Chereads / Blue Aloe / Chapter 57 - 56 - Twillight

Chapter 57 - 56 - Twillight

Kembali ke masa sekarang, di mana Kelly dan BJ duduk bersebelahan di sofa sambil berdiam-diaman. Tidak ada yang saling menatap, dan sebaliknya, mereka seakan membuang muka mungkin karena beberapa hal.

Kelly, perasaannya paling kacau. Dia tidak tahu gejolak apa di dalam dirinya sehingga dia tidak mampu berkata-kata. Pikirannya selalu membuatnya makin merasa begitu mengerikan! Di balik rasa penyesalannya atas kesalahannya, dia juga merasa begitu malu. Dia tidak sadar, sebelumnya, dan tidak akan pernah sadar dengan apa yang terjadi hingga...

Itu masih terbayang begitu memalukan baginya, tentu saja.

Yang harus diingat Kelly adalah sadar dengan lingkungan sekitar. Itu artinya lebih waspada dengan apapun di sekitar. Dia memang ceroboh, seperti Kevin bilang, dan akibatnya begitu membuatnya merasa begitu menyesal dan MALU! Dia merasa malu? Tentu saja. Kelly masihlah gadis perawan dan sangat berani sekali berdiri hampir telanjang di hadapan seorang pria yang bukan keluarganya sendiri. Dan lebih memalukannya, Kelly tidak sadar dengan dirinya sendiri yang hanya berbalut handuk saja. Dan dia tersadar saat dia hendak mengambil pakaiannya. Benar-benar mengambil pakaiannya yang dia siapkan di dekat tempat tidur di mana BJ sedang bersandar malas di sana.

Kelly bisa merasakannya. Merasakan kekasihnya sendiri yang seperti bengong menatapnya. Tak ada kedipan mata, tapi dengan mulut yang terbuka lebar. Laki-laki itu melihatnya tanpa henti, berjalan santai dengan berselimut handuk saja ke arahnya. Di dalam otak BJ sudah muncul berbagai pikiran tak senonohnya. Dan nafsu alaminya semakin memuncak dan menguasai seluruh kontrol di dalam dirinya.

Apakah ini momen yang tidak tepat untuk mereka? Ataukah menungkin sebuah momen yang menjadikannya sebagai sebuah kesempatan?

Mereka cukup bisa menahan diri. BJ terselamatkan oleh alam sadarnya sendiri yang trauma akan patahnya tulangkan waktu SMA. Dan Kelly bisa langsung saja melarikan diri ke kamar mandi setelah berhasil mengambil pakaiannya (tidak lucu juga sih, kalau dia sampai lupa membawanya dan meminta BJ untuk membawakannya ke kamar mandi).

BJ juga sama merasakan malunya sendiri karena hampir saja lepas kontrol. Ya hampir sama seperti waktu itu di apartemen Kelly. Kali ini godaannya lebih besar. Jika dia tidak pernah memiliki pengalaman buruk dengan Kelly, alam sadarnya takkan pernah bisa menahan dirinya lagi. Dia sangat tahu bahwa dia bisa menyerang Kelly begitu kekasihnya mendekatinya, meski sebenarnya hanya mengambil pakaian.

Dan setelah itu, tidak ada kata-kata. Mereka terdiam seperti patung, merasakan gelisah pada diri mereka sendiri.

"Kelly."

"BJ."

Dan saat mereka akhirnya bisa membuka mulut, mereka terkejut karena waktunya sangat bersamaan. Dan suasanya terasa canggung namun menggelikan.

"Kau duluan." Kata BJ sambil tersenyum geli karena kekonyolan ini.

"Ah... Aku tahu itu. Ini bukan hal yang harus diulang lagi. Dan aku hanya minta maaf. Untuk seterusnya, lupakan saja ya."

"Aku juga akan mengatakan hal yang sama..."

Ya, tidak salah juga selama mereka tidak ingin mempersalahkan hal ini menjadi lebih dramatis. Dan memang harus diakhiri dengan baik-baik seperti ini.

"Jadi, apa kau ingin makan sesuatu untuk makan siang?" tanya Kelly.

"Bukannya kau habis makan banyak?" tanya BJ yang tak bisa melupakan ember besar gelato yang cepat habis karena dimakan Kelly.

