"Kau!!!!"
"Hwaaaah bisa bicara, maaf kan aku tadi tidak melihat ke bawah"
Suara macan itu sangat berat.
"Kau tadi dari atas, bagaimana cara kamu ke atas tanpa aku ketahui?"
"Ntah aku tidak tahu"
"Sudah lah, omong omong apa kau yang memberikanku bunga strienem ke aku?"
"Hmm? Bunga merah ini?"
"Ya benar"
"Hoooh"
"Hmm... Baiklah jarang ada manusia yang baik ke pada ku, aku akan mengajari mu naluri dan insting"
"Huh?"
"Kamu mau?"
"Kalau gratis iya"
"Baiklah kumpulkan dahulu kira kira 20 bunga strienem lalu datang lah ke sini"
"Buat apa?"
"Nanti kamu tahu"
Aku kemudian mencari bunga merah itu, ku sekarang ada 1 sisa 19.
Aku kemudian melihat semak dengan 2 bunga.
"Apa kah monster nya lebih kuat?"
Aku menyiapkan wajan.
"Aaah mengapa aku tidak ada perisai"
Aku mengambil 2 bunga itu dengan cepat.
Tiba tiba dari semak itu seperti ada benda tajam menusuk ke arah ku.
Aku langsung menangkis benda itu dengan wajan ku.
"Tunggu ini wajan sekeras apa?"
Aku terdorong mundur.
Karena kaki ku tidak terbiasa, aku langsung terjatuh saat selesai terdorong.
Aku langsung mengeluarkan pisau ku.
Aku melihat kedepan dan dia sudah di depan ku.
"Wanjir cepat amat"
Aku berdiri dan langsung menahan wajan yang di tinju nya
"Aw"
Tangan ku terasa terdorong ke belakang dengan keras.
Dia meninju lagi.
Aku sengaja loncat dan membiarkan dia meninju wajan ku.
Karena itu aku terlontar dan akhirnya mendapat jarak.
Aku mengayunkan pisau ku dan berhasil memotong kaki nya ku dah terbiasa dengan arah pisau ku jadi ku tidak perlu menunduk lagi.
"Tunggu wajan ini pasti ada tutup nya kan?"
Aku membuka inventory.
Lalu muncul kertas.
Aku langsung mengambil pen dan menulis di kertas itu.
(Njer kasih penutup wajan nya cepat)
[Oh lagi bertarung, ok]
Muncul penutup wajan dengan pegangan di tengah.
Aku memasukan wajan ke inventory.
"Ok ku lebih mudah bertarung sekarang"
Aku mendengar suara thump.
Aku segera meloncat dan penutup wajan ku di tinju nya.
Setelah aku perhatikan baik baik ini lebih sempurna bentuk nya.
Tapi...
"Lah bukanya tadi dah ku potong kaki nya"
Aku mengayunkan tali ku lagi, kaki nya terpotong lagi.
Aku segera mengayunkan pisau ku ke kepala kayu nya sambil berharap itu mati jika kepala nya tertusuk.
Pisau ku menancap di kepala nya.
Lalu itu berhenti bergerak.
"Bjir beda 1 bunga doang kek gini kuat nya"
Lvl ku naik 2 jadi ku lvl 9 sekarang.
Monster menjadi semak dan menjatuhkan 6 bunga.
"Waaah"
Aku langsung mengambil bunga bunga itu.
"Tunggu jangan jangan 2 tadi juga menjatuhkan bunga"
Karena penasaran aku mencari semak ber bunga 1.
Aku menemukan nya lalu mengambil nya.
Saat semak itu mau berubah ku langsung memotong motong bakal tangan dan kaki nya lalu ku menusuk bagian tengah semak itu.
Semak itu berhenti bertumbuh dan menjatuhkan 1 bunga dan lvl ku juga tidak naik.
"...."
Aku kemudian duduk di dekat pohon.
"Haaah.... Ku ingin senjata lain tapi pisau ini tajam juga"
Aku berdiri lalu mencoba memotong pohon.
Aku menebas horizontal ke arah pohon.
Aku tidak merasakan hambatan dalam memotong ku melihat ke arah pohon, itu baik baik saja.
"Ah ternyata tidak tertebas"
Aku menebas horizontal lagi.
"Haaah masa dua kali miss sih"
"Yaaah mungkin karena pohon ini hanya selebar 1 jengkal"
Aku berjalan pergi.
Namun ku langsung kembali dan menendang pohon itu.
