Di pagi yang sejuk ini semuanya sudah berkumpul di ruang makan, kecuali Nathan dan Bella. Mereka sudah pulang duluan karena ada urusan. Sedangkan Aalisha yang masih bergelut dengan mimpinya.
"Aalisha belom bangun va?" Tanya Reynard kepada Ava yang baru turun.
"Belom Rey, dia susah tidur semalem." Ava pun duduk di sebelah Jayden.
"Pagi beb," sapa Jayden.
"Pagi juga," jawab Ava seadanya.
"Kamu mau aku ambilin?"
"Gausah Jay aku ambil sendiri aja." Jayden hanya mengangguk lalu melanjutkan acara makannya.
Ava mengambil sepiring nasi goreng dan telor ceplok, "Kasian gue sama Aalisha."
"Namanya Davin," ucap Ava tiba-tiba.
"Siapa?" Tanya Jennie sehabis menaruh piring di wastafel.
"Cowok yang tadi malem."
"Waktu si Davin itu dateng, dia main masuk aja dari balkon. Terus gue mau narik Aalisha, tapi Davin lebih dulu ngebekep mulut dia dan nyeret ke balkon," Jelas Ava.
"Dan gue kaget bgt pas dia nekad loncat bareng Aalisha, untung banget Aalisha pegangan ke besinya. Kalo engga pasti dia ikut jatoh," lanjutnya.
Ava mengusap mukanya, "Dan begonya gue gabisa berbuat apa apa."
"Udah ah gapapa, kan yang penting Aalisha baik-baik aja," ucap Jennie.
"Bener tuh, mending sekarang makan yang banyak ya va," ucap Jayden sambil mengusap bahu Ava.
"Iyaa."
*****
Aalisha terbangun dari tidurnya, ia mengerjap beberapa kali menyesuaikan cahaya yang masuk.
Ia memutuskan untuk beranjak dari kasur dan pergi ke kamar mandi untuk cuci muka.
"Aww," rintihnya saat tangannya menyentuh air. Ternyata tangannya lecet semua. Ia pun mengurungkan niatnya untuk mencuci muka, lalu memutuskan untuk turun kebawah.
"Kalian pada dimana?" Ucap Aalisha dengan suara seraknya. Ia berjalan menuju ruang makan dengan mata setengah tertutup.
Ava dan Jennie menengok ke belakang.
"Udah bangun Aal? Sini makan," ajak Jennie.
Reynard mengalihkan pandangannya, menatap Aalisha yang bisa dibilang cukup berantakan. Rambut yang dicepol asal, muka bantal tapi menggemaskan, kaos oversize dan... oh tidak, gawat!
Ia berlari kecil menghampiri gadisnya dan berdiri di depan agar Aalisha tidak terlihat.
"Morning babe."
"Morning too Ken," balas Aalisha lemas.
Reynard dibuat bingung ketika Aalisha tiba tiba merentangkan tangannya.
"Kenapa kamu?" Tanya Reynard.
"Peluk."
Lucu, Reynard mengacak rambut Aalisha gemas lalu mendekap erat gadisnya itu.
"Kamu wangi, udah mandi ya?"
"Udahlah, emangnya kamu," ledek Reynard.
"Aku wangi tau," rajuk Aalisha.
"Hm," -Reynard menaruh kepala dan mengambil nafas di ceruk leher gadisnya- "You smell like vanilla, i like it."
Shit, Reynard memang sangat ahli membuat Aalisha malu setengah mati. Kalian tau? Rasanya seperti ada kupu-kupu di perutnya saat ini.
"U-udah aku mau cuci muka."
Reynard melepas pelukannya, "Not so fast baby."
"Kamu kira aku bakal biarin kamu pake celana pendek gitu didepan Jayden sama Bara? Jawabannya adalah tidak," ucap Reynard.
"Ugh fine Mr. Kenzie."
"Bisa minta tolong cuciin muka aku ga?" Tanya Aalisha.
"Modus bgt pengen dipegang," ledek Reynard.
Aalisha memutar matanya, "Tangan aku gabisa kena air dulu."
"See?" Ia memperlihatkan telapak tangannya kepada Reynard.
Cowok itu mengambil kedua tangan Aalisha lalu mengecup telapaknya, "Biar aku obatin nanti okey."
"Udah blom bucin nya gua mau pulang nih!" Teriak Jayden dari ruang makan membuat Reynard dan Aalisha tertawa kecil.
Reynard menyembunyikan Aalisha dibelakangnya, "Udah, tapi pamitnya dari situ aja."
"Sape lo ngatur ngatur kita?" Protes Jennie.
