Abraham dan Chi saling menatap menyadari pakaian mereka sama persis.
"Aku akan ganti baju!" Ujar Abraham dengan wajahnya yang merona merah. Dia berniat memutar kursi roda dan kembali ke kamar.
Chi mengambil kursi roda itu. "Maaf sekali tuan, kita tidak punya banyak waktu, dokter Yosep sudah menunggu!" Ujarnya sambil mendorong kursi roda abraham.
Bukannya menyerah, pria itu malah turun dari kursi rodanya, dengan hati hati dia melangkah.
"Hei, hei!" Teriak Chi mendorong kelmbali Abraham agar duduk manis di kursi rodanya, gadis itu mengunci kursi roda agar Abraham tidak bisa bangun dengan cepat dari kursi rodanya.
"Mentang mentang kau merasa sudah baikan lalu seenaknya melangkahkan kaki, bagaimana kalau terjadi sesuatu yang buruk. Kau harus perhati pada dirimu sendiri, sebelum kita dapat hasil eksaminasi dengan benar, kau tak boleh berjalan dengan kakimu, bayangkan kalau ini pertanda buruk! Kau akan menyesal nantinya."