Chereads / Bitterlove / Chapter 6 - ;06

Chapter 6 - ;06

Reynard dan kawan kawan sedang melakukan pemanasan di lapangan. Benar benar pemandangan yang sangat disayangkan untuk dilewatkan. Kaos hitam yang membentuk otot lengan mereka menjadi pujaan para kaum hawa yang menonton dari tribun.

"Sparing doang padahal, rame anjir," kata Nathan sambil melihat penonton di tribun.

"Power of cogan Nath," ucap Jayden santai.

"Mereka ngeliatin gue tuh."

Nathan melambaikan tangannya kearah tribun, membuat para cewek memekik senang.

"Najis banget gue mah," maki Jayden.

"Bacot lo pada."

Bara memilih duduk selagi menunggu tim lawan bersiap siap.

Tidak lama kemudian, gadis yang Reynard tunggu tunggu akhirnya datang juga. Kaki jenjang itu melangkah perlahan menuju area tribun.

Tangan lentiknya melambai kecil kearah Reynard yang berdiri di tengah lapangan, membuat Reynard menjadi gemas sendiri.

"Va duduk di tempat kita aja!" Teriak Jayden.

"Dia gak nyuruh juga gue tetep duduk situ," gumam Ava.

Mereka berempat duduk di kursi khusus pemain. Yang tentunya mengundang banyak tatapan iri siswi lain.

/Priiitt/

"Come on guys kumpul, kita mulai tanding," ucap coach Herry.

Reynard mengacak rambutnya, lalu ia memegang dahinya. Seperti ada yang aneh, ia terus meraba raba sampai ia mengingatnya.

"Headband gue."

Ia berlari menuju tempat duduknya, mengambil headband yang berada di tasnya lalu menyerahkannya ke Aalisha.

"Pakein," suruh Reynard.

Aalisha yang sedang mengobrol dengan Ava sangat terkejut. Reynard yang merasa tak direspon kembali memaksa.

"Pakein sha," paksa Reynard.

Aalisha hanya menurut, masih belum bisa mencerna apa yang terjadi. Dengan ragu gadis itu berdiri lalu menyuruh Reynard menunduk sedikit.

"Nunduk dikit Ken," suruhnya.

Dengan senang hati Reynard menunduk. Kini matanya terpaku pada wajah cantik yang menunjukkan ekspresi serius itu.

"Cantik," ucap Reynard pelan.

"Kamu ngomong apa?" tanya Aalisha.

"Lo cantik."

Gadis itu membulatkan matanya 'Reynard sialan' batin Aalisha.

Aalisha mengambil headband dari tangan Reynard dan memasangkannya di dahi cowok tampan tersebut. Gadis itu menaikkan rambut Reynard lembut agar tak terjepit headband.

"Udah," ucap Aalisha.

Reynard memajukan wajahnya ke telinga Aalisha, "Makasih." Suara serak itu dengan sopan masuk telinga Aalisha.

Badan Aalisha menjadi lemas, ia terduduk di samping Ava yang melamun akibat menyaksikan kejadian uwu tadi.

"Aku gakuat va, lemes bgt rasanya," akunya.

"I feel you sha, gue aja jadi baper sendiri." Ava membuang nafasnya kasar.

"Reynard sialan lo," umpat Ava.

****

"Oke kita mulai, silahkan perwakilan SMA Pelita bangsa dan SMA Antariksa maju buat jumpball," ucap coach Herry.

"Gue takut mereka berantem lagi sumpah," cemas Ava.

"Iya nih soalnya Antariksa mainnya fisik," timpal Jennie.

"Bener bgt apalagi si Austin, gue mah paling sebel sama dia," geram Bella.

"Itu udah mau mulai diem ah, kalian berisik," ucap Aalisha.

Reynard maju mendekati garis tengah, begitu pula dengan Austin yang notabene nya tidak pernah akur dengan Reynard.

Mereka menunduk sedikit bersiap siap melompat untuk mengambil bola.

"Ingat, bermain yang sportif dan tidak boleh ada perkelahian," jelas coach Herry.

"Siap..."

Coach Herry melempar bola keatas dan Reynard berhasil mengambilnya. Ia mendribble bola ke arah ring lawan. Jayden melambaikan tangannya keatas, Reynard mengopernya dan langsung ditangkap oleh Jayden. Si kapten pun membidik bola agar masuk ke dalam ring dan hap! Tepat sasaran.

Sontak anak Pelita Bangsa bersorak gembira karena berhasil mencetak poin.

"Good job Jay!" Bara menepuk bahu temannya itu.

Permainan sudah berlangsung hingga babak 3, skor tim Reynard saat ini lebih unggul dari tim lawan. Tim lawan sangat kewalahan karena gerakan mereka sangat lincah.

