Chereads / i can do anything i want in another world / Chapter 11 - Bully Time, Eh Bukan!!!

Chapter 11 - Bully Time, Eh Bukan!!!

"kau kan cewe yang kemarin"

"Huh hah! Iya kamu yang waktu itu, berkat bunga yang kau kasih ku bisa membayar utang ku dan pergi meninggalkan gereja ku di besarkan"

Dia melepas tudung yang dia pakai dan memperlihatkan rambut merah nya.

"Aku kembali menjadi diriku lagi"

Dia mengambil pedang.

"Siap?"

"Ya!"

Dia langsung menerjang ke depan, bukan main dia sangat cepat.

Dia mengayunkan pedang nya, namun berhasil di tangkis.

Dia langsung meloncat mundur.

"Fire fragrant"

Muncul asap merah dari sekitar nya.

Aku yang melihat asap itu langsung menjauh.

Dari samping paman itu keluar lingkaran sihir dan keluar angin yang menghempas pergi asap merah itu.

Wanita itu langsung menghilangkan asap merah itu sebelum mengenai rumah.

"Cukup, kau cukup berpengalaman dan berpikir dengan baik, kau lulus"

"Yeeey!"

Dia berjalan ke arah ku.

"Tadi kamu tahu efek dari asap ku?"

"Aku tidak tahu, namun yang pasti itu berbahaya"

"Hmm? Kok kamu tahu?"

"Ntah"

Aku melanjutkan memakan paha ayam lagi.

"Kamu lulus"

"Iya"

"Kalau lulus kita nunggu disini?"

"Ngak"

"Lalu kamu ngapain disini?"

"Aku melihat orang orang saja"

"Oooh..."

Tak lama kemudian seorang pemuda datang.

Dia mengambil pedang.

"Kamu selanjutnya?"

"Iya"

"Siap!?"

"Ya"

Dia berlari ke depan, dia memegang pedang itu seperti orang yang terlatih.

Saat sudah mencapai area serang nya dia mengayun secara diagonal.

"Oh!" Teriak ku.

"Ada apa!?"

"Lihat saja"

Paman itu menangkis dengan arah kebalikan ayunan nya.

"Tuh kan! Gaya bertarung antar ksatria"

"Oooh! Kau benar"

Tapi pemuda itu tidak cukup kuat untuk menahan tangkisan paman itu.

Akhirnya dia melepaskan genggaman pedang nya

"Ah aku belum kuat"

"Hmm.. bagaimana aku kasih pilihan lain, coba kau bertahan melawan gadis itu selama 15 detik" tunjuk jarinya ke aku.

"Huh?"

"Lah aku kok yang kena suruh" keluh ku.

Aku mengambil pedang kayu di tangan wanita di samping ku.

"Ku pinjam ya"

Aku memasukan paha ayam ku ke storage.

"Ok siap?"

"Ya"

Dia berlari dengan cara yang sama.

Aku langsung melempar pedang ku ke arah nya dan mengenai kepala nya lalu dia terjatuh.

"Ok 5 detik" ucap ku.

"HEEEEEH  apa apa an itu!??" Teriak gadis yang tadi duduk di samping ku.

"Teknik hancur yang efektif" ucap paman itu menilai teknik ku.

Pria itu berdiri dan memegang kepala nya.

"Masih mau lanjut?" Ucap ku.

"....."

"Baiklah, aku tidak akan memakai senjata"

Lalu dia juga membuang pedang nya juga.

"Siap?"

"..."

Dia berlari ke arah ku.

Saat dia agak dekat ke aku, aku langsung loncat dan menendang kepalanya dengan kaki kanan ku.

Dia terlempar agak jauh.

"Kau tidak ada kapok kapok nya, apa kau bisa berhenti berlari lurus?" Ucap ku.

"Bagaimana kalau aku yang serang duluan" ucap ku lagi.

Pemuda itu berdiri dan dan mengangguk.

"Siap?"

"...."

Aku langsung berlari ke arah nya.

Dia mencoba menendang kepala ku seperti yang ku lakukan ke dia namun aku langsung sleding dan memukul kaki kiri nya yang baru mau menginjak tanah.

Akhirnya dia terjatuh lagi.

"Aaah ku tidak kuat melihat ini, gadis itu terlalu mengerikan, teknik bertarung nya sama sekali tidak bisa di prediksi"

"Ku bahkan kalah dari dia hanya dalam waktu 2 menit"

"Apa dia benaran pemula"

"Ntah lah"

Pemuda itu bangkit lagi.

"Masih lanjut?"

Dia mengangguk.

Dia berdiri lalu melihat ke arah ku.

"Siap?"

"..."

Aku berlari ke depan, kali ini dia tidak menendang lagi.

Aku langsung menendang kepalanya dari kiri.

Tapi di tangkis nya dengan tangan kiri nya.

Aku langsung menurunkan kaki kiri ku sambil mengarahkan tinju ku ke muka nya.

Buak*

Dia terpukul mundur.

"Hei paman sudah lah" keluh ku.

"Baiklah"

'kasihan njer ku pukul terus, ku juga ngerasa gak enak'

Aku duduk lagi ke kursi ku.

"Kau ke ruang perawatan di guild, mereka akan meng heal mu disana, setelah itu datang lah ke sini"

"Hei nama mu siapa?" Tanya gadis di samping ku.

"Ooh nama ku Rita"

"Ooh Rita, namamu jarang ya"

"Begitukah?"

Aku mengambil paha ayam ku dan memakan nya lagi.

"...."

"...."

"Hei kamu ini memang cuek begini atau apa?"

"Apaan?"

"Mengapa kau tidak menanyakan nama ku??"

"Ooh... Siapa nama mu?"

"Aku Reliave Keina"

"Oh.. jadi ku panggil siapa? Keina? Reliave?"

"... Terserah kamu"

"Ok ku panggil Keina"

"Aaah! Kamu tidak tahu urutan nama?"

"Urutan nama?"

"Iya, nama panggilan dan nama keluarga"

"Ooh, ok ku panggil Reliave"

"Haaah... Ok"

"..."

"Ada apa?" Tanya ku

"Tidak, tapi tadi kamu memanggil pak Praiton dengan apa?"

"Paman"

"Hanya paman?"

"Paman tak berbrewok?"

"..."

Reliave POV

'gawat gawat, wanita ini kelewat cuek, dia bahkan tidak menanyakan nama orang yang di buat babak belur, atau jangan jangan dia ini anti sosial!?? Paraaaaaah, oh... Dewi.... Kasihanilah orang di samping ku ini, beri dia rasa ingin tahu nama orang'

Rita POV

'Aku merasa tidak enak, ada apa ini? Ini bukan skill insting, apa intuisi ku benaran ada?, Ku merasa seperti di jampi jampi ilmu santet, kurasa tidak ada yang tahu nama dan tanggal lahirku'

Aku memakan ayam ku lagi lalu ku mengingat satu hal.

'jangan jangan!, abang pengantar barang nyantet aku!'

-di sisi lain-

'kok seperti ada yang ngomongin aku ya'

"Neng pesanan nya"

'aduh gak ada jawaban lagi, dia pesan barang mahal lagi'

Tiba tiba ada wanita datang memakai baju hitam sambil menangis, dia juga membawa bunga.

"Hei neng jangan jangan penghuni kos ini meninggal?"

"Iya"

"Hah!?"

"Hatiku meninggal karena diputusin pacar ku"

"...."

~~~

Tak lama kemudian pemuda tadi datang.

"Baiklah, aku menanyai satu hal"

"Ya...."

"Kau mau menjadi kuat?"

"Ya!"

"Maukah kau menjadi murid ku?"

"Heeeeeeeh!!!!" Teriak Reliave.

Reliave berdiri sambil berteriak.

"Ma-mau!"

"Baiklah mulai hari ini kau murid ku"

"Haaaaaaaaaah!!"

Reliave menggaruk garuk kepala nya.

"Ada apa"

"Apa kau tidak tahu?, Pak Praiton ini kepala sekolah yang akan kita masuki nanti sekaligus ketua guild Flying Star dan petualangan rank A"

"Heeeh....."

'ku gak paham anjir, tapi sepertinya rank A itu sangat hebat..., Hah!?'

Aku melihat ke arah nya.

"Apa maksudmu rank A"

"Hmm? Itu tingkatan 3 tertinggi, ya paling tinggi S dan SS namun ada juga yang L dan EX, L itu hanya untuk pahlawan, dan EX itu untuk monster penghancur peradaban dunia ini"

"Hah? Ada monster seperti itu?"

"Iya, monster itu muncul dalam waktu yang tidak bisa di tentukan, acak"

'waduh, kalau monster itu muncul aku kabur kemana'

"Kabarnya monster itu pernah di kalahkan oleh 8 pahlawan, ada artifak dan gulungan kuno yang menceritakan hal itu"

'pahlawan ya... Tapi mungkin kalau mereka berkumpul dah hancur lebur dulu'

"Ok ini hari terakhir pencarian siswa potensial, kalian bertiga siap siap lah kalian akan berangkat besok"

""Baik"" ucap Reliave dan pemuda itu.

"Ok" ucap ku.

"..."

"Apa?"