"Ayolah, aku mau bergabung ke guild mu" ucap gadis rambut pink ke aku sambil menahan kaos ku.
"Aku benaran tidak ada guild, aku baru daftar jadi petualang dan baru mau ke sekolah petualang 5 hari lagi" ucap ku sambil melepas genggaman nya dari baju ku
Lalu pria besar dan dan wanita darter berjalan ke arah ku.
"'Kumohon biarkan beliau bergabung dengan guild anda"" ucap mereka berlutut di depan ku.
'aagh damage nya bukan main'
"Tu-tunggu sebentar, aku benar benar tidak tidak ada guild, aku berani bersumpah kalau aku ini baru mendaftar jadi petualang 3 hari yang lalu" ucap ku sambil menunjukan jari kelingking ku.
'di game gak di hitung kan?'
"Kalau begitu aku ikut kamu ke sekolah" ucap si rambut pink sambil mengeluarkan koper ntah dari mana.
"Hah?? Nanti mereka ber 6 bagaimana?"
Si darter berdiri dan berjalan ke depan lalu dia membuka jubah nya.
"Apa!?"
Aku melihat api hitam di dalam tubuh nya, bukan karena tembus pandang tetapi ntah mengapa aku bisa melihat api hitam di balik baju putih nya.
Lalu dia membuka baju nya.
"Wowowo jangan laku-"
Aku melihat dia tidak berdaging maupun tulang, benaran hanya api hitam di tengah udara.
Aku mencoba menyentuh nya, aku bisa menyentuh api hitam itu, tidak panas dan dingin.
Aku kemudian membuka sarung tangan nya, juga tidak ada apa apa.
"Tunggu kalau kamu arwah bagaimana kamu bisa punya muka??"
""....""
Lalu si darter bicara.
"Kami bisa membentuk tubuh manusia dan mempertahankannya dengan mana kami, ketika kami kehabisan mana kami akan kembali menjadi sosok tak terlihat"
"Api?"
"Di mata manusia biasa kami benaran tidak bisa dilihat maupun di rasakan, hanya beberapa yang bisa melihat kami"
'mamaaaaak, anakmu ini rupanya indigo'
-disisi yang lain-
"Sudahlah kak berhenti menangis" ucap seorang gadis smp.
"Aku tidak menangis ku hanya iri karena dia bisa ke dunia lain" ucap seorang laki laki yang kelas 10.
"Auh ah kakak ngawur" ucap gadis itu.
"Benaran, aku tadi mendengar suara nya berteriak "mamaaak anakmu ini indigo""
"Hah??"
-kembali ke si Rita-
'apa pesan ku tersampai?'
"Jadi si rambut pink itu.."
"Hai jangan manggil aku si rambut pink, namaku ini Hayase Sukihara"
'wait, kok namanya kejepangan'
"Kamu orang Jepang?"
"Jepang? Apa itu?"
'hah... Apa dunia ini kebudayaan nya sama dengan bumi atau di versi advanced bumi... Kurasa ini bumi versi di nerf'
"Nah begini saja tunggu aku membuat guild baru kamu masuk"
"Hmm.. ide yang tidak buruk, kalau begitu aku tunggu disini sampai saat itu"
Aku berjalan ke arah darter.
"Apa tadi itu sakit?"
"Sangat"
"Maafkan aku"
"Tidak apa apa"
Aku, dan paman macan dan burung hantu berjalan meninggalkan kuil.
"Hebat nak kau bisa mengalahkan mereka ber tujuh" ucap paman macan.
"Hanya kebetulan" jawab ku.
"Kebetulan? Mustahil si perisai aja bisa kau kalahkan dengan cara aneh" ucap paman burung hantu.
"Aneh...."
'yah memang aneh sih, aku tidak menyangkal hal itu'
Aku melihat ada bunga merah.
"Eh kok ada tumbuh?" Tanya ku
"Hmm.. itu bunga biasa" jawab paman macan.
Aku berjalan ke semak itu lalu menarik nya.
Tidak terjadi apa apa, aku juga mencoba menempelkan ke kepala ku.
"Benaran bunga biasa"
Aku memasukan bunga itu ke inventory.
~~~~
"Aku pulang ke desa dulu ya" ucap ku ke paman macan.
"Baiklah, sampai jumpa"
Aku berjalan ke desa tak lama kemudian ku melihat gerbang.
"Whoaaa dia kembali"
"Hebhaaaat"
Aku bisa melihat kembang api di depan gerbang walau sekarang siang hari.
