"Atau jangan jangan kau ini adalah....."
'nnnnnnnng!!!!!'
"Kau ini bukan dari duni-"
"Bu-bukan aku hanya kebetulan mewarisi darah orang tua ku"
"Haaah apa orang tua mu ini monster?"
"Aaahh... Eh...."
"Jadi dalam darah mu mengalir darah monster"
"Ee..."
"Lalu kenapa kmu tidak bertelinga atau memiliki ciri fisik dari peninggalan orang tua mu?"
"Aaah itu karena leluhurku lah yang memberikan darah monster di darah kami"
"Heeeeh... Aku ingin bertemu dengan orang tua mu"
'aaaah kebohongan ku berlipat ganda'
"Aah orang tua tidak ada di dunia ini"
"Oh maafkan aku"
'hiuuuh akhirnya, tapi aku emang benarkan?'
"Berarti anak mu nanti punya darah monster dong"
"Heeh kita kan masih kecil, kok ngomong nya kek gitu"
"Hah? Kita ini sudah masuk umur siap nikah"
"Haaaah!??"
'waaduh parah benar'
"Sudah malam aku pulang dulu"
"Oh ok jangan lupa 3 hari lagi kita berangkat"
"Hooh, aku akan mendaftar ke tiga gadis itu untuk ikut pelatihan"
"Hmm kurasa tidak perlu, mereka bertiga kan di bawah bimbinganmu, kau juga cukup ahli"
"Yaah... Aku tidak bisa sihir masalahnya"
"Kan sudah ku bilang biar aku yang ajari mereka soal sihir"
"Oh iya, sampai jumpa"
Aku berjalan ke penginapan.
'aku mau makan nasi....'
Saat berjalan aku merasakan tiga orang mengikuti ku dari belakang.
'hmm... Perampok?, Atau hanya sama jalan'
Aku memutuskan lewat gang.
Dan mereka masih mengikuti ku.
'haah.... Ok'
Aku diam lalu aku memutar arah dan berjalan ke arah mereka.
Mereka juga berjalan ke arah ku.
Lalu aku melewati mereka.
Dan jeng jeng tidak terjadi apa apa, mereka berjalan begitu saja lalu masuk ke salah pintu.
'hah.. curigaan amat aku'
Dan sekarang aku baru sadar kalau aku di kepung dari belakang dan depan.
Orang nya berbeda dari yang tadi, yang kali ini lebih bar bar penampilan nya.
"Eheheh gadis kecil apa yang kau lakukan malam malam di gang ini"
"Hei gadis kecil ayo main dengan kami"
"Main? Aku mau~"
Aku berjalan ke salah satu dari mereka lalu ku memegang tangan nya lalu aku tersenyum.
"Mp charger~"
Kaboooooom*
Aku menggunakan mending ke baju ku
Asap mulai menghilang dan terlihat beberapa orang terkapar di tanah.
3 orang yang baru masuk ke pintu itu langsung keluar dan mereka melihat aku berdiri di tengah beberapa pria yang terkapar di tanah tanpa memegang senjata.
"Aah... Anda penyihir ya?" Ucap salah satu dari mereka.
"Bu- bukan tadi ada yang menolong ku"
"Hmm... Kamu baik baik saja kan?"
"Ya aku baik baik saja karena orang yang menolong ku tadi memasang perisai sihir"
"Baguslah, lain kali hati hati kalau melewati gang ini"
'bagus rita kau berbohong seperti kau bernapas'
"Hei dia berbohong, kristal ku bereaksi tadi" ucap seorang wanita yang muncul dari belakang mereka bertiga.
'hah! Sialan mengapa ada benda itu'
"Hah!? Bukan aku yang berbohong, mungkin kakak yang itu hanya pura pura memperingati ku kalau gang ini berbahaya" ucap ku sambil menunjuk ke arah pria di tengah.0
"Hah!? Kok kamu tahu!?"