"Aku menawarimu. Karena kau bilang begitu, aku jadi lapar."

Setelah apapun yang terjadi tadi, di jalanan yang macet dan pendemo yang rusuh, di kantor polisi, dan di kamar ini pasti rasanya begitu tegang dan intens bagi Kelly. Tentunya, rasanya begitu melelahkan saat semuanya selesai.

"Kau ingin pesan sesuatu? Pasti makanannya enak-enak di sini." Kata BJ, mengingat di mana dirinya berada sekarang.

"Aku sebenarnya sedang ingin cheese burger." Balas Kelly.

BJ terkejut mendengarnya. Ini tidak benar untuk seorang Kelly. Ya hari ini dia mendapatkan banyak kejutan tentang diri Kelly yang begitu acak, dia belum siap dengan semua perubahan itu. Sebenarnya, apa yang dilakukan Kelly selama satu minggu ini? Apakah berada di sana membuatnya gila?

"Kita bisa pesan di restoran cepat saji di dekat sini. Ya kuharap mereka menerimanya setelah kejadian tadi..."

"Bagaimana kalau kita ke sana saja? Kurasa akan lebih enak untuk sekalian jalan-jalan, dan ke mall."

Kelly tiba-tiba menjadi terdiam. Dia tidak setuju dengan pacarnya.

"Kurasa bukan ide yang baik untuk keluar sekarang, BJ. Setelah kejadian itu, aku masih tidak tahu apa yang akan terjadi dengan kita. Dan tempat ini sangatlah aman untuk kita berdua, sebagai tempat yang bisa menjaga privasi kita."

"Apa maksudmu?"

"Media pasti sedang melacak apapun yang terjadi tadi untuk mendapatkan berita yang eksklusif. Aku masih tidak tahu apa yang akan mereka lakukan untuk itu. Selain itu, ada kabar juga bahwa ada mahasiswa JFTU yang menjadi korban selain kita."

BJ langsung menangkap ketika Kelly menyebutkan kata mahasiswa JFTU itu, dan mau tak mau akan langsung berurusan dengan sesuatu yang ada di luar kontrol dari tangan Kelly sendiri. Dia memang bisa mengatur segala hal yang sudah terhubung dengan digital dengan mudah, namun tidak dengan sesuatu yang lebih nyata di dunia ini. Seperti misalnya sebuah rumor dari mulut ke mulut.

"Apa kau juga mengawasi media kampus?" tanya BJ sambil membuka layar hologram lewat ponselnya.

"Selalu."

"Kurasa Ms. JN belum memberikan apapun lewat postingannya selain berita fashion."

Kelly mengecek jam berapa sekarang. Dan dia tahu kemungkinannya apa yang dilakukan oleh Saphira sekarang.

"Apakah tentang fashion model audition?" tanya Kelly untuk memastikan.

"Ehm..." BJ membuka laman itu kembali karena telah menutupnya setelah tidak menemukan apa-apa yang dia cari. "Ya. Semacam audisi model di Singapura untuk show besar AnB Collection pada beberapa bulan ke depan.."

"Sudah kutebak. Dia menghadiri audisi itu untuk mendapatkan berita yang bagus."

"Kau juga tahu tentang audisi itu? Mengapa kau tidak coba untuk melihatnya?" tanya BJ. Dia tahu kalau Kelly tertarik juga dengan fashion ini, apalagi dari brand AnB.

"Itu karena aku ingin bertemu denganmu."

"Oh..." BJ tidak tahu harus berkata apa tentang itu. "Tapi, kita bisa datang ke sana berdua."

Sebaliknya, Kelly menghindari Singapura untuk hari ini karena mama dan kakak laki-lakinya sedang berada di sana.

"Aku tidak ingin memberi bahan untuk Ms. JN lagi. Selain itu, kita perlu tiket masuknya, dan itu tidaklah mudah didapatkan."

"Apakah audisinya di tempat yang tertutup? Bukannya biasanya terbuka untuk siapapun untuk melihatnya?" tanya BJ.

"Aku tidak menyangka kau tahu beberapa hal tentang ini, BJ." Kata Kelly yang tidak percaya. Ya pantas saja juga, BJ banyak bertanya tentang hal ini.

