Chereads / enemy |noren| / Chapter 3 - enemy 3

Chapter 3 - enemy 3

"YAK!JUNG JENO APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAK ORANG!!" mereka berdua menoleh bersamaan ke arah pintu,dengan Jeno yang terkejut setengah mati

Sementara seseorang di pintu itu menatap intens kedua orang di depannya yg sedang duduk berpagutan dengan Renjun diatas Jeno.

Lantas Renjun segera turun dari pangkuan Jeno dan tertunduk sambil memainkan ujung bajunya.

"Mau apa kesini?tak usah khawatir,aku bahagia hidup sendiri!" Ucap Jeno datar sambil melepaskan tangan taeyong yg hinggap di pipinya

"Tidakkah kau merindukan ibumu ini?"setelah tangannya lepas dari pipi Jeno,ia beralih menatap Renjun dari ujung rambut sampai ujung kaki

"Siapa namamu? Ku akui meski penampilan mu seperti lelaki,tapi kau sangat imut gadis manis!" Taeyong tersenyum menghampiri renjun.pria itu menahan malu dan emosi bersamaan,oh ayolah bagaimana bisa ia yg manly dibilang seperti itu.sementara Jeno?ia terkekeh gemas kala ibunya bilang Renjun seorang gadis

"Lihatlah mukamu memerah!lain kali kunci pintunya jika kau sedang bercumbu,,jangan permalukan pacar mu karena ketauan, Jeno."taeyong mendelik tajam pada Jeno

"KITA TIDAK PACARAN/DIA BUKAN PACARKU!!" Jeno dan Renjun hampir berteriak,,taeyong sangat shock kaka mendengar suara berat renjun.ia terkejut dan melihat ke arah mereka berdua bersamaan.

"Apa kau....LAKI-LAKI??!" Taeyong refleks menutup mulut dengan kedua tangannya

*Note : jadi disini taeyong itu udah jadi cewe ya

Renjun mengangguk mengiyakan ucapan taeyong.boom!tayong terkejut setengah mati,ternyata anak nya selama ini seorang gay.bukannya Taeyong tidak sadar diri,ia hanya tak mau anak satu-satu nya ini memiliki nasib yg sama seperti orang tuanya.

Ia bahkan harus memotong kepunyaannya dan mengubah bentuk tubuh serta suaranya agar di restui oleh sang mertua.sungguh keputusan yg sangat fatal untuknya,karena nyatanya setelah ia melakukan itu orang tua jaehyun tetap saja tidak suka padanya.

"Akhiri hubungan kalian secepatnya,ibu tak mau ayah mu tahu soal ini Jung Jeno!" Ucap Taeyong sebelum meninggalkan mereka berdua di tempatnya.

_______________________

Sepeninggal Taeyong,posisi Renjun semakin tidak aman.jung sialan Jeno itu kembali mengancam nya dengan berbagai macam hal,yang membuat ia harus merelakan lubang nya terisi oleh pisang laknat milik pemuda bongsor itu.

Ia sudah beberapa kali keluar,namun Jeno bahkan masih mengejar yg kedua.sungguh gila,bahkan ini sudah hampir 3 jam mereka melakukannya.

Bantal guling dan selimut yg sudah tak ada di tempatnya dengan sprei yg kusut karena cengkraman kuat Renjun.

Decapan dan deritan kasur serta suara merdu Renjun dan Geraman rendah Jeno saling bertautan,,keduanya menikmati setiap detik yg mereka lalui.hingga pencapaian kedua jeno dan Renjun yg entah berapa kali sampai

"Ahhhh" Renjun berteriak kala cairan Jeno memenuhi anal nya,penuh dan sesak.

Jeno mencium kening lawan sesaat sebelum ia melepas milik nya.

"Jangan mencoba lepas dariku,ucapan ibuku tadi takkan pernah memengaruhi ku sama sekali.dan satu lagi,jangan mengharapkan apapun dari ku,karena kau....hanya mainan ku renjun-ssi!"

Setelah mengatakan itu,ia beralih keluar meninggalkan Renjun yg masih diam di tempat nya.Renjun terdiam di tempatnya,ia ingin menangis sekencang-kencang nya setelah keperjakaan nya diambil rival nya sendiri.meski mulut Renjun sudah tidak perawan,namun bagian selatannya selalu ia jaga untuk orang yg dia cinta.

Sementara Jeno?,ia bergegas keluar dari apartemen entah kemana.

Renjun berjalan tertatih memungut pakaiannya dan menuju toilet untuk membersihkan diri.

Setelah selesai,pria itu telah bersiap dengan pakaiannya,mengambil tas ransel serta kacamata nya yg terletak diatas meja belajar.niat akan meninggalkan tempat itu,namun langkahnya terhenti saat mendapati Jeno kini berada di depan pintu.

"Mau kemana?aku tak mengijinkan mu pulang"Jeno berujar dengan santai.

Renjun menarik nafas panjang,ia tak pernah mengerti dengan pikiran licik Jeno.

"Sudah cukup kan?aku mau pulang,tugas ku sudah selesai!" Ucap renjun yg berusaha menyingkirkan badan Jeno agar tak menghalangi jalannya.namun pria itu malah menyeringai nakal dan menahan tangan musuh yg berusaha mendorong Jeno.

Renjun tak bisa bergerak sekarang,Jeno menutup pintu dan menguncinya.membalikkan posisi dan mengukung Renjun diantara pintu dan dirinya dengan sebelah tangannya yg menahan kedua tangan pria itu diatas,semakin mendekatkan mengikis jarak keduanya.

"Siapa yg bilang tugas mu sudah selesai,Renjun?_____" Jeno menyeringai

"oh aku lupa memberitahu mu,selain menghangatkan ranjang ku kau juga perlu membersihkan seisi apartemen ini dan mengurus keperluanku.baru kau bisa pulang setelah semuanya selesai".

Renjun sebisa mungkin menahan emosinya,namun pada akhirnya ia tak bisa membiarkan setan di depannya ini semakin berkuasa atas dirinya.

"Itu tidak adil,aku tak akan menerima nya sialan.kau pikir aku tak sibuk apa hah?!" Ucap renjun yg masih berusaha memberontak dari kukungan Jeno.

"Sibuk melayani tua Bangka diluar sana maksudmu?,maaf tapi aku tak mau tertular HIV karena mu renjun-ssi.tak cukup kah kau dengan milikku yg besar ini hm?" Jeno menatap intens manik hazel musuh di depannya.

Pria dihadapannya sempat terpukau dengan tatapannya,namun Renjun masih bisa menyembunyikan itu.bagaimanapun rasa benci nya masih lebih besar dari apapun terhadap Jeno.

Bibir plum itu di bungkam dengan bibir milik Jeno kala Renjun akan menjawab,yg membuat matanya terbelalak.

"Jangan membantah,atau kau dalam bahaya!" Ucap Jeno sebelum melepas cengkraman pada tangan Renjun.

Pada akhirnya,Renjun tetap menuruti perkataan Jeno. meski kesal setengah mati,namun apa boleh buat?jangan salahkan author yg membuat Renjun sengsara di cerita ini,salahkan Renjun yg tak melihat sekitar saat di club' hingga ketahuan Jeno.

Ia dibuat kesal dengan sikap Jeno yg memerintah seenak jidat pada Renjun yg masih merasa sakit pada bagian bawahnya.bayangkan saja ia disuruh untuk menyapu dan mengepel lantai di ruangan yg sangat luas, membuat sebagian punggung nya tertempel koyo.

_____________________________________________________________

Sudah seminggu lebih ia menjalani rutinitas nya sebagai babu Jeno yg membuat nya tak bisa bekerja lagi untuk mendapat uang tambahan,masih mending jika Jeno menggaji nya karena bekerja sekaligus memberikan 'service' pada pria itu hampir setiap hari.namun Jeno hanya mementingkan ego nya dan tidak peduli dengan Renjun yg terpaksa membuang waktunya untuk pria yg sial nya mengetahui rahasia besar Renjun.

ia bahkan selalu pulang pukul 7 malam setelah membersihkan rumah dan menghangatkan ranjang jeno.tubuhnya sudah sangat pegal,bahkan untuk mengerjakan soal latihan saja rasanya tidak bisa.

Terpaksa ia harus bangun pukul 3 pagi untuk menyelesaikan tugas sekolah dan soal latihan olimpiade,beruntung ia memiliki IQ tinggi dan otak cerdas hingga berpuluh-puluh soal bisa ia kerjakan dalam waktu singkat.

Dan besok nya saat disekolah,jangan bertanya bagaimana