Chapter 20 - Kena scam

Langit sudah agak sore.

Sekarang aku berjalan sendirian ke pandai besi.

Aku membuka pintu dan masuk ke pandai besi.

"Yoo datang juga"

"Yaah.. tadi ku makan bentar"

"Sudah selesai kan?"

"Iya, ini sudah ku masukan ke kotak kayu"

"Sip, ini 450 ribu dricash nya"

"Ok, terima kasih telah memercayai kami"

"Kami?"

"Ah aku ada satu orang asisten, hanya saja dia jarang kelihatan"

"Hantu?"

"Bukan bukan"

"Sudah lah aku pergi dulu"

Aku membuka pintu lalu melihat Reliave yang baru mau membuka pintu.

"Oh Reliave"

"Halo Rita"

Aku keluar lalu dia masuk.

Aku menutup pintu.

"Guru aku pulang"

Seketika aku langsung membuka pintu lagi.

"Heeeeeeh!!!! Kau tinggal disini!!!"

Mereka berdua melihat ke arah ku.

"Aku? Aku memang tinggal disini"

"Lah bukan nya kamu tinggal di gereja?"

"Disini tempat ku kabur dari gereja, aku ke gereja hanya saat di panggil saja"

"....."

"Lah kalian berdua saling kenal?"

Lalu Reliave menceritakan bagaimana kami bisa bertemu.

"Heeh.. kau ini hebat juga ya"

"Dia bukan hebat lagi tapi sangat hebat"

'aaah berhenti memujiku, aku jadi malu'

Aku menutup muka ku dengan tangan ku.

"Sudahlah, jadi kamu tidak bisa menggunakan sihir?"

"Aku hanya bisa sihir dasar"

Aku menunjukan bola api di tangan kiri dan bola air di tangan kanan.

"Wow bukan nya kamu elemen cahaya? tetapi kenapa bisa air dan api??"

"Bukanya kita tinggal mengubah mana sesuai yang kita mau?"

"No no no no, walaupun kau membayangkan itu menjadi api jika kamu tidak cocok dengan elemen nya maka tidak akan berhasil"

"Yah memang benar juga sih, aku tidak bisa membayangkan bola tanah"

Aku menggabungkan bola api dan air sehingga tercipta bola angin.

"Wow penggabungan elemen"

Dia membuat bola api dan tanah lalu menggabungkan nya, sehingga terbentuk batu terbakar.

"Hm..."

Aku menempelkan bola angin ku ke batu terbakarnya, angin ku menjadi panas.

"Wew..."

"Ayo kita buat kombo"

"Kombo?"

"Hoooh kita bisa menggabungkan sihir kita dan membuat damage yang masif"

"Hmm boleh juga tapi aku harus melatih anak anak itu"

"Sihir kah? Biar ku bantu, aku ini hebat"

"Yaa..."

Akhirnya dia ikut aku ke penginapan.

Aku lihat antrian sudah agak sepi.

"Aku kembali"

Lalu aku melihat tiga gadis berlari ke arah ku.

""Selamat datang master""

"Kyaa lucunya, dari mana kau menemukan mereka?"

"Hanya ketidaksengajaan"

Kami masuk ke kamar ku.

Aku mengeluarkan 3 kotak kayu.

Lalu aku menaruh ke lantai.

"Ok kalian bertiga masing masing ambil satu"

--Flashback--

"Bisakah kamu membuat 3 tongkat sihir?"

"Bisa, mau seperti apa?"

"Menurut mu yang bagus untuk mereka seperti apa?"

"Oh... Tongkat dari kayu pohon di eaird forest dan di kasih stat fungsi peningkatan elemental dan peningkatan kapasitas mana"

"Oh ok"

"Aku kasih bonus spesial juga"

"Yoosh ok, omong omong mereka bisa gak ya makai sihir?"

----

Mereka membuka kotak itu dan terlihat tongkat pendek seperti ranting

'haah?, Anjir di scam aku'

Mereka bertiga mengambil ranting itu, tiba tiba ku melihat aliran mana mengalir masuk ke ranting itu dan ranting itu berubah

Punya Mako rantingnya berubah menjadi tongkat yang sepanjang setengah badan nya, bulat kecil dengan bagian tajam di bawah dan lingkaran di atas, semua nya berwarna ungu.