"Aku hanya melihat di TV dan obrolan sepupuku saat kumpul keluarga. Meski tak mengerti, tapi ya setidaknya aku pernah mendengar sebelumnya."

"Kurasa tempatnya tertutup. Itu adalah sebuah audisi untuk sebuah brand dari suatu perusahaan perseorangan, BJ. Mungkin mereka tidak ingin terlalu banyak orang yang hadir."

Tiba-tiba di dalam layar hologram BJ, lebih tepatnya pada profil dan kumpulan postingan Ms. JN mulai memuat ulang untuk menunjukan unduhan terbaru dari ratu berita ini. Di dalamnya, terdapat sebuah video yang berdurasi dua puluh menitan, dan caption untuk menjelaskan apa isi video tersebut.

*

EXCLUSIVE!! - LIVE INTERVIEW OF THE HEAD OF AnB COLLECTION

Minggu, 21 Maret 2079

Ini adalah video rekaman yang direkam secara khusus pada jumpa pers spesial pada acara audisi model AnB untuk show besar tiga bulan mendatang, dengan secara khusus menampilkan ketua sekaligus pemilik dari AnB Collection!

*

"Kelly, lihat! Ms. JN merekam interview dengan pemilik brand-nya!" Kata BJ sambil melihatkan Kelly dengan layar hologramnya. Namun dia langsung bingung karena Kelly terlihat tidak tertarik. "Apa kau ingin menontonnya?" tanya BJ kemudian, mulai ragu-ragu untuk langsung memutar videonya.

"Ah, ya. Putar saja." Jawab Kelly.

Dan BJ langsung memutarnya. Mereka menontonnya bersama.

Pada di suatu tempat jumpa pers yang tertutup, ada beberapa orang penting dari perusahaan brand AnB yang duduk di kursi masing-masing di atas podium, dengan papan nama yang menjelaskan posisi mereka. Sekitar ada enam orang duduk di sana, dan pastinya mereka hanyalah orang suruhan PR yang bertugas mewakili beberapa petinggi di perusahaan tersebut. Tapi, ada juga dua desainer terpilih yang muncul secara langsung untuk menjelaskan sedikit detail dan konsep. Selama lima belas menit, acara tersebut berlangsung tanpa ada seseorang yang dinanti-nantikan. Hingga pada saat seorang wartawan bertanya langsung.

"Mengapa kursi di sana kosong? Apakah ada seorang dari AnB sedan berhalangan hadir?"

Ya, ada sebuah kursi kosong di tengah-tengah antara keenam orang yang duduk di sana. Dengan posisinya tepat di tengah-tengah, kursi itu tampak mencolok. Rasanya aneh saja jika tempat itu tidak ditanyakan sebelum sesi interview-nya berakhir.

Salah satu PR di sana menjawab.

"Ini tidak kosong, hanya belum diduduki karena beliau belum bisa hadir."

"Siapa beliau yang Anda maksudkan?"

Tidak ada jawaban, melainkan sikap dari keenam orang ini yang tiba-tiba saja bangkir berdiri dari kursi mereka. Merasa aneh dengan itu, para wartawan langsung mengikuti arah pandang keenam orang itu yang mengarah ke belakang mereka. Kamera pada video pun juga mengikutinya, dan langsung muncul desas-desus dari para wartawan ini.

Yang dimunculkan di sana adalah seorang wanita yang berjalan ke arah podium dengan seorang pengawal pria berjas hitam berada di belakangnya. Dari cara jalannya yang cepat namun tetap anggun, busana yang dipakainya, dan kecantikan wajahnya yang begitu menawan sangat menarik perhatian. Hingga saat akhirnya wanita itu menaiki podium dengan dibantu oleh pengawal pribadinya sampai dia duduk di kursi kosong tersebut.

Hanya dengan duduk di kursi yang sederhana, dia tetap terlihat seperti seorang ratu di sana.

Seorang PR yang menjawab pertanyaan terakhir mulai berkata.

"Sebelumnya, saya perkenalkan dengan Nona Alicia Bryant, pemilik dari AnB Collection, yang secara terhormat hadir dalam pemilihan model-model untuk show besar di Hongkong. Sebelum memulai interview, beliau ingin menyampaikan sesuatu terkait tentang show ini."

*

.

Bab 56

Twillight I