"Hei! Mengapa kau malah bertanya seperti itu padanya? Itu bukan yang kita cari!"
Joe menarik lengan Bennard yang ingin sekali mengikuti seseorang yang dianggapnya sebagai bintang baru. Mendapati dirinya terhalangi dan gagal menyusul, karena pintu lift sudah tertutup, dia dengan sigap menarik lengannya kembali dan melirik kesal kepada Joe. Dia membersihkan lengan bajunya seakan kotor setelah disentuh oleh Joe.
"Ada beberapa perhiasan yang sengaja dipoles berkali-kali lipat agar terlihat begitu cantik dan elegan dengan memancarkan pantulan cahaya. Namun, ada juga perhiasan yang tidak memerlukan banyak polesan, namun sudah menunjukan kecantikan dan keeleganan yang diharapkan pemiliknya. Kau paham itu, anak baru?"
Sangat jelas bahwa Joe tidak mengerti sama sekali apa maksudnya. Sebagai junior di dunia jurnalistik di lingkungan kampusnya, dia masih harus banyak belajar. Namun sayang, ekspetasinya telah dihancurkan setelah dia merasakan menjadi bagian jurnalistik.
"Ya, itu informasi yang lebih dari cukup!" Bennard begitu mantap dengan kata-katanya. Dia kemudian berjalan menjauhi junior yang dipasangkan padanya untuk menemui para gadis di klub jurnalistik.
Bennard Gonzales, seorang mahasiswa aktif yang menyukai seni, adalah salah satu mahasiswa hukum yang mau turun tangan untuk menjadi bagian dari jurnalistik kampus. Melihat kegiatannya yang berbeda-beda, bukan berarti dia adalah orang yang tersesat. Tidak! Dia bahkan sangat tahu apa yang dia lakukan sekarang untuk menjadi ahli dalam bidang hukum, mengenal banyak koneksi orang-orang penting, dan mengetahui terlebih dahulu isu atau informasi yang dia inginkan.
"Not a king, but a queen!" Bennard menyapa para gadis yang menyanjungnya karena dia berhasil menebak beberapa super model besar yang menjadi model untuk sebuah show besar milik AnB. Bennard memang sangat menyukai seni, seperti fashion, batu-batuan, dan lukisan.
"Benny, kau salah tentang perempuan ini. Siapa namanya..." salah satu diantara mereka yang memakai baju kuning dengan ikat pinggang putih menunjukan layar hologram berisikan gambar seorang gadis yang cantik.
"Demi janggut Lient! Itu Keiza! Bagaimana bisa kau tidak tahu dirinya?!"
Gadis itu hanya mengangkat bahunya.
"Dia adalah salah satu queen kampus [1]. Sangat disayangkan kau tidak tahu tentang dirinya."
"Memang kenyataannya jika dia tidak seterkenal itu..."
Para gadis mulai memperdebatkan hal ini. Membicarakan seorang yang telah dianggap remeh karena jarang terlihat di setiap media yang mereka ikuti.
"Tidak seterkenal itu bukan berarti dia tidak memiliki bakat, dear..." akhirnya Bennard mengakhirinya. "Kita sudah setuju bahwa dia sangatlah cantik, seperti dewi-dewi yang dipuja oleh orang-orang Asia."
"Dan ya... kau menjadi salah satu pemujanya sekarang, selain tebakanmu akannya telah salah. Dia tidak terpilih menjadi model-model untuk show AnB nanti."
"Gurls! Kita belum tahu dua model lain yang dipilih oleh Alicia Bryant."
"Itu akan menjadi taruhan yang besar kalau kau sampai salah menebak, Benny! Salah satu designer dan pemilik perusahaan fashion dunia pasti lebih memilih super model."
"Apakah Keiza bukan super model?" tanya balik Bennard.
"Kalau dilihat dari pengalamannya, dia belum mengikuti banyak show besar ataupun pemotretan dari majalah-majalah terkenal."
"Kudengar dia adalah model freelancer yang sangat beruntung menjadi bagian dari AnB sekarang."
Mereka tidak salah, Bennard tahu itu. Dan semua yang disebutkan adalah fakta benar adanya dari sosok Keiza yang mereka kenal. Inilah kesalahan mereka untuk menilai latar belakang daripada bakat yang sebenarnya. Meski namanya belum seterkenal itu, tidak akan ada mahasiswa kampus yang tidak pernah melihat wajahnya. Dia selalu menjadi bagian queen kampus meski tidak menempati posisi pertama. Keiza selalu kalah dengan popularitasnya, dan pasti akan memenangkannya jika dia dinilai sama rata dengan kecantikan alaminya. Dia tidak ada saingannya di kampus untuk sekarang ini.
Untuk saat ini... sepertinya Bennard mulai meragukan ini.
"Banyak yang perlu dipertimbangkan," Bennard tidak ragu jika Keiza akan menjadi salah satu model pilihan dari pemilih AnB ini, "kita tahu bahwa dia masih underrated. Kita tidak bisa mengabaikan kelebihannya yang seperti dewi itu. Aku yakin bahwa kelebihannya ini pasti akan dilirik oleh designer terkenal. Dan AnB akan menjadi batu loncatan baginya."
Itu terdengar arogan, meski bukan Keiza sendiri yang berkata seperti itu. Tapi bagi Bennard, Keiza berhak mendapatkan lebih dari ini. Entah demi apapun, dia pantas mendapatkan dunia yang penuh dengan orang-orang sekelas dengannya. Kecantikannya akan sangat disayangkan jika dia tidak berkembang dari tempat kecil seperti JFTU ini.