Punya Nayo berubah menjadi tongkat hitam yang sama sepanjang tubuh nya, lalu dia mematahkan nya menjadi dua.

"Heei apa yang kau laku...."

Patahan tongkat nya terlalu halus.

Lalu dia menyambungkan lagi.

'njer tongkat nya 2'

Dan si Tia ranting nya pecah menjadi mana dan membentuk gelang hijau di kanan dan kuning di kiri

'kutarik kata kata ku kalau dia scammer'

""Huaaah trima kasih""

Mereka bertiga memeluk kaki ku.

"Aih aih lepasin, sebagai gantinya kalian harus rajin berlatih"

Aku melihat ke arah Reliave.

"Hmm ok"

Reliave duduk di lantai.

"Kalian bertiga sini"

'yaah ku lihat aja siapa tahu ku bisa paham juga'

Dia mengeluarkan bola kaca lagi.

'sebenarnya untuk apa bola kaca itu'

Dia menaruh ke lantai.

"Baiklah kalian bertiga sentuh tangan ku"

Mereka bertiga menyentuh tangan Reliave yang memegang bola kaca.

Tiba tiba mereka terkejut.

"Ahaha pasti kalian terkejut, jadi apa kalian bisa merasakan nya?"

""Ya""

Aku menyentuh tangan reliave, malah dia yang terkejut.

"Jangan bikin aku terkejut, kukira kau mau membuat mana ku keluar"

"Ku hanya penasaran apa yang terasa"

"Cuma mana nya ku sedot"

"Ooh..."

'oh apanya, ngalamin aja ngak'

Aku kemudian menutup satu mataku.

"Baiklah kalian bertiga coba mengumpulkan mana di tangan kalian"

Aku melihat aliran cahaya ke tangan mereka.

"Bagus, sekarang pikirkanlah mana itu bertukar dengan di mana liar di udara sambil membentuk wujud yang kau ingin kan"

'ampun kok ribet amat sih, padahal aku tinggal mengubah mana ku jadi yang ku inginkan'

Lalu qku terpikir satu ide.

'jadilah daging'

Mana ku tidak berubah menjadi apapun.

'lol'

Aku lalu memakai mp charger.

Dan aku tersadar.

Mana liar di udara itu masuk ke tubuhku menjadi mana ku.

'huuh... Sebaiknya ku tetap rahasiakan ini'

Aku melihat mereka lagi.

Mako membuat bola angin, Nayo membuat bola hitam dan Tia bola ungu.

'huh dua elemen gelap?'

ku membuat bola cahaya dan menempelkan nya ke bola hitam di tangan Nayo.

Tiba tiba bola nya menyatu ke bola cahaya ku dan menjadi bentuk ying dan yang

'eh?'

"Ck ck ck jangan asal menyatukan elemen jadi bingung kan" ucap Reliave.

Dia mengambil pisau dan menggores pipinya.

"Pecahkan bola hitam dan putih di tangan mu"

Aku menguraikan bola itu dan tiba tiba  pipi ku ada goresan kecil, dan goresan di pipi Reliave mengecil.

"Mengapa hanya kita ber dua yang kena?"

"Coba kau lihat dari arah ku"

Aku berjalan ke tempat Reliave duduk dan melihat luka di pipi Nayo.

"Aw....."

"Sihir gabungan tadi sebenarnya dilarang digunakan dan juga jarang ada orang berelemen cahaya dan gelap yang bisa membuat combo"

Lalu dia lanjut melatih Mako, Nayo, dan Tia.

Setelah agak malam dia pulang, aku mengantarnya ke pandai besi.

"Sampai jumpa Reliave"

"Tunggu"

Dia kemudian memegang tangan ku.

'hah!? Adegan yuri kah ini?'

"Kau ini sebenarnya manusia atau monster, mengapa mana mu itu sama seperti mana liar"

'gawat, mau jawab apa aku, apa aku harus menceritakan asal ku?'

"Atau jangan jangan kau ini adalah....."