Chapter 18 - S3 Marketing

Halo kembali dengan Rita.

Ini hari yang ke 8 sejak ku datang dunia ini.

Aku cukup senang datang ke dunia ini.

Tapi.

"Master apa kah anda haus"

"Saya akan mengambilkan anda selimut"

"Tidak, saya akan memijat anda"

'aaaaaah aku tidak bisa tidur dengan tenang'

"Ku menangis membayangkan susah nya ku mau tidur~"

Tiba tiba mereka bertiga langsung duduk diam di bawah.

'aah... Ku merasa tidak enak'

[Yaaah... Kau master mereka, lagian kenapa kau malah memotong rantai mereka sih, otomatis mereka jadi loyal pada mu]

'mana ku tahu, ku kira kalau rantai mereka di hilangkan mereka akan bebas'

[Haaah.....]

Aku berdiri dan berjalan ke bibi kecil.

"Ano... Aku mau menyuruh ketiga anak kecil itu melakukan sesuatu"

"Melakukan apa? Bukan membakar lagi kan?"

"Tidak, tidak, aku mau menyuruh mereka membersihkan penginapan ini, sekalian melatih mereka"

"Ok awasi mereka jangan sampai hancur barang barang ku"

"Hancur?.. ok lah"

Aku memanggil mereka bertiga.

"Mako, Nayo, Tia"

""Baik master""

Mako gadis kecil dengan rambut agak panjang, rambutnya berwarna hitam.

Nayo juga gadis kecil, rambutnya coklat dan panjang.

Begitu juga dengan tia, dia yang paling muda, rambut nya oren agak panjang.

Mereka bertiga datang.

"Kalian pel lantai penginapan ini, soal peralatan nya kalian tanya bibi Hire"

""Baik""

Lalu mereka berjalan berkeliaran kemana mana.

'waah.. aku tahu alasan nya'

Mereka bertiga datang kembali.

"Ano... Kami tidak bisa menemukan bibi hire" ucap Mako.

"Maafkan kami" ucap Nayo sambil mau menangis.

"Tolong jangan hukum kami" ucap Tia yang sudah menangis.

'aaah..... Kenapa mereka harus jadi budak sih'

"Udah udah aku tidak akan menghukum kalian, lagi aku tidak memberitahu kalian yang mana bibi Hire"

Ku kemudian memberitahu mereka yang mana bibi Hire.

Lalu mereka mulai mengepel.

Aku melihat tia mengepel dengan kain dia mengepel ke arah depan.

"Salah, bukan begitu"

Aku menyuruh nya berhenti lalu aku mengambil kain di tangan nya.

"Ah..."

Lalu ku melihat Nayo dan Mako melakukan hal yang sama.

"Kalian berdua juga ke sini"

Mereka berdua datang.

"Begini cara pel yang benar"

Aku melakukan gaya kuda dan mengepel dari depan sambil mundur ke belakang.

""Oooh...""

"Kalau kalian seperti tadi kalian hanya akan menginjak ulang bekas pel kalian"

Aku kemudian memberikan kain itu ke Tia lagi

"Kau cukup pintar nak" ucap bibi Hirerarie

"Yaah.. ku sudah terbiasa"

'kebiasa ngepel kos sendiri, kadang di rumah di suruh pel juga

Sekitar setengah jam mereka selesai pel satu penginapan.

""Kami selesai""

Aku mengeluarkan 3 ubi dan memberikan pada mereka.

"Makan lah"

Lalu mereka langsung mengigit ubi itu.

"Eeeh salah, kupas kulit nya dulu"

'haeeh...'

"Lah itu bukan nya akar tanaman liar yang di hutan itu? Yang daun nya seperti kipas?" Tanya bibi Hire.

'kipas? Mungkin maksudmu jari'.

"Ah iya, bagian akar yang gemuk ini di sebut umbi, memang keras tapi jika di rebus ini akan menjadi lunak dan akan menjadi manis karena zat tepung nya" ucap ku sambil mengupas kulit umbi nya.

"Ooh jadi ini seperti kentang?"

"Nah iya"

"Boleh ku coba 1?"

"Oh boleh"

Aku mengeluarkan 1 umbi dan kasih ke dia.