Setelah beristirahat selama 10 menit, mereka kembali berkumpul untuk memulai permainan.

Namun ada yanh berbeda dengan Austin, raut wajahnya memancarkan aura tak bersahabat. tampaknya ia sudah tak tahan dengan Reynard.

"Gue muak sama lo Reynard," gumam Austin.

Austin berhasil mengambil bola lalu mendribblenya, kemudian mengoper bola ke Aiden. Cowok itu berusaha mengoper balik ke Austin namun Bara dengan sigap merebut bola dan mendribblenya kearah ring lawan.

"Yang becus mainnya anjir," maki Austin.

"Bar oper bar!" teriak Reynard.

Bara melempar bola ke Reynard. Ini kesempatan Reynard untuk memasukan bola kedalam ring, mendribble dan melakukan lay up shoot.

Namun, rencananya gagal ketika Austin tiba tiba menyenggol badan Reynard yang akan loncat. Membuat kaki kanan Reynard salah mendarat dan terkilir.

"ARGHH!" teriak Reynard.

Reynard terbaring di lantai, ia membuang asal sepatunya dan memegang kakinya yang terkilir.

"Mampus," ucap Austin pelan.

"Maksud lo apa hah?!" Bara memegang kerah baju Austin kasar.

"Dia nya aja yang lebay disenggol langsung jatoh." Austin menyeringai.

"Lo cemen bro mainnya fisik," hardik Bara. Bara membogem pipi Austin dan menghempaskannya ke bawah.

"Sialan," umpat Austin. Mulutnya mengeluarkan darah.

Ia bangkit lalu membogem balik pipi Bara, Bara yang tak siap pun tersungkur.

"Anjing," umpat Bara.

"Bara!" Jennie yang panik langsung berlari menghampiri Bara yang tersungkur.

"Mulut lo berdarah bar." Jennie memegang pipi Bara dengan kedua tangannya.

"Gue gapapa," ucap Bara sambil tersenyum.

"Lo ada masalah apaan sih sama Reynard?!" Jayden mendorong bahu Austin kuat.

"Kalo gak bisa main mah yaudah, gausah sok sokan segala," sinis Jayden.

Ava yang entah dari kapan berada disitu langsung menahan tangan Jayden.

"Kontrol emosi lo Jay, gak guna juga ngeladenin hama kek dia," ucap Ava sambil melirik Austin.

"Oh lo mainan barunya Jayden ya? udah diapain aja sama dia?" Austin menyeringai.

"Jaga ucapan lo bangsat," geram Jayden.

Jayden sudah termakan emosi. Ia melayangkan satu bogeman mentah di pipi Austin.

"Hei ada apa ini?! Sudah sudah! SMA Antariksa silahkan pulang, saya akan membicarakan hal ini dengan guru kalian" lerai coach Herry yang baru datang sehabis dari ruang olahraga.

Sama hal nya dengan Jennie dan Ava, Aalisha segera menghampiri Reynard. Ia berlari mendekati Rey dan duduk disampingnya. Reynard tampaknya mencoba untuk menahan rasa sakit pada kakinya.

"Ken... kaki kamu," lirih Aalisha.

Terdapat benjolan di pergelangan kaki cowok itu. Aalisha meringis, ia jadi ngilu sendiri melihatnya. Tak sadar, matanya berkaca kaca tak tega melihat kondisi Rey seperti ini.

"Im okay, gausah nangis," ucap Reynard pelan.

Ia menarik dagu Aalisha agar menghadapnya. Dengan lembut ia mengusap pipi Aalisha yang basah.

"Yang harusnya nangis kan gue," Rey terkekeh.

"Masih sempet sempet ketawa, itu pergelangan kamu kegeser gimana sih?" omel Aalisha.

"Mampus diomelin," ucap Nathan.

Gadis itu menyingkirkan tangan Reynard dari wajahnya, "aku ambilin es dulu buat kompres."

"Ini sha udah gue ambil," Jayden memberi kain berisi es.

"Makasih kak."

Aalisha meletakkan kompres tersebut dibagian yang benjol, membuat Reynard meringis kesakitan. Hanya sebentar, Aalisha meletakkan kompresan nya kembali.

"Makasih," ucap Reynard. Aalisha membalasnya dengan senyum.

"Ini mah harus di urut Rey, pergelangannya kegeser." Coach Herry dengan sengaja menyentuh pergelangan kaki Reynard.

"Ck coach apaan sih."

Coach Herry tertawa kecil.

"Yasudah, jangan lupa diurut ya. Saya pamit dulu, kalian juga pulang habis ini," ucap coach Herry.

"Baik coach"

"Otw haji naim ya gak?" ledek Jayden sambil menaik turunkan alisnya.

