Setelah pertarungan di hutan, Ablak duduk dan berbaring dan dia tidur. Arias kelelahan dan tidak tahu harus berbuat apa. Bruts menggunakan sihirnya dan terlihat 4 tangan. 2 tangan membawa harimau, 2 tangan yang lain mencoba mengangkat Ablak
Arias : I.... Itu sihirmu?
Bruts : Ya..... Aku bisa mengeluarkan 5 tangan yang berukuran sama besar dengan tanganku sendiri. Kita harus keluar dari hutan ini
Arias : 5? Kenapa hanya 4?
Bruts : Aku membiarkan 1 tangan ku di luar hutan..... Tangan itu akan mencari kita
Arias : (Mencari? Apakah dia mengendalikannya?)
Bruts : 2 harimau ini biarkan saja, Kondisi Ablak sedang berbhaya, aku tidak akan membiarkan dia mati
Arias : Biar aku membawa Ciciliana
Bruts : Hmmm..... Baiklah
4 tangan Bruts mengangkat Ablak sementara Arias mengangkat Ciciliana. Lalu terdengar suara semak dan muncul tangan terbang. Mereka mengikuti tangan dan mereka keluar di pagi hari.
Arias : Apa yang harus kita lakukan?
Bruts : Kita mencari Glord, dia satu satunya mahluk yang bisa bantu kita
Mereka pergi ke rumah Glord tapi mereka tidak melihatnya. Bruts menginjak ke lantai
Bruts : Sial.... Kenapa dia tidak ada?
Ciciliana : Hmmm.....
Ciciliana terbangun dan dia membuka matanya
Ciciliana : A.... Apa yang terjadi?
Arias : Kita sudah keluar dari hutan
Bruts : Bagaimana perasaanmu? Kau baik baik saja?
Arias menurunkan Ciciliana dengan pelan dan Ciciliana mencoba berdiri, awalnya dia hampir jatuh, tapi dia bisa berdiri dan berjalan
Ciciliana : Tidak perlu takut, aku baik baik saja
Bruts : Harusnya kau tahu kondisi Ablak
Ciciliana : Ya.... Ablak perlu pengobatan.... Mungkin kita bisa pergi ke rm Foden
Arias : Rumah makan Foden? Kenapa di sana?
Ciciliana : Foden biasanya tahu apa yang harus dia berikan. Mungkin dia bisa membantu
Bruts dan Arias saling menatap dan mereka tidak ada pilihan lain. Mereka membawa Ablak ke kota dan mencari Foden. Saat sampai di rumah makan Foden ada 1 meja bundar besar dan 1 meja bundar yang lebih kecil dan ada 2 mahluk menggunakan jaket hitam, Glord juga berada di sana. Bruts langsung berlari ke arah Glord dan memanggilnya
Bruts : Glord!!!! Ablak dalam bahaya
Glord : Apa?
Ciciliana : Ablak digigit mahluk beracun
Bruts : Bisakah kau membuka portal untuk mencari Ekarno?
Glord menatap ke meja dan tangannya gemetar sampai airnya tumpah
Bruts : G.... Glord?
Foden : Glord dalam kondisi kurang sehat.... Saat ini dia merasa sihirnya meningkat jadi dia merasa kurang yakin dia bisa membantu mu.
Pelanggan jaket : Hey kenapa? Kenapa kamu pingsan?
Seseorang membuka pintu dengan kasar. Semua terkejut karena suara pintu itu. Mereka tidak percaya bahwa mahluk yang membuka pintu itu adalah Ekarno. Ekarno langsung berlari ke dan melihat Ablak.
Bruts : Ekarno.... Kenapa kau bisa tahu?
Ekarno : Ada suara yang memanggil aku. Entah itu suara dari mana
Pelanggan jaket : Oh, tidak heran dia bisa pingsan
Semua melihat ke pelanggan itu. Pelanggan itu berdiri dan dia membuka kerudung jaket yang menutupi wajahnya
Ekarno : Kau?
Glord : Kau....