Lalu dia mengupas kulit nya dan memakan nya

"Oh aku ada ide masakan untuk ini"

"Oh hebat nya"

Dan dia berakhir membuat sebuah kroket.

"Kroket umbi?"

"Mungkin"

Aku memakan kroket itu.

"Hah!?"

"Ada apa?"

"Masih ada serat nya, seharusnya saat anda menghaluskan umbi nya anda juga memisahkan serat nya"

"Oooh benar juga"

Beberapa waktu kemudian.

"Ini silahkan"

"Ok"

Aku memakan kroket itu lagi.

"Hmm ada yang kurang, tapi apa ya...."

"Kurang?"

"Aaah! Iya, coba anda mencampurkan daging ke adonan umbi nya"

"Daging? Hmm ku coba bentar"

Dan akhirnya.

"Nah ini baru pas, apa anda ada rencana soal resep baru ini"

"Ntahlah, lagian penginapan ini juga jarang di datangi orang"

"Kenapa tidak di iklan kan?"

"Iklan?"

'waduuh dunia ini blom mengenal prinsip iklan'

"Seperti mempromosikan produk atau jasa mu ke khalayak umum"

"Aku tidak kepikiran untuk mempromosikan kroket ini"

"Hmm... Kamu buatlah 10 kroket ini, nanti aku yang urus"

"Kau ini... Dah lah aku coba saja"

"Kalau begitu ku pergi sebentar, kalian bertiga tunggu disini"

Nyiu nyiu nyiu nyiu~~~(time skip)

"Baiklah kalian bertiga cocok memakai ini"

Aku membelikan ketiga gadis itu baju.

"Aa... Kami tidak pantas menerima ini"

"Mako benar, ini terlalu bagus untuk kami"

"Nggg ngg"

'haaah.....'

"Kalian ini bukan budak tapi anak kecil biasa"

'aku hanya memberikan baju putih polos dan celana pendek biasa, mengapa reaksinya seperti baru dapat uang kaget'

"Ayo ikut aku"

Aku mengambil kroket ubi yang di tarok di keranjang.

"Aku pinjam meja nya ya"

"Kalau satu boleh"

Aku memasukan meja ke inventory.

--Sesampai di tengah kota

Aku mengeluarkan meja lalu ku menaruh kroket ke atas meja, aku juga mengeluarkan piring, pisau dan talenan lalu memotong tiap kroket menjadi 4.

'baiklah, skill s3 marketing aktif'

[Hilih pentil]

'bacod'

"Silahkan dicicip, satu orang satu"

Pertama tidak ada orang.

Lalu ketiga gadis itu ikut teriak.

""Silahkan dicicip""

Hanya ada yang menoleh.

"Sini aku kasih tahu rahasia super"

Lalu aku berbisik pada mereka.

"Baiklah"

"Ok coba lah"

""Kakak kakak, cicip makanan dari kami dong~"" ucap mereka sambil bergaya imut.

Beberapa orang langsung datang, aku bahkan melihat ada orang yang mimisan.

Mereka mengambil satu .

"Waaah enak nya"

"Dapat dari mana ini?"

Dan berbagai komentar positif lainnya.

"Tenang tenang, kalian bisa membelinya di penginapan Hirerarie"

"Hah!? Disana, baiklah!"

'lihat, ku benaran s3 marketing kan'

[hilih kintil]

'idih kau ini'

Saat kroket nya abis semua aku berjalan ke penginapan dan melihat ada antrian.

Saat aku masuk ku di sambut bibi Hire

"Wohohoho aku tidak menduga bakal sebanyak ini yang datang"

"Yaah... Ini melebihi target ku sih, tapi bagus kan"

"Walau aku harus kerja lebih keras tapi aku senang karena akhirnya tempat ini ramai"

"Baguslah"

Aku mengambil 3 kroket dan memberikan nya pada Mako, Nayo dan Tia

"Karena tiga gadis imut ini, yang cicip jadi pada berdatangan"

"Omong omong dari mana kau dapat umbi sebanyak ini?" Tanya ku.

"Hmm? Di belakang rumah banyak"

"Wew...."