"Apa kalian tahu apa yang kulihat tadi?" kata Bennard mengganti topik. Ini seperti sebuah tanda-tanda sakral bagi setiap gadis di ruang klub tersebut.
"Bukannya kau pergi dengan Joe untuk mencari informasi tentang kasus demo buruh itu?" Balas salah satu gadis yang tidak tertarik.
"Ya, tapi bukan itu yang kumaksudkan, dear... Ayolah. Aku tidak akan sesenang ini untuk berbagi pada kalian."
Semua gadis kini sudah duduk di sekitarnya seperti anak kecil yang siap untuk diberikan cerita dongeng.
"Kalian tahu salah satu koleksi AnB, setelan winter collection dua tahun kemarin? Meski sudah lama, namun setelan itu masih populer karena desain, detail, dan perhiasan yang dipadukannya sangat begitu menawan." Kata Bennard sambil membukakan layar hologram untuk melihatkan seorang penyanyi dunia, yang juga seorang super model, memakai setelan tersebut untuk Met Gala tahun lalu.
"Ah, setelan yang dibuat terbatas pada musim dingin 2077/2078. Coat yang dipakainya itu yang membuatnya begitu berbeda dengan yang lain. Tema waktu itu adalah glamorous of century. Takkan ada yang pernah menyangka bahwa Lin Lohart akan memakai busana itu dengan dipadukan gaun sederhananya."
"Terima kasih sudah menjelaskan lebih, Dear. Lin Lohart memakainya dan membuat banyak argumentasi tentang busana yang dipakainya. Kita tidak bisa pungkiri bahwa dia sangat menawan apa adanya, daripada melihat para tamu undangan lain yang terlihat lebih berlebihan."
"Karena temanya glamour, tidak salah jika berlebihan. Dia terlihat begitu sederhana."
"Namun, itulah glamour baginya. Lin mengatakan bahwa pesonanya berasal dari hal yang memiliki wujud dan tidak. Bahkan, dia menunjukan semua pesonanya di dalam Met Gala waktu itu. Dia adalah seorang gadis yang terkenal memiliki ciri khasnya yang sedikit boyish, tapi tetap terlihat feminin. Permainannya memang cerdik, dan kali ini dia melihatkannya."
"Lalu, apa hubungannya dengan Lin Lohart dan apa yang kau lihat tadi, Benny?"
"Setelannya, maksudku adalah coat-nya. Karena Lin Lohart memakainya, pihak AnB membatasi produksinya untuk menaikan harganya. Dikabarkan bahwa hanya ada enam yang diproduksi. Salah satunya dimiliki Lin, dan satunya lagi adalah salah satu mahasiswa di JFTU."
"Arianna Reccon?" itu adalah nama yang muncul di semua benar para gadis itu. Tidak ada gadis yang mampu merebutkan barang limited edition kecuali memiliki pengaruh besar seperti Arianna.
"Bukan! Aku tidak pernah menemuinya sejak rumor kecelakaan yang terjadi padanya. Bukan dirinya."
"Lalu siapa?"
"Kelly Wijaya. Aku memang bertemu dengannya untuk bertanya tentang kasus demo buruh itu karena informan kami menyebutkan bahwa dirinya terlibat. Tapi, dia tidak ingin mengatakan apapun, sampai aku bisa melihat dengan sangat jelas apa yang dipakainya.
"Awalnya, kukira dia hanya memakai busana yang standar saja. Maksudku, aku melihatnya memakai celana jins dengan korset terbuka yang ditutupi dengan coat. Dari jauh, aku tidak menyangka bahwa mataku menipuku sejenak hingga aku bisa melihatnya lebih jelas. Pakaian yang dia kenakan sekarang adalah dari brand AnB. Dan salah satunya adalah coat yang dipakai Lin Lohart ini!"
"Tidak mungkin! Gadis miskin itu? Kau pasti salah lihat!"
"Bagaimana bisa aku salah lihat, dear? Mataku tidak bisa menipuku jika aku sudah mengenal ciri khas dari AnB. Detail kecil di dalam coat itu timbul, benang emas yang menjadikan pola juga berkilau, lalu pin rantai dengan lambang AnB yang dibuat dari berlian."
"Benny, kau berlebihan! Banyak sekali barang imitasi sekarang. Orang-orang china sudah lebih pandai meniru sekarang."
Mereka takkan pernah percaya.
"Aku sangat tahu bahwa karya seni seseorang tidak bisa ditiru dengan mudah karena memiliki sesuatu yang khas. Aku tidak pernah gagal menebak karya-karya hebat di dunia ini, apakah itu palsu atau benaran asli."
"Tapi itu berlebihan. Gadis sepertinya mampu membeli coat mahal itu? Kecuali..."
Masing-masing dari mereka melirik satu sama lain karena sudah dapat menebak apa itu.
"Tapi masih sulit dipercaya kalau dia benar-benar memakainya sekarang. Apa kalian ini mengintip?"
Benny menyeringai.
"Aku tidak tahu di mana dia sekarang. Kami hanya kebetulan menemuinya saat dia memasuki Gedung 3, di mana aku sudah menebaknya bahwa dia akan muncul di sana pagi ini. Dan semoga beruntung jika kalian akan mendapatkannya untuk hari ini. Gadis ini sangat sulit ditemukan di kampus."
.
Bab 61
Platinum I