Setelah keributan berlalu, mereka berdamai dengan Liar. Hanya saja Arias tidak percaya dengan Liar. Liar memberikan obat Ablak kepada Ekarno. Ekarno melihat obat itu tapi dia tidak yakin karena obat itu seperti darah.
Ekarno : Bisakah kau memberikan alasan untuk aku percaya kepadamu?
Liar : Mungkin dengan tidak menyerang, kau akan percaya kepadaku
Ekarno : Hmmmm..... Foden berikan apa yang dia inginkan
Foden : Hah? Apa maksdnya?
Ekarno : Sihirmu itu bisa membuat makanan yang mahluk lain sukai. Jika benar, coba berikan kepada Liar
Foden : Hmmm....
Liar : Kota ini lebih banyak penyihir di bandingkan kota Inning
Ekarno : Kota Inning?
Liar : Apa? Jangan bilang kau tidak tahu. Kota yang jaraknya sekitar 1 km ke arah timur jika kau berjalan dari hutan yang aku tinggal
Glord : Kota yang..... Oh ya kota yang ada penyihir tua
Ekarno : Hmmm..... Kota itu bernama Inning
Bruts : Dan kota ini tidak ada nama
Glord : Sudah lebih dari 1500 tahun, Ekarno tidak memberikan nama kota ini memang hebat
Ekarno : Kenapa harus aku? Kalian yang tinggal lebih lama tinggal di sini
Glord : Ya tapi kau tetap pemilik kota ini
Ekarno : Hmmm.... Bagaimana dengan Dege?
Arias : Dege? Itu nama apa?
Foden : Liar kenapa kau ingin makan daging mentah?
Liar : Oh, aku punya resep tersendiri. Coba kau makan, ada rasa sedikit berbeda
Ekarno : Emmm... Bisakah kalian ngobrol di tempat lain. Kita sedang mencari nama
Glord : Bagaimana dengan Bola?
Ciciliana : Bola?
Arias : Benda bulat?
Isalom : Mungkin kita harus pergi dulu
Ekarno : Hey kenapa sudah berdiri?
Isalom : Mungkin aku terlalu bodoh untuk hal ini, jadi aku pamit
Isalom berdiri dan menarik tangan Qiza. Mereka berjalan keluar dari tempat itu. Ekarno membiarkan mereka pergi. Sementara Foden memakan daging mentah Liar
Liar : Bagaimana?
Foden : Ummm kau menggunakan resep apa sampai jadi tawar seperti ini?
Liar : Tidak ada
Foden : ...
Liar : Ini makanan untuk hewan di hutan. Karena itu aku juga ikut makan daging mentah
Ekarno : Hey hey, bidakah kalian membantu? Kita sedang kebingungan
Bruts : Hmmm..... Mungkin kalian akan suka dengan Beg
Ekarno & Glord : Beg?
Ciciliana : Itu seperti permohonan?
Liar : Ya mungkin bisa jadi
Ekarno : Permohonan? Mungkin aku menolak karena kita di sini tidak pernah memohon
Glord : Tidak memohon tapi meminta
Liar : Ekarno... Namamu Ekarno?
Ekarno : Ya
Liar : Mungkin mahluk bernama Ablak sudah tidak ada lagi karena kau tidak memberikan obat itu
Ekarno : He!!!!
Ekarno tanpa berpikir panjang, dia langsung berlari ke arah Ablak dan membuka mulut Ablak lalu memberikan dia obat itu
Liar : Pada akhirnya kau percaya kepadaku
Ekarno : Yang pasti kau tidak berniat membunuhnya
Liar : Mungkin.... Mungkin tidak
Ekarno : Hey!!!
Liar : Apakah kau sepakat dengan nama Beg untuk kota ini?
Ekarno : Tentu tidak
Arias : Kota ini Beg dan kota sebelah Inning. Apakah masih ada kota lain?
Glord : Ablak berkata tidak. Ablak sudah mengelilingi pulau ini lebih dari 700 kali dan dia hanya menemukan tempat ini
Liar : (Cepatlah sembuh kucing)
Arias : Jadi hanya ada Beg dan Ining?
Ciciliana : "Beg" "Inning"
Bruts : Kenapa dengan Begiging?
Arias : Bukan "Begiging" Tapi "Beginning"
Ciciliana : Itu seperti awal
Ekarno : Awal?
Ciciliana : Ya.... Beginning adalah awal. Yang dimana mahluk akan memulai seluruh aktivitas, petualangan, perjuangan dll.
Ekarno : Jadi bisa di katakan ini adalah pulau Beginning
Ciciliana : Ya.... Bisa di katakan
Liar : Pulau awal. Nama yang bagus
Ekarno : Baiklah. Sepertinya aku setuju
Ablak : Tch.... Argh....
Glord : Ablak!!
Ekarno berlari untuk melihat Ablak. Ablak kesakitan dan dia sulit untuk bernafas. Ablak berusaha untuk melawan rasa sakit dari dalan tubuhnya
Ekarno : Baiklah, mungkin kau bisa menjelaskan
Liar : Ablak kesakitan?
Ekarno : Ya
Liar : Mungkin tubuhnya memanas
Ekarno mencoba menyetuh tubuh Ablak dan dia merasakan panas yang keluar dari tubuh Ablak
Ekarno : Ya..... Bagaimana kau mengetahuinya?
Liar : Obat itu sedang bereaksi. Jika tubuhnya panas, itu ada peperangan antara racun dan obat itu
Arias : Kenapa kau tidak memberikan obat itu lebih?
Liar : Obat itu dan racun di dalam tubuh Ablak saling membunuh. Jika obat itu kelebihan, obat itu bisa menjadi racun
Ekarno : A... Apa? Jadi apa yang harus kita lakukan?
Liar : Jika Ablak bisa menahan rasa sakit dan panas yang keluar dari tubuhnya, dia bisa selamat. Tapi jika tidak, Ablak akan mati sebelum racunnya habis
Glord, Ekarno, Arias, Foden, Bruts, dan Ciciliana terkejut mendengar hal itu.
Bruts : Ini semua tidak akan terjadi jika kau tidak menyuruh ular itu mengigit dia
Liar : Hmm.... Kalian hanya perlu percaya kepada Ablak. Jika tidak dia akan kehilangan nyawanya.
Arias : Kau!!!
Arias melompat dan menyerang Liar tapi Ekarno menahannya
Arias : Ekarno, apa lagi?
Ekarno : Jangan serang.... Mungkin aku tidak bisa percaya kepadamu. Tapi aku percaya kepada Ablak
Liar : Ya... Aku percaya kepadanya.... Sepertinya aku harus pamit.
Liar berubah menjadi kelalawar dan dia terbang keluar rumah itu
Arias : Dia pergi
Foden : Tanpa makanya
Ekarno : Ablak..... Jadi kuat..... Kau salah satu mahluk yang tinggal di pulau Beginning