Chereads / UNITED WORLD / Chapter 42 - Chapter 42 : Nama kota

Chapter 42 - Chapter 42 : Nama kota

Setelah keributan berlalu, mereka berdamai dengan Liar. Hanya saja Arias tidak percaya dengan Liar. Liar memberikan obat Ablak kepada Ekarno. Ekarno melihat obat itu tapi dia tidak yakin karena obat itu seperti darah.

Ekarno : Bisakah kau memberikan alasan untuk aku percaya kepadamu?

Liar : Mungkin dengan tidak menyerang, kau akan percaya kepadaku

Ekarno : Hmmmm..... Foden berikan apa yang dia inginkan

Foden : Hah? Apa maksdnya?

Ekarno : Sihirmu itu bisa membuat makanan yang mahluk lain sukai. Jika benar, coba berikan kepada Liar

Foden : Hmmm....

Liar : Kota ini lebih banyak penyihir di bandingkan kota Inning

Ekarno : Kota Inning?

Liar : Apa? Jangan bilang kau tidak tahu. Kota yang jaraknya sekitar 1 km ke arah timur jika kau berjalan dari hutan yang aku tinggal

Glord : Kota yang..... Oh ya kota yang ada penyihir tua

Ekarno : Hmmm..... Kota itu bernama Inning

Bruts : Dan kota ini tidak ada nama

Glord : Sudah lebih dari 1500 tahun, Ekarno tidak memberikan nama kota ini memang hebat

Ekarno : Kenapa harus aku? Kalian yang tinggal lebih lama tinggal di sini

Glord : Ya tapi kau tetap pemilik kota ini

Ekarno : Hmmm.... Bagaimana dengan Dege?

Arias : Dege? Itu nama apa?

Foden : Liar kenapa kau ingin makan daging mentah?

Liar : Oh, aku punya resep tersendiri. Coba kau makan, ada rasa sedikit berbeda

Ekarno : Emmm... Bisakah kalian ngobrol di tempat lain. Kita sedang mencari nama

Glord : Bagaimana dengan Bola?

Ciciliana : Bola?

Arias : Benda bulat?

Isalom : Mungkin kita harus pergi dulu

Ekarno : Hey kenapa sudah berdiri?

Isalom : Mungkin aku terlalu bodoh untuk hal ini, jadi aku pamit

Isalom berdiri dan menarik tangan Qiza. Mereka berjalan keluar dari tempat itu. Ekarno membiarkan mereka pergi. Sementara Foden memakan daging mentah Liar

Liar : Bagaimana?

Foden : Ummm kau menggunakan resep apa sampai jadi tawar seperti ini?

Liar : Tidak ada

Foden : ...

Liar : Ini makanan untuk hewan di hutan. Karena itu aku juga ikut makan daging mentah

Ekarno : Hey hey, bidakah kalian membantu? Kita sedang kebingungan

Bruts : Hmmm..... Mungkin kalian akan suka dengan Beg

Ekarno & Glord : Beg?

Ciciliana : Itu seperti permohonan?

Liar : Ya mungkin bisa jadi

Ekarno : Permohonan? Mungkin aku menolak karena kita di sini tidak pernah memohon

Glord : Tidak memohon tapi meminta

Liar : Ekarno... Namamu Ekarno?

Ekarno : Ya

Liar : Mungkin mahluk bernama Ablak sudah tidak ada lagi karena kau tidak memberikan obat itu

Ekarno : He!!!!

Ekarno tanpa berpikir panjang, dia langsung berlari ke arah Ablak dan membuka mulut Ablak lalu memberikan dia obat itu

Liar : Pada akhirnya kau percaya kepadaku

Ekarno : Yang pasti kau tidak berniat membunuhnya

Liar : Mungkin.... Mungkin tidak

Ekarno : Hey!!!

Liar : Apakah kau sepakat dengan nama Beg untuk kota ini?

Ekarno : Tentu tidak

Arias : Kota ini Beg dan kota sebelah Inning. Apakah masih ada kota lain?

Glord : Ablak berkata tidak. Ablak sudah mengelilingi pulau ini lebih dari 700 kali dan dia hanya menemukan tempat ini

Liar : (Cepatlah sembuh kucing)

Arias : Jadi hanya ada Beg dan Ining?

Ciciliana : "Beg" "Inning"

Bruts : Kenapa dengan Begiging?

Arias : Bukan "Begiging" Tapi "Beginning"

Ciciliana : Itu seperti awal

Ekarno : Awal?

Ciciliana : Ya.... Beginning adalah awal. Yang dimana mahluk akan memulai seluruh aktivitas, petualangan, perjuangan dll.

Ekarno : Jadi bisa di katakan ini adalah pulau Beginning

Ciciliana : Ya.... Bisa di katakan

Liar : Pulau awal. Nama yang bagus

Ekarno : Baiklah. Sepertinya aku setuju

Ablak : Tch.... Argh....

Glord : Ablak!!

Ekarno berlari untuk melihat Ablak. Ablak kesakitan dan dia sulit untuk bernafas. Ablak berusaha untuk melawan rasa sakit dari dalan tubuhnya

Ekarno : Baiklah, mungkin kau bisa menjelaskan

Liar : Ablak kesakitan?

Ekarno : Ya

Liar : Mungkin tubuhnya memanas

Ekarno mencoba menyetuh tubuh Ablak dan dia merasakan panas yang keluar dari tubuh Ablak

Ekarno : Ya..... Bagaimana kau mengetahuinya?

Liar : Obat itu sedang bereaksi. Jika tubuhnya panas, itu ada peperangan antara racun dan obat itu

Arias : Kenapa kau tidak memberikan obat itu lebih?

Liar : Obat itu dan racun di dalam tubuh Ablak saling membunuh. Jika obat itu kelebihan, obat itu bisa menjadi racun

Ekarno : A... Apa? Jadi apa yang harus kita lakukan?

Liar : Jika Ablak bisa menahan rasa sakit dan panas yang keluar dari tubuhnya, dia bisa selamat. Tapi jika tidak, Ablak akan mati sebelum racunnya habis

Glord, Ekarno, Arias, Foden, Bruts, dan Ciciliana terkejut mendengar hal itu.

Bruts : Ini semua tidak akan terjadi jika kau tidak menyuruh ular itu mengigit dia

Liar : Hmm.... Kalian hanya perlu percaya kepada Ablak. Jika tidak dia akan kehilangan nyawanya.

Arias : Kau!!!

Arias melompat dan menyerang Liar tapi Ekarno menahannya

Arias : Ekarno, apa lagi?

Ekarno : Jangan serang.... Mungkin aku tidak bisa percaya kepadamu. Tapi aku percaya kepada Ablak

Liar : Ya... Aku percaya kepadanya.... Sepertinya aku harus pamit.

Liar berubah menjadi kelalawar dan dia terbang keluar rumah itu

Arias : Dia pergi

Foden : Tanpa makanya

Ekarno : Ablak..... Jadi kuat..... Kau salah satu mahluk yang tinggal di pulau Beginning