Dua orang dokter spesialis datang, ahli syaraf dan ortopedi, keduanya dengan telaten dan profesional memeriksa keadaan Abraham yang terbaring di kasur kamarnya.
Di luar sana, Adiknya Suzuki dan Chi menunggu duduk tak santai di sofa.
"Chi, ko bisa sih. Kau tidak apa apakan? Semoga kakak baik baik saja. Kenapa dia bisa sampai terjatuh dari kursi roda?" Chi bingung harus menjawab apa.
Sebenarnya Abraham yang memaksakan diri bangkit dan berniat membekap mulutnya, dia sendiri bingung kenapa pria itu bertingkah berlebihan. Tapi dalam hati Chi juga merasa cemas, bagaimana kalau keadaan Abraham semakin buruk.
"Sebenarnya ada apa antara kalian? Kenapa kau pulang dengan keadaan kacau, apa kakak melakukan sesuatu yang buruk padamu Chi? Kau bisa ceritakan padaku, apapun itu. Kau tahu itukan?"
Chi mengangguk dengan garis senyuman.
Dari dalam kamar Abraham menyimak obrolan dua wanita di luar sana sehingga wajahnya tampak tegang, tidak bisa tenang.