"Im her boyfriend," jawab Reynard santai.
"Cewe aja yang pamit sama Aalisha."
Jayden memincingkan matanya,"Bisa gi-"
"Gaboleh protes," potong Reynard.
Jennie memeluk Aalisha, "Gue balik dulu ya sha, baek baek lo sama Reynard."
"Iyaa, bawel bgt sih mak gue," kekeh Aalisha.
"Gue lebih suka lo ngomong pake 'gue' daripada 'aku', soalnya muka lo anak bandel sha bukan anak baik baik." Jennie melepas pelukannya.
"Astaghfirullah mengapa mak gue berbeda," ucap Aalisha sambil mengelus dadanya.
"Gue balik ya." Kini Ava yang memeluk Aalisha, "Jangan macem macem lo, gue belom siap jadi tante," bisiknya.
"Ngada ngada bgt dih," kesal Aalisha.
"Udah udah meluknya lama banget," protes Reynard.
"Sirik aja lu kerjaanya," maki Ava dan Jennie berbarengan.
"Jayden sama Bara udah nunggu di depan, makasih yaa," ucap Ava.
"Sama sama, kalian hati-hati dijalan," balas Aalisha.
*****
Aalisha kini sedang berada di kamarnya, menghabiskan waktunya dengan menonton drama. Kalau kalian tanya Reynard ada dimana, ia sedang keluar sebentar. Mau beli sesuatu katanya.
Tak lama kemudian, ponsel Aalisha berdering. Dengan cepat ia mengangkatnya.
"Halo?"
"Ke taman belakang sha,"
"Oke bentar."
Gadis itu berlari agar cepat sampai ke taman belakang, ia menemukan Reynard sedang duduk membelakanginya.
Aalisha berniat untuk mengejutkan kekasihnya, namun ia urungkan ketika mendengar alunan musik yang Reynard mainkan menggunakan gitarnya.
'Geudae gyeote dagaseoji moshan chaero'
'Neul ireohge meomchwo seoseo barabojyo'
Aalisha tak menyangka Reynard menyanyikan lagu favoritnya, Its You by Jung Se Woon.
Ia melangkah menghampiri Reynard, seakan terhipnotis oleh suara berat milik Reynard.
'Geudae mame
Na deureogaji moshandaedo aljyo
Unmyeongcheoreom nan neul geudaejyo'
Reynard tersenyum saat ia menyadari Aalisha telah duduk disampingnya. Ia menatap lekat manik mata indah yang menjadi candu baginya.
'It's you
Du nuneul gamado'
'It's you
Naneun neoman boyeo'
"Kamu nyanyi," pinta Reynard.
Aalisha menyanyikan bait selanjutnya seperti yang Reynard minta, sembari membalas tatapan milik Reynard.
'It's you
Bamhaneure jeo byeolbicccheoreom
Nae mameul bichuneun dan han saram geudae'
'Its you'
Reynard tersenyum senang, ini pertama kalinya ia mendengar Aalisha bernyanyi. Entahlah saat mendengar gadisnya menyanyi, ia merasa terharu.
"Langsung akhir Aal, bareng ya."
Mereka mulai bernyanyi bersama.
'It's you
Imi algo issjyo
It's you
Gateun mamiran geol
It's you
Gateun goseul barabomyeo'
Aalisha diam, membiarkan Reynard menyelesaikan lagunya.
"Hamkke geotgo issjyo kkeuti eopsneun gireul'
Pandangan mereka bertemu, menatap satu sama lain seolah tak ada hari esok.
'Its you'
Reynard menghentikan petikan gitarnya kemudian mengusap pipi Aalisha, "Ich liebe dich."
"Ich liebe dich auch," balas Aalisha pelan.
"Aku ga nyangka kamu bisa nyanyiin lagu itu," takjub Aalisha.
"Apasih yang aku gabisa?" Balas Reynard sombong.
"Merusak suasana aja sih," kesal Aalisha.
Reynard terkekeh lalu mengusap kepala Aalisha. Ia mengambil sesuatu dari samping kirinya.
"Ngambil apa kamu?" Tanya Aalisha kepo.
"Chocolate with caramel inside, your favorite."
Aalisha menerima coklat tersebut dengan perasaan senang, "Kok kamu tau sih aku pengen coklat? Thank you!"
"Your welcome dear." Reynard diam menyaksikan Aalisha membuka bungkus coklat, "no kiss for me?"
"No, i just want to kiss this chocolate now."
Aalisha pun makan dengan tenang tanpa peduli akan Reynard disampingnya yang menatap iri coklat tersebut.