Biasanya dari pagi Chi sudah terbangun dan sibuk di dapur, membuatkan menu sarapan Abraham. Tapi berbeda dengan pagi ini.
Chi beberapa kali bangun lalu kembali terjun ke ranjangnya. Dia tidak bisa bangkit dengan normal seperti biasanya.
Dia pernah berciuman sebelumnya tapi kemarin malam itu!
"Tidak Chi! Itu bukanlah ciuman, anggap saja itu bagian dari tugasku. Memberikan obat dan Abraham buruh terapi shock untuk tubuhnya. Kau lihatkan, bagaimana dia bereaksi. Tubuhnya benar benar bergerak. Kau harusnya senang, kau bisa membantunya. Ayolah Chi jangan berpikir berlebihan. Sekarang ayo bangun dan mulai bekerja!"
Dia bicara panjang lebar pada dirinya sendiri. Tapi lagi dan lagi, saat dia berusaha melupakan insiden ciuman panas tadi malam, kesekian kalinya juga ia menjatuhkan diri di kasur.
Dia memukuli kasur dengan kedua kepalan tangannya. Menghentakkan tubuhnya di kasur.