Melihat perkembangan abraham membuat Chi bangga pada dirinya sendiri. Entah mengapa melihat wajah senang Abraham yang mulai bisa melangkahkan kaki perlahan dibantu dua penyangga kiri kanan membuat chi merasa ikut bahagia.
Dia memperhatikan dari jarak sekitar lima meter.
Kali ini Abraham tak mau dibantu seperti kemarin kemarin, dia merasa sudah lebih baik dari sebelumnya.
Abraham meminta chi memantaunya dari kejauhan, setiap kali kakinya berhasil melangkah, dia menatap wajah Chi dengan rasa bahagia.
"Kau lihatkan Chi! Aku bisa mengangkat kakiku.." seru Abraham sumringah senang.
Chi mengangguk dan mengangkat dua jempol di tangannya. "Tuan hebat!" Serunya bangga. Lalu dia bangkit dari kursi hendak menghampiri Abraham yang sudah sampai pada ujung trail besi.
"Tidak! Kau duduk saja. Aku akan mencoba sekali lagi!" Pintanya memaksa.
