"Oh! Mungkin ada buah"
Aku mematikan komporku lalu memasukan semua ke inventory.
Aku melihat lihat ke atas pohon.
Lalu ku melihat pohon lain dari yang lain.
"Pisang!"
Aku berlari ke arah pohon pisang.
Ada buah nya juga.
Aku memetik jantung pisang dan sebonggol pisang nya.
"Uhuy"
Aku membuka pisang nya.
"Hah...?"
Pisang nya banyak biji.
Saat ku sadar, rupanya aku memetik pisang klutuk hijau.
"Ahahaha aku kenapa"
Aku membuka buku ku.
(Pisang klutuk bisa buat apa?)
[Rujak]
(Oh...)
Aku mencoba memakan 1 pisang itu.
"Kok pahit sih, anjir"
Aku hanya bisa meratapi nasib ku.
"Mau masak jantung pisang juga ga ada bumbu"
Aku memasukan kedua benda itu ke inventory.
"Pangkal pisang nya ku masak aja ya?"
Aku mengambil pisau ku dan menebas pohon pisang itu, sangat mudah.
"Pangkal pisang kan harus di gali"
Aku duduk meratapi nasib lagi.
Aku lalu melihat se ekor rusa lewat.
"Ah!"
Tiba tiba badan ku bergerak sendiri.
Mengejar rusa itu.
Aku melempar pisau ku ke kepala rusa itu.
Namun rusa itu menghindarinya.
"Haaaaaaaaah"
Menangkap pisau ku dan melempar pisau ku lagi.
Rusa itu malah belok
"Ah..."
Badan ku sudah mencabai batas nya.
"Sial kasih kek alat pancing atau apa!"
Ku duduk di dekat pohon
Lalu ku melihat tanaman seperti umbi karena berdaun menjari dan merambat.
"Hah mungkin!"
Aku berjalan ke tanaman itu dan menarik nya, tanah nya sangat gembur jadi mudah di tarik.
"Ubi jalar!"
Aku mengambil sebanyak yang ada lalu memasukkan ke inventory.
Aku ke danau lagi.
Aku menyiapkan kompor dan pemukus.
Aku membersihkan beberapa ubi.
Aku memasukan air ke pemukus lalu menaruh lapisan penahan.
Lalu aku memasukan ubi ke dalam.
Setelah menunggu agak lama aku membuka pemukus itu dan mengambil keluar ubi dengan penjepit dan menaruh nya di tanah.
Ya.. karena di penuhi rumput pendek aku tidak terlalu takut kotor.
Setelah agak dingin, aku memakan umbi itu.
"Aaaaah enak, lebih enak lagi jika ada garam"
Setelah selesai makan langit sudah gelap.
Aku membuka map dan berjalan ke titik awal.
"Hmm kau datang lagi?"
"Hooh karena ku rasa disini tempat paling aman buat tidur"
".... Sepertinya kamu tidak terlalu tahu dunia ini"
"Begitulah ku tinggal di pegunungan terpencil"
"Begitu..."
Aku mengeluarkan bantal dan selimut lalu menaruh nya di dekat tebing.
"Kau benaran tidur disini?"
"Ya aku juga belum menemukan desa"
"..."
Aku duduk dan mengeluarkan buku manual sihir.
"Kamu masih pemula?"
"Ahahaha iya"
Aku mencoba menggunakan mp charger untuk merasakan seperti apa itu mana.
"Huh?"
Aku menggunakan mp charger lagi.
"Hmm..."
Aku menggunakan mp charger lagi.
Tiba tiba aku merasakan sesuatu memenuhi badan ku lalu keluar.
"Heh?"
Aku menggunakan mp charger lagi.
Dan kali ini ku benar benar merasakan sesuatu terlepas dari tubuh ku.
"Oooh!"
Aku memakai mp charger lagi lalu saat aku merasakan seperti aura keluar ku segera mencoba mengumpulkan nya dengan membayangkan aura itu ke tangan ku.
Aku merasakan seperti sesuatu hangat hangat di tangan ku.
"Hei pak apa anda tahu cara memakai sihir?"
"Pak? Kamu memanggilku pak?"
"Iya"
"Hmm pada dasarnya semua tergantung daya khayal dan imajinasi manusia, tapi ntah mengapa orang malah berteriak dan merapal hal aneh"
"Hooh mengayal ya..."
Aku membayangkan kumpulan mana itu menjadi air.
Mana itu perlahan saling menempel dan berubah menjadi air.
"Apa mana bisa di lihat?"
"Hmm.. kalau kamu hebat kamu bisa melihat aura seseorang tapi kalau tidak ya kamu bisa merasakan milikmu saja, lagian kan kamu ada buku kenapa tidak kau baca?"