Ekarno : Isalom?
Glord : Isalom..... Apa yang kau lakukan di sini?
Bruts : Isalom?
Isalom : Tanya Foden kenapa aku dan Qiza berada di sini
Ciciliana : Eeee.... Teman teman, mungkin kita perlu obati Ablak
Suara pintu terbuka dan mahluk masuk ke rumah makan Foden. Arias melihat mahluk itu dan mulai merasa marah, Bruts melihat mahluk itu dan dia bersiap siap
Arias : Kau....
Ciciliana : Li.... Liar....
Bruts : Kau.... Akan membayar atas apa yang kau lakukan kepada Ablak
Liar : Aku datang ke sini bukan untuk mencari perang
Arias : Ya.... Tidak jika tetap diam
Arias membuat pedang listriknya dan dia bersiap menyerang Liar.
Ekarno : Tidak Arias!!!!!
Arias menyerang Liar dan Ekarno menahan pedang listriknya dan Ekarno langsung kesetrum
Ekarno : GRAAAAAAAAA
Arias : !!?
Ciciliana : Arias!!!!
Suara teriakan Ekarno membuat Ciciliana langsung mengeluarkan barriernya dan memisahkan Ekarno dan Arias. Ekarno langsung terjatuh dan kehabisan tenaga.
Arias : Ekarno, kenapa kau melakukan itu?
Ekarno : Kau tidak bisa meyerang sembarang
Arias : Penyihir ini..... Sudah membuat Ablak seperti ini, dan kau akan menolongnya?
Ekarno : Iya.... Tapi itu sudah berlalu
Arias : Berlalu?? Bagaimana kau bisa mengatakan bahwa itu sudah berlalu??
Ekarno : Kau bertemu dengannya waktu itu berbeda dengan kau bertemu denganya waktu sekarang
Arias : Berbeda iya, tapi masalah sama
Ekarno : Jika kau menyerang, itu artinya kau yang memulai masalah
Arias : !!!!?
Bruts : Iya tapi dia menyerang kita waktu kita di hutan
Ekarno : Apakah kalian melawan balik? Apakah kalian menyerangnya?
Bruts : I.... iya....
Ekarno : Dia akan melakukan yang sama jika kau menyerang
Arias langsung menghilangkan pedang petirnya dan dia pergi dari sana
Liar : Hmmm..... Terima kasih sudah menolong aku
Ekarno : Mungkin aku bisa tahu kenapa kau di sini?
Liar : Kau tidak mengenal ku
Ekarno : Tapi Arias sudah
Liar : Hmmm....
Qiza terbangun dari karena tempat itu terlalu ribut
Isalom : Qiza, kau sudah bangun
Qiza : Ya.... Aku hanya ingin tidur sementara tapi jangan takut, aku baik baik saja.... Apa yang terjadi?
Isalom : Ada penyihir yang asing datang dan mereka sangat membencinya
Ekarno : Ada alasan mereka membencinya tapi dia belum menjawab pertanyaan ku
Qiza : Dia ingin memberi obat kepada Ablak
Liar : !!
Ekarno : Obat?
Qiza : Ya... Obat itu bisa menyembuhkan Ablak
Liar : Bagaimana kau bisa tahu?
Qiza : Kemampuan aku bisa menbaca pikiran mahluk lain
Liar : Hmmmm..... Hebat
Arias : Kenapa kau memberi obat padahal kau ingin membunuh kita
Liar : Hmmm..... Api
Bruts : Api?
Liar : Ya..... Api bisa membakar habis hutan itu.... Makanya aku menyerang kalian dan ternyata kalian bukan mahluk biasa jadi mungkin kalian bisa mengerti
Ciciliana : Oh ya.... Liar mengendalikan mahluk yang di kenal sebagai "hewan" merrka banyak di hutan
Liar : Aku tidak ingin hewan ku kehilangan tempat tinggal
Bruts : Maafkan aku.... Mungkin karena aku, Arias membuat api
Liar : Aku memaafkan kalian karena hutan itu tidak terbakar