"Ckck ntar kek dulu teriaknya ngakak bgt gue," ucap Nathan yang disusul tawaan Bara dan Jayden.

"Diem gausah bacot."

Reynard membuang mukanya agar tak ada yang melihat ia malu.

"Ngomongnya gak gitu ah," protes Aalisha.

Reynard yang mendapat teguran dari gadisnya itu mengerutkan bibirnya. Sebentar, gadisnya?

"Pen muntah gue ewh," ucap Jayden jijik.

"Gua tabok muka lo lama lama," timpal Bara. Pipinya sedang dikompres oleh Jennie.

"Kapan lagi coba liat Rey sok imut gini, cuma sama lo doang sha," goda Nathan.

Aalisha mengigit pipi dalamnya, menahan agar tawanya tak lepas.

Reynard yang melihat Aalisha menatap Nathan menjadi geram sendiri, dengan cepat ia menutup mata gadis itu.

"Gausah natap gitu," ucap Reynard tak suka.

"Sirik aja lo bambang," Nathan mendengus kasar.

"Mata mata aku kok kamu yang ribet," canda Aalisha.

"Tetep gak boleh," ucap Reynard.

"Posesif amat, pacar aja bukan," ejek Nathan.

"Udah bopong gue cepet, mau balik," suruh Reynard kepada Jayden dan Nathan. Bara sih pasti ogah disuruh bopong Reynard.

Jayden dan Nathan segera mengangkat tubuh Reynard dan menyangganya dengan tangan mereka.

"Berat bgt anjir si Reynard," ucap Jayden.

"Valid bgt no debat," kata Nathan.

"Sha, pulang sama siapa?" Tanya Rey.

"Sama supir, udah nunggu dari tadi kok," jawab Aalisha.

"Gue balik duluan," Reynard mengambil tasnya.

"Hati hati, kabarin kalo udah nyampe."

Ia mengacak rambut Aalisha lalu pergi bersama Jayden, Bara dan Nathan.

"Bye beb, ntar aku ke rumah ya!" teriak Jayden.

"Gamau bosen gue liat muka lo!" balas Ava.

"Sweet bgt uy si Reynard," ucap Jennie.

"Mampus gue jadi iri," keluh Bella.

"Apaansih kalian udah ah aku mau pulang, udah ditungguin Bunda," ucap gadis itu.

"Pengen cepet cepet ngabarin Reynard kan? Ngaku lo," ucap Jennie.

"Enggaa yaampun, duluan yaa,"

Aalisha memberi kiss jauh, membuat teman temannya bergidik jijik.

****

"Bunda aku makannya ntar aja ya, belom laper," ucap Aalisha.

"Nanti minta bibi siapin aja ya sha," suruh Bunda.

Aalisha mengangguk, lalu ia berjalan menuju kamarnya. Merebahkan tubuhnya diatas kasur sambil bermain ponsel.

/Ting/

"Siapa nih?"

Aalisha membuka roomchat nya, ternyata dari Reynard.

lg apa?

rebahan aja||

udh mkn?

belom||

kenapa? Ken mau ngirim makanan?||

eheheh||

kok blm?

lo mau apa?

ihh bercanda||

aku belom laper||

udh jm 7

mkn nnt skit

kaki kamu gimana?||

sha

jgn ngalihin topik

kan aku nanya||

mau beli seblak aja||

gue udh mendingan

ga

mkn nasi

gue pesenin mcd

Ihh mau||

tapi gaboleh sama bunda||

gapapa deh mumpung ditawarin:)||

kamu bawel ya, kata Ava kamu cuek loh||

ehehe jangan marah||

sm lo doang gue bnyk ngomong

udh gue pesen mcd nya

bntr lagi nympe

beneran dipesenin||

makasihh🥰||

anything for you

mkn yng kenyang

abis itu tdr

sayang ken||

eh||

syng aalisha jg

goodnight

"Bisa bisanya dia ngebaperin anak orang,"

Aalisha menenggelamkan kepalanya dibantal. Tak lama kemudian seseoeang mengetuk pintu kamarnya.

"Non, ini ada kiriman buat non lisha," ucap bibi dari luar.

Aalisha yang mendengar itu langsung membuka pintu

"makasihh bii,"

"Iya non," bibi pun pergi.

Aalisha duduk di karpet bulunya, membuka kantong plastik dan mengeluarkan semuanya. Reynard memesan banyak menu. Mulai dari ayam, burger sampai Mcflurry kesukaannya juga ada.

"Banyak banget, ini aku abisin sendiri?"

Aalisha mengambil ponselnya, lalu mengetik sesuatu disana

kamu pesennya banyak bgt||

makasih yaa||

hmm

udh taro hpnya mkn dulu

iyaa||

Aalisha pun mulai makan ayam sambil menonton drakor di tv. Pasangan yang pas bukan?