"Bahasanya aku tidak paham"
"Hah? Kau bisa bicara tapi gak bisa membaca?"
"Begitulah"
"..."
'Ah aku teringat sesuatu'
Tok tok tok*
"Neng, ada dirumah" seorang pria memakai helm hijau dna berjaket hijau.
Tok tok tok*
"Neng pesanan anda neng"
Tak lama kemudian datang seorang wanita membawa bunga ungu.
"Anda yang tinggal di rumah ini?"
"Bukan saya temannya"
"Oooh teman anda ada di rumah?"
"Dia meninggal beberapa hari yang lalu"
"Apa!? Ku turut berdukacita dan rasanya ku mau menangis"
"Hmm kenalan abang?"
"Bukan dia memesan action figur seharga 507k yang ku bayar dulu dengan uang dompet ku"
"......"
'action figure nya 3 hari lagi sampai.... Gimana nih.. kasihan abang kang kirim nya'
Aku mencoba membaca buku di tanganku.
"Huuh?...."
Apakah ini yang di sebut bahasa campuran?, Hurufnya seperti campuran tulisan Rusia, Yunani, dan Burma
Aku pasrah saja dan memasukan buku itu ke inventory.
"Lah sekarang malam kok ku ngelihat masih terang?"
Aku melihat ke belakang, di tebing ada sesuatu yang bercahaya.
"??"
Aku mengambil pengait 1 yang belum di ikat dan 1 sudah.
Aku memanjat tebing itu.
"Hoi apa yang kau lakukan?"
"Ku penasaran dengan benda bercahaya itu"
"... Itu batu cahaya, baru yang menyerap cahaya matahari dan melepaskan nya saat malam"
"Apa boleh di ambil?"
"Silahkan saja, ini muncul sendiri"
Pengaitku dengan mudah menancap di tebing, aku hanya perlu mengangkat badan ku dengan kaki ku.
Saat sudah dekat aku mencongkel bagian tebing yang bercahaya dengan pengait ku.
Batu bercahaya itu hanya seukuran bola golf.
Aku memasukan ke inventory seketika menjadi gelap
Bermodal cahaya bulan, aku turun dengan hati hati.
Setelah tiba di tanah aku langsung merebahkan diriku di selimut ku.
"Selamat malam"
Aku kemudian tidur.
Padangan ku menjadi gelap lalu tak lama kemudian memutih dan aku berdiri di ruangan yang putih.
Di depan ku ada gadis berambut pirang itu lagi.
"Yo apakah seru tinggal di alam liar?"
"Lumayan aku hanya kesulitan mencari makan"
"Ku akan menambahkan beberapa peralatan di inventory mu"
"Oho.. ku menanti itu"
"Apa kau ada masalah lagi?"
"Aah iya, tolonglah ku gak bisa baca huruf anehnya"
"Oh ok baiklah"
"Omong omong ini buku kamu?"
Muncul sebuah kertas.
[Enak saja aku bukan dia tahu]
"Tuhkan kau bisa pakai dengar"
"Oh iya pisau yang kau kasih itu pisau apa?"
"Hmm pisau biasa"
"Kenapa bisa sampai setajam itu?"
"Itu kan skill pasif spesialmu"
"Haah tapi tidak di tuliskan apa apa"
"Coba cek skill ultimate"
"Skill ultimate"
Muncuk secarik kertas.
[Kamu ini wibu gak sih masa kamu gak coba cek skill ultimate
Pot raising
Semua alat yang kau pakai akan otomatis akan berada di kondisi terbaik nya, efisiensi berada pada titik pada tingkat tertinggi, tergantung jenis alat nya, jika senjata maka menambah ketajaman jika perisai maka menambah ketahanan.
]
"Apa?"
"Cocok untuk mu kan? Alat apapun akan terasa enak, tapi batas nya tergantung jenis senjata mu, kalau pisau besi tidak bisa memotong baja"
"Begitu"
"Ok sampai jumpa"
Pandangan ku menjadi gelap dan kemudian ada cahaya masuk ke ke mata ku melewati kelopak mata.
Aku membuka mata dan melihat langit agak biru.
"Hmm pagi ya"
Aku bangun lalu memasukan selimut dan bantal ke inventory.
"Inventory"
[ Tuh orang aneh, ntah apa yang dia tambahkan
Pisau
Sendok
Gelas
Piring
Garpu
Mangkok
Gelas
set pakaian cadangan (3/1)
Perkakas masak
Tali (3)
Pengait (2)
Palu
Sekop
Obeng
Kapak
Jarum
Celurit
Kawat gulung (3m)
Pemecah batu
Pahat
Sikat
Gergaji
Selimut
Bantal
Bantal guling
Uang(72827 dricash)
Buku manual bertarung
Buku sihir dasar
Aneh kan?]
".....…"