Chereads / enemy |noren| / Chapter 2 - enemy 2

Chapter 2 - enemy 2

Jangan menangis karena yg mereka bilang itu kenyataan,little bitch!"

Renjun masih diam,ia terjebak dalam permainan yang Jeno buat sekarang.entahlah,padahal perkataan orang-orang tadi tak begitu menusuk hatinya namun mengapa ia merasa tak terima jika Jeno yg mengatakannya.

Jeno menjauhkan wajahnya,beralih menatap kedepan dan melajukan mobilnya.sementara Renjun masih berusaha menormalkan detak jantungnya,menghiraukan sebelah tangan Jeno yang kini bergerilya di pahanya.

Renjun terkesiap saat tangan itu menyentuh miliknya,dengan cepat ia singkirkan tangan nakal Jeno dan menatap nya tajam.

"Kalau menyetir ya menyetir saja,tidak usah pegang-pegang"

sedangkan Jeno?ia terkekeh gemas dengan reaksi rivalnya ini,ia memang sengaja membuat Renjun kesal.

_________________________________

_______________________

_______________

Mobil yg mereka naiki berhenti di depan gedung apartemen yg mewah.jeno melangkah lebih dulu diikuti Renjun yg berjalan tepat di belakangnya.

Mereka menaiki lift,sedikit berdesakan karena banyak orang yg kebetulan naik juga.posisi keduanya sangat menguntungkan bagi Jeno,dimana Renjun terpojok diantara dinding lift dan dirinya.

"Mundurkan tubuhmu sedikit,kau membuatku sesak" ucap Renjun sambil mendorong pelan dada bidang di hadapannya.namun,bukannya menjauh Jeno malah mengikis jarak keduanya hingga hidung Renjun bersentuhan langsung dengan bagian atasnya.

Wangi mint dari tubuh Jeno menguar membuat Renjun sedikit tidak fokus,sampai akhirnya ia tidak sadar bahwa sekarang tinggal dirinya dengan Jeno yg kini berada di lift.

Pintu lift terbuka saat mencapai lantai tertinggi gedung ini.jeno menjauhkan tubuhnya dan berjalan keluar diikuti renjun tentunya.

Mereka berhenti di depan pintu,tepat di seberang lift.pintu terbuka menampakkan pemandangan luar biasa menurut Renjun,dimana sebagian dindingnya terbuat dari kaca yg menampilkan pemandangan indah kota seoul ditambah interior yg terkesan mewah dengan tatanan rapi dan area nya yg luas,bahkan luasnya berkali kali lipat di banding kamar kos milik Renjun.

"Jangan terlalu terkejut,sangat kelihatan bahwa kau orang miskin" Jeno berujar santai sembari membuka satu per satu kancing kemejanya.

"Dasar sombong,orang tuanya yg sukses tapi dia yg besar kepala" Renjun bergumam pelan yg suaranya masih bisa didengar Jeno.

Renjun masih asik memerhatikan tiap sudut ruangan,berjalan pelan sambil melihat kearah dinding kaca sampai sebuah tangan besar melingkar di perutnya.pria itu berbalik dan mendapati Jeno yg hanya memakai kaos dalam yg menampilkan bisep kekar sang lawan.

"Pakai bajumu!" Renjun sedikit berteriak karena terkejut,tolong mengapa Jeno sangat tampan dengan hanya memakai kaus dalam  ditambah pria itu menatapnya intens dengan tangan yg masih enggan terlepas dari pinggang ramping nya.

Jeno menjauhkan wajahnya,lalu mencubit gemas hidung lawan di depannya.

"Aku ingat kalau kau orang Jepang, kau harus membantuku belajar bahasa Jepang dalam waktu 2 hari!.jika tidak,kau tau konsekuensinya kan?!" Dengan smirk di wajahnya,Jeno berujar santai.

Renjun mengumpat dalam hati.mana mungkin ia bisa melakukan ini,tidak mungkin hanya 2 hari kan?tapi tetap saja ia tak bisa membantah pria arogan yg ada di depannya ini.

____________________________

______________________

Disinilah ia sekarang,kamar Jeno yg sangat nyaman jika saja ia tak dipaksa  mengajari orang yg bahkan tak ada niat untuk belajar bahasa.sudah 2 jam lebih pria itu dengan sabar dan telaten mengajarkan kata per kata pada rivalnya ini.

"Jadi..sudah berapa kalimat yang kau hapal?" Tanya Renjun yg sedikit kesal karena daritadi ia menahan amarah nya pada Jeno yg keras kepala dengan pemikirannya.

"Tidak tau,bisakah kau ajari aku dari a-z?bukan hanya hal-hal ringkas seperti ini?!"

Renjun menghela nafas nya,ini sudah ke berapa kali ia berdebat tentang topik yg sama dengan jeno.pria itu benar-benar membuat darahnya naik.

"Yakk Jung Jeno ,kalau kau meminta ku mengajarimu turuti saja aku jangan keras kepala.kau bilang hanya menemui kolega ayah mu kan?maka hal ini dulu yang harus kau pelajari !!kau membuat ku gemas sampai ingin menggigitmu "

"Baguslah,gigit aku sebelah sini.gunakan gigimu untuk menandai ku daripada pria bangka diluar sana!" Jeno menyeringai dengan menunjukkan leher nya.membuat Renjun kesal karena kata-katanya terutama di akhir kalimat,pria itu terus saja membicarakan rahasianya.meski hanya Jeno yg mengetahui itu,ia tetap takut hal ini bisa menyebar apalagi mengingat mulut Jeno yg ember.

Ia mendelik tajam,hendak meninggalkan Jeno yg masih duduk sambil memegangi lehernya.namun ia terduduk kembali Kala jeno nenarik tangannya,dan sialnya kini ia duduk di pangkuan rivalnya itu.

Dapat Renjun rasakan hembusan hangat nafas Jeno di wajahnya.jarak mereka berdua terlalu dekat,bahkan satu gerakan saja dari keduanya akan membuat kedua benda kenyal itu menyatu.jeno memiringkan wajahnya,hendak mencium bibir plum yg menjadi fantasi nya sejak kemarin.

"YAK!JUNG JENO APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAK ORANG!!" mereka berdua menoleh bersamaan ke arah pintu,dengan Jeno yang terkejut setengah mati