'wah kebetulan amat'
"Ooh jadi kau yang berbohong, sudah lah"
"Kalau begitu aku permisi dulu"
Aku langsung berlari ke penginapan.
'waaaa dewi fortuna memihak ku'
Aku lalu melihat kelelawar terbang di depan ku dengan cepat.
Kelelawar itu tidak sempat berbelok, begitu juga aku.
Dan jleb*
"Aaaaaaaaaaaaaaaa!!!"
Taring kelelawar itu menancap di kening ku.
Orang orang di sekitar langsung keluar dari rumah dan membantu ku.
"Wah gawat nih gadis kena gigit kelelawar" ucap seorang wanita.
"Bukan, kami berdua tabrakan" jawab ku membela kelelawar itu.
"Oh tabrakan, cepat tunjukan kening mu" ucap seorang pria.
Dia menggunakan sihir healing ke kening ku.
Kelelawar itu di terbangkan lagi.
"Trima kasih telah membantu ku" ucap ku ke orang orang yang membantu ku tadi lalu aku berjalan ke penginapan .
[Lu tadi ngapain? Kok tiba tiba masuk ke pet list itu kelelawar]
'hah!?'
'biarkan saja lah, toh dia dah pergi'
[Ntah lah]
Aku akhirnya tiba di penginapan.
"Kok lama amat kau pulang nya"
Aku melihat bibi Hire baru mau menutup pintu nya.
"Aah ada tumpukan masalah tadi"
Aku masuk ke kamar ku, ke tiga gadia itu menyambut ku.
Lalu aku mengeluarkan kasur ke lantai dan mereka bertiga tidur di kasur itu, aku tidur di kasur penginapan.
Lalu kami semua tertidur.
~~
Ku terbangun karena cahaya matahari menembus kelopak mata ku.
Au membuka mata ku dan tak bisa bangun.
'waah ada apa ini, aku di timpak jin apa?'
Aku mengerakkan leher ku dan aku melihat ada cewe yang seukuran badan ku menimpa badan ku.
Aku langsung mendorong wanita gak jelas asal usul nya itu.
"Woi kau kok asal masuk kamar orang, main tidur di atas orang lagi, dan baju mu mana bangsat"
Wanita berambut pink panjang itu menatap tajam ke arah ku.
"Haaaah ini salah mu juga tahu"
Aku langsung berdiri.
"Haaah!! Salah ku, salah dari mana coba, ketemu aja gak pernah, lagian lu napa telanjang, lu mesum!??" Ucap ku sambil melempar kan baju, dalaman, dan celana yang ku abeli.
"Hah!? Kamu lupa!? Kau yang menabrak ku malam kemaren" ucap nya sambil memakai semua itu
"Hah!? Kemaren aku tidak menabrak orang, kau ini ngajak gelud terus"
"Oh iya.., lihat ini taring ku jadi agak tumpul karena mu!"
"Hah!?"
Aku lalu teringat kelelawar yang ku tabrak semalam.
"HEEEEEEEH KOK JADI MANUSIA!!!!"
DANG*
Kami melihat ke pintu, ada bibi Hire memegang kapak nya.
"Ada apa berisik berisik, minta di bantai hah!?"
"Itu tadi ada"
"Ada apa?"
Aku melihat ke arah gadis rambut pink itu, dia menghilang.
"Eh tadi benaran ada disini loh"
"Haah... Jangan sama kan mimpi dengan kenyataan"
Dia lalu menutup pintu lagi.
Tiba tiba seekor kelelawar masuk dari jendela dan menjadi gadis itu lagi.
"Kau main kabur ya..."
"Ga boleh?"
"Kau punya nama?"
"Ngak"
"Kau memang bisa jadi manusia atau apa?"
"Aku memang bisa jadi manusia"
'pantasan ini kelelawar bisa tabrakan'
"Kau mau di panggil apa?"
"Terserah kamu, kamulah yang kasih nama"
"Myeila, namamu Myeila"
"Ok"