Tiba tiba batang pohon itu tergeser sedikit.
"Hah!?"
Aku mencoba menebas miring dan pohon itu langsung tumbang.
"Heeeeeeeeeeeeeeeeh!!!!"
Aku melihat ke arah pisau ku.
"Ini.. ini senjata legendaris yang tidak di kenal ya??"
Aku kemudian mencari batu.
Aku melempar batu ke atas dan menebas nya.
Terbelah jadi dua
"Haaaaaaaah!???"
Aku merinding melihat pisau di tangan ku.
"Ini.. senjata legendaris, pasti ini dagger of hephaestus origin"
Aku mengangkat tinggi tinggi pisau ku.
"Kurasa bukan"
Akhirnya aku berhasil mengumpulkan 9 bunga lagi namun lvl ku tidak naik lagi.
Ak datang ke macan itu lagi
"Cepat juga kamu mengumpulkan baiklah simpan itu untuk mengobati luka mu nanti"
"?"
"Kau cukup menghindari serangan ku"
"Boleh menangkis?"
"Tidak"
Aku berdiri di depan nya memerhatikan gerakan nya dengan seksama.
Tiba tiba tangan dan kaki ku berdarah.
"Aaaaaaaaaah!"
Kaki ku lemas dan tertekuk kemudian lututku menyentuh tanah.
"Tempelkan bunga itu ke kepala mu"
Aku mengeluarkan 1 bunga dan menempelkan nya pada kepala ku.
Seketika badan ku tidak terasa sakit lagi.
"Masih mau melanjutkan nya?"
"Lanjutkan saja ku, mungkin ini akan berguna masa depan nanti"
"Baiklah"
Aku memutuskan untuk memerhatikan dia dan sekelilingku.
Tak lama kemudian aku melihat seperti ada jarum kecil di sekitar kaki ku.
Aku melompat mundur.
Aku melihat ke depan dia sudah tidak ada.
Aku langsung menahan badan ku dengan kaki ku lalu meloncat ke samping.
'sial ku tidak sempat melihat kebelakang'
Aku memutar badan ku untuk melihat kebalakang walau hanya untuk sekilas.
Lalu aku melihat dia di atas pohon.
Aku kemudian melihat sekeliling ku juga ada beberapa jarum.
Aku lalu berpindah tempat.
Aku melihat ke arah pohon namun dia tidak ada lagi.
Aku menoleh kebelakang.
Juga tidak ada.
Aku melihat sekelilingnya tidak ada duri duri atau jarum lagi.
Lalu ntah mengapa aku merasa ingin menoleh ke bawah.
Aku melihat ke bawah dan melihat sepasang mata.
Aku langsung meloncat karena terkejut.
"Oooh kau menyadari ku"
Dia keluar dari bayangan pohon.
"Tadi kamu kebetulan melihat ke bawah atau kamu merasakannya?"
"Aku tidak tahu, sejak kecil ku selalu tahu arah orang yang melihat diriku"
"Oh..."
Kaki ku merasa ada sesuatu yang sedang tertunjuk ke arah ku.
Aku langsung mengangkat kaki kiri ku dan melihat ada sebuah jarum lewat.
"....."
"Tuh kamu sadar"
"Bukan ku merasakan geli di kaki ku tadi"
"Hoooh....."
Aku merasa bulu kuduk di leher ku naik.
Aku melihat ke belakang ada jarum.
"Hah?"
"Tuh kamu merasakan nya"
"Tidak tadi bulu kuduk ku naik"
"......"
Jari ku tiba tiba merasa nyut nyut.
Aku memperhatikan sekeliling ku lalu aku melihat sebuah duri di dekat pinggang ku.
"Eh? Kok bisa"
"Kamu cukup cepat menguasai trait spesial ya"
"Trait?"
Tiba tiba secarik kertas muncul.
Aku membuka kertas itu.
[Yoo maaf ku lupa soal trait.
Trait ini seperti skill pasif.
- danger prediction.
Anggota tubuh memberi isyarat jika ada bahaya.
Dah dapat 1 loh, trait ini bisa di dapat dengan berguru saja, yaa kamu seperti mempelajari skill khusus orang lain]
"Apa itu?"
"Ti-tidak hanya surat"
"Baiklah kebetulan kamu disini kamu boleh bertanya apa saja"
"Hmm.. anda siapa?"
"Aku penjaga sekaligus pengendali monster hutan ini, bisa di bilang aku monster boss berintelektual"
"Eh..."
-----------------