'halusinasi macam apa ini'
Saat tiba di gerbang tiba tiba ada suara ledakan.
Ternyata petasan.
"Kyaa kakak jahil" ucap seorang gadis kecil memukul mukul kakak laki laki nya.
"Zein? Adik mu?"
"Rita... Bukan"
"Oh! Kamu memanggil nama ku"
"Aa....."
'jancuk, jangan gitu njer aku ngerasa aneh lihat kamu kek anak siap bully, rambut hitam pendek lagi'
"Beranikan dirimu, ubah sifatmu, jika kamu ke sekolah dengan sifat seperti itu kamu hanya akan di ganggu dan akhirnya mempermalukan nama prajurit di desa ini" ucapku ke dia lalu aku berjalan menjauhi nya.
'aaah aku seperti orang yang berpengalaman aja... Eh aku pernah di bully gak sih?'
Karena masih takut di marah bibi hire, aku memutuskan memakan ubi rebus ku saja.
Aku berjalan ke taman dan duduk di kursi taman lalu ku mengeluarkan ubi rebus ku.
Sambil makan aku melihat beberapa anak anak bermain ksatria ksatria an.
Mereka memegang perisai dan pedang kayu pendek sambil berlari saling mengejar.
"Hmm.. ku ada ide"
Aku berjalan ke anak anak yang berlari lari itu.
"Hei kalian"
""Huh?""
Mereka semua berhenti dan melihat ke arah ku.
"Kakak ada ide buat kalian"
""Ide?""
'aaah mereka jawab nya serempak, seperti anak anak di kartun aja'
"Kalian lepasin pedang dan perisai kalian"
""Baik""
"Ok pertama kalian cari 1 orang yang kalah suit"
""Baik""
Mereka suit.., setelah agak lama.
"Yaaah... Aku kalah"
"Lalu bagaimana lagi kak?"
"Kamu kejar satu teman mu lalu sentuh dia, yang di kejar usahakan jangan sampai di sentuh, nanti yang di sentuh akan membantu dia menyentuh yang lain"
""Baik""
Aku kembali duduk di kursi, mereka mulai bermain
'melatih kecepatan kaki, melatih kerja sama, melatih daya ingat, melatih pola pikir, melatih insting kabur'
Setelah agak sore mereka pun di jemput orang tua mereka.
'haah... Kurasa sudah saatnya ku kembali'
Aku berdiri dan berjalan ke penginapan.
Di tengah perjalanan ku melihat 3 orang anak kecil di giring dengan leher mereka di ikat rantai.
'huh... Perbudakan kah?'
Perbudakan sudah termasuk kejahatan genosida karena menyekap anak anak atau wanita dari negara yang kalah perang, bisa juga karena di culik.
'pura pura saja tidak melihat'
Aku berjalan sambil menahan perasaan ku.
Lalu aku mendengar suara jatuh.
"Aah mako bertahanlah"
"La-lapar"
"Nayo bantu aku angkat mako"
"Baik tia"
Mereka bertiga berjalan lagi.
Namun mereka bertiga jatuh.
"Hei bergerak lebih cepat!"
Paman yang menggiring mereka mengambil cambuk dan memukul mereka bertiga.
"Aaah"
""Kyaaah""
'ah shit aku tidak tahan lagi'
Aku berjalan ke belakang paman itu dan mengeluarkan hal hal yang aku perlukan.
"Paman mau kah kau bermain dengan ku~?" Ucapku sambil menyentuh punggung nya.
Paman itu melihat ke arah ku.
Dia terkejut karena melihat ku membawa tali dan pisau.
"Aku ingin bermain tukang daging dengan paman"
"Hiii!!! Tolong aku gadis ini gila"
Dia berjalan mundur
"Bagaimana jika anda bermain menjadi budak ku selama seminggu~?" Ucap ku sambil merentangkan tali ku.
"Hiiih!!!"
Dia mengeluarkan pisau dan berlari ke arah ku.
'jekpot'
Aku menghindari serangannya dan dia mengenai salah satu orang yang datang ke arah ku dari belakang.
"Apa maksudmu melakukan ini hah!??"
"Hiiih!!!!"
Akhirnya dia di gebuk orang lain.
Aku berjalan ke tiga anak anak itu.
Aku mengeluarkan pedang ku dan memotong rantai di leher mereka.
"Ok kalian bebas, silahkan lakukan apa pun yang kau mau"
""....""
"Hmmm?"
[Cuk, kau dapat slave 3 ekor]
'nani!??'