Ablak terbangun dari tidurnya karena terlalu ribut. Saat itu Ciciliana sudah tidak sadarkan diri, Ablak mengangkat Ciciliana dan dia melompat ke arah Bruts dan Arias.
Iblis : Sepertinya ini bossnya ya?
Bruts : (Ablak tidak membuka matanya? Apakah dia tidak perlu serius?)
Ablak : Bruts..... Kondisi ku saat ini tidak stabil untuk melawan iblis itu
Arias : Kau baru bangun harusnya kau pulih
Ablak : Seharusnya aku pulih..... Tapi tidak tahu kenapa aku merasa tidak sehat.....
Bruts : Tch... Walaupun begitu, kita tetap harus melawannya
Arias : Tenang..... Kita ber 3..... Dia hanya sendiri
Iblis : Hmmmm aku saja cukup...
Iblis itu berjalan maju namun 1 iblis buas berdiri dan dia berjalan menuju ke arah Ablak, Arias, dan Bruts
Arias : Hebat, sekarang ada mahluk itu
Bruts : Situasi kita semakin memburuk
Ablak maju dan dia mengepalkan tangan kanan dan dia menyerang perut iblis itu tapi iblis itu sama sekali tidak terdorong mundur
Bruts : (Apa yang dia lakukan?)
Iblis : Apa ini? Apakah kau mencoba menyerangku? Kenapa kau lebih lemah dari sebelumnya?
Ablak : (Dari yang sebelumnya? Kapan ya?)
Iblis : Kau terlihat bingung..... Kita pernah bertarung sebelumnya..... Saat itu kau sangat kuat maka aku juga ingin menantang
Ablak : Mungkin kau akan terkena nasib yang sama
Iblis : Tidak... Aku tidak akan melawan mahluk yang lemah... Biarkan dia yang melawanmu
Ablak : !!?
Iblis buas tiba tiba menyerang Ablak sampai Ablak terjatuh dan dia menyerang Ablak dengan menggigitnya. Ablak mengangkat tangan kanan dan iblis buas itu mengigit tangan Ablak sampai terluka dan dia mengangkat Ablak lalu melemparnya. Ablak berdiri sambil menarik nafas perlahan. Tangan kanan Ablak terluka dan darah Ablak mengalir.
Bruts : Ablak..... Aku harus membantunya
Iblis : (Hmmm.... Dia yang mengendalikan tangan itu?)
Sisa 2 tangan Bruts pergi untuk membantu Ablak. Dalam perjalanan, kedua tangan itu tertusuk pedang dan jatuh ke tanah sehingga hancur. Bruts batuk dan mengeluarkan darah. Bruts bahkan tidak bisa berdiri
Iblis : Hmmm.... Aku sudah tahu tangan itu akan melemahkanmu. Maka akan sangat mudah untuk membunuhmu
Iblis itu berjalan ke arah Bruts dengan pedangnya. Bruts berusaha untuk berdiri tapi dia tidak bisa berdiri sama sekali. Terdengar suara kaki dan Bruts melihat Arias berjalan maju dengan pedang listriknya di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan kananny
Bruts : Arias apa yang kau lakukan?
Arias tanpa menjawab, dia berjalan maju. Arias dan iblis itu semakin dekat. Iblis itu mengayun tangan kanan yang memegang pedangnya untuk untuk menyerang leher Arias. Arias mengayun tangan kanannya dan dia memotong pedang iblis itu
Iblis : A.... Apa?
Arias : Kau terkejut? Aku kira iblis tidak ada rasa takut.....
Iblis : Bagaimana bisa kau?
Arias : Sederhana..... Pedang itu bisa memotong..... Mungkin aku lemah fisik.... Tapi sihir yang aku miliki ini kuat
Arias menyerang iblis itu dengan menusuk iblis itu di kepala tapi iblis itu menghindar dan dia menangkap tangan Arias dan dia menendang tubuh Arias sampai sehingga Arias terjatuh. Saat Arias terjatuh, Bruts melompat dan dia menarik tangan kanannya dan dia mengepal dengan sangat kuat dan dia memukul wajah iblis itu. Iblis itu hanya terdorong 1 langkah ke belakang dan terlihat serangan Bruts itu sama sekali tidak ada rasanya. Bruts mengangkat Arias dan dia menariknya untuk dan menjauh dari iblis itu.
Iblis : Walaupun kau menariknya dan menjauh dari aku, aku tetap akan datang bersiaplah.....
Iblis itu berelari mengangkat pedangnya untuk menyerang Bruts. Dari jauh iblis itu mendorong tangan kanannya yang memegang pedang. Iblis itu berencana membunuh Bruts dan Arias dengan menusuk mereka ber 2 sekaligus. Bruts dan Arias mengangkat kedua tangan mereka untuk menangkis serangan iblis itu. Mereka menutup mata mereka untuk bersiap siap tertusuk tapi mereka tidak tertusuk sama sekali. Bruts membuka matanya dab melihat ke depan, ada mahluk yang berdiri di depan mereka
Bruts : Si..... Siapa itu?
Iblis : Siapa kau?
Pedang iblis itu di tahan mahluk itu dengan 1 tangan dan bahkan iblis itu tidak bisa menariknya. Iblis itu berusaha menarik pedang itu dan terlihat bayangan dari atas iblis itu. Iblis itu melihat ke atas dan terlihat ada benda yang jatuh, maka iblis itu melepaskan pedang itu dan benda yang jatuh dari atas menghancurkan pedang itu. Mahluk itu membuka tangannya dan muncul 1 benda raksasa di bagian kanan, dan benda raksasa di depannya itu terbang mengarahkan ke kiri. Kedua benda itu berbentuk seperti tangan raksasa
Arias : B.... Bruts... Sihirnya seperti kamu
Bruts : Ka... Kau?
Mahluk itu berbalik belakang. Bruts sangat kaku melihat mahluk itu, tangannya gemetar dan air keluar dari matanya. Mahluk itu tersenyum dan dia menutup matanya. Bruts langsung berlari dan memeluk mahluk itu dan dia menangis
Bruts : Da..... Darimana saja kau?
Mahluk itu : Ceritanya panjang
Bruts : Aku..... Sangat ingin..... Bertemu dengan.... Kaka..... Darvala
Arias terkejut melihat itu karena dia tidak menyangka Bruts memiliki kaka yang cantik dan sangat kuat.
Darvala : Hei, kamu cowok tidak boleh menangis dalam peperangan
Bruts : Ya..... Kita harus menolong Ablak
Darvala : Hmmm..... Mungkin aku ingin memberi saran, biarkan Ablak bertarung sendiri
Arias : Kau gila? Ablak bisa mati
Darvala : Dia tidak akan mati dengan mudah, biarkan dia meniknati pertarungannya.... Kita tinggal melawan iblis ini
Mereka ber 3 berdiri dan bersiap siap untuk melawan iblis itu