperti Membawa Barang

"lah paman macan kok datang sih" tanya aku.

"Aku tadi merasakan giant orc jadi aku datang untuk memeriksa kondisi" jawab paman macan.

"Heeh... Kalian berdua kelihatan akrab, omong omong bagaimana kalian bisa akur seperti ini?" Tanya Myeila.

"Cerita nya panjang" jawab ku.

"Heeeei bicaralah dengan bahasa yang bisa ku mengerti"

Aku melihat ke belakang, ada Reliave yang terikat di pohon.

"Haaah... Ini pembicaraan yang membosankan kau tidak akan peduli"

"Kalau begitu lepaskan aku"

"Kalau kamu ku lepas, apa yang akan kamu lakukan?"

"Tentu saja menyerang boss"

"Ok kau tidak akan ku lepas"

"Haaaaaaah!!"

Mengapa dia tidak menggunakan sihir nya?, Karena ku menyuruh myeila menyerap semua mana nya.

Aku berjalan ke depan nya.

"Apa alasan mu menyerang Monster boss"

"Karena mereka berbahaya"

"Bukannya bisa tinggal kabur?"

"Monster boss akan mengejar kita"

"Apa semua boss seperti itu?"

"..... Ngak"

"Apakah monster boss akan menyerang mu jika kamu diam saja"

".... Hanya beberapa"

"Lalu mengapa tadi dia menutupi badan Mako, Nayo dan Tia padahal kalau dia mau dia bisa memakan saat mereka saat tidur"

".... Aku tidak tahu...."

Dia memalingkan muka nya.

"Sudahlah nak Rita, lagi pula aku bisa hidup kembali jika mati"

"Ah.. tapi tetap saja"

"HEEEEH BISA BAHASA MANUSIA!!??"

Akhirnya mereka berdua saling berkenalan.

"Ahaha maafkan aku, aku selalu di peringati kalau monster boss itu berbahaya" ucap Reliave

"Dia memang berbahaya kalau mode bertarung, aku bisa taruhan kau kalah dalam waktu 7 detik"

"Hooh berapa taruhan mu?"

"100 kuncup bunga strienem"

"Ok!!! Aku coba!!"

"Oooh baiklah apakah kamu sehebat Rita atau ngak"

Aku memulihkan mana Reliave

Mereka berdua saling berhadapan, reliave memegang pedang nya.

"Baiklah, aku wasitnya, satu dua dan tiga mulai!"

Reliave langsung menyiapkan mantra namun paman macan sudah menghilang dan tiba tiba kaki nya di tarik ke dalam bayangan nya sendiri, beberapa detik kemudian dia keluar dari bayangan pohon dengan kondisi ketakutan.

'waah.. apa jadinya kalau aku tidak sadar kalau dia di bayangan ku'

"Hiiih!! Aku nyerah!"

Reliave langsung berdiri melihat lihat bayangan nya.

Paman macan muncul dari semak semak.

"Ok waktunya pas 7 detik, aku menang" ucap ku

Tak lama kemudian Mako, Nayo dan Tia bangun.

Lalu aku memperkenalkan mereka ber 4

"Waaah bulu paman macan sangat lembut"

Mereka ber tiga menempel terus ke paman macan.

"Kalian bertiga latihan lagi"

""Baik master""

Langit sekarang sudah agak gelap mungkin jam 6 lah, kami sekarang memakan daging ular dan umbi.

Tak lama kemudian muncul cahaya di tebing

Aku langsung menyiapkan 2 pengait dan tali lali lalu aku memanjat tebing itu dan mencongkel batu batu bercahaya itu.

Total ada 3, aku turun dan lalu aku simpan ke inventory.

"Waah jadi disini toh tempat mendapatkan batu bulan" ucap Reliave.

"Batu bulan?, Memang disini, dan ingat jangan kasih tahu orang lain tentang hal ini"

"Baik baik"

"Oh iya sisa berapa hari lagi kita berangkat?"

"Dua hari lagi"

"Wah besok harus siap siap nih"

"Yaah.. aku sih dah siap"

'hmm... Kurasa aku akan menanyai paman tak berbrewok soal budak'

Kemudian kami kembali ke penginapan, Reliave pulang ke pandai besi.

Paginya aku pergi ke guild.

Aku berjalan ke meja resepsionis.

"Apa ada paman tak berbrewok?"

"Hah siapa ya?"

"Paman waktu tes itu"

"Ooh pak Praiton, ada di lapangan latihan kok"

"Oh terimakasih"

Aku berjalan ke arah lapangan latihan.

Lalu aku melihat Zein sedang latihan dengan pak Praiton.

Aku mengambil pedang kayu dan langsung berlari ke arah nya lalu menebaskan pedangku ke kepala nya dari belakang.

Dia langsung memutar badan dan menangkis serangan ku.

Aku langsung melepaskan pedang ku lalu aku memukul bahu nya pelan pelan.

Aku tersenyum

"Walau kemampuan mu meningkat banyak, tapi reflek mu masih agak kurang"

"Jangan samakan aku dengan dirimu"

"Woah woah sudah bisa membalas perkataanku, bagus bagus"

"Sudahlah kamu seperti orang tua aku"

Aku yang mendengar jawaban nya langsung tertawa.

"Woaah untung aku ke sini"

"Jadi ada urusan apa kamu ke sini" tanya pak Praiton

"Yah aku ada 3 budak, jadi saat ku ke sekolah ap-"

"Bawa aja anggap aja itu barang kepunyaan mu, kau boleh membawa mereka ke kelas, kemana yang kau mau"

"Heeh benaran?"

"Tapi budak mu mungkin akan di bully"

"Yah.. aku tahu"

"Hmmm apa mereka memakai rantai?"

"Tidak, aku memotong rantai di leher mereka"

"Hmm kalau begitu mereka hanya bakal berpikir itu anak kecil biasa, tapi tidak apa apa jika kau ingin membawa nya"

"Trima kasih banyak"

"Tidak apa apa, omong omong apa apaan title mu itu"

"Huh?"

Aku mengeluarkan kartu petualangku dan melihat "rutira forest ruler".

'iiiih title nya lain kali di kosongin terus lah jangan auto pasang'

[Iya iya, kukira kau suka pamer]

"Eh apa kosong kok"

"Hmm iya, mungkin skill ku belum sempurna"

'hiuuuh....'

Aku kemudian pulang ke penginapan.

Aku hanya lah wanita yang tidak suka ketenaran, aku ingin hidup sedamai mungkin tanpa ada tekanan sosial, tekanan peran dan gelar, aku ingin hidup di dunia baru ini tanpa adanya tekanan yang ku benci.

"Mayo, Nayo, Tia ayo ke pasar, kita akan membeli keperluan kita"

""Baik!""

Walaupun hanya 1 minggu lebih aku merasa lebih hidup ketimbang di bumi.

"Hei bayi hati hati jangan sampai tua jatuh"

"Tidak apa apa kok, aku ini kuat"

"Iya kakak nayo kuat"

""Eh eh kyaaaa""

"Kalian baik baik saja?"

Disini aku bisa melakukan semua yang ku mau, walaupun tidak semua nya.

"Hei Rita aku mau makan ice cream"

"Myeila, jujur saja aku juga mau, tapi di desa tidak ada ice cream"

"Benar juga"

Tapi hampir semua hal yang aku mau bisa aku lakukan di dunia ini.

""Bibi Hire kami pergi dulu""

"Ya, jangan lupa mampir sesekali, semoga kalian sukses"

Di gerbang.

"Ok Rita, Zein, Reliave, ok lengkap ayo naik ke karavan" ucap paman tak ber brewok.

Kami semua naik ke karavan.

Saat di perjalanan ku melihat ke arah hutan, lalu ku melihat paman burung hantu, dia juga melihat ke arah ku.

Kehidupan baru ku yang seru akan dimulai.

"WAAAAA aku lupa membawa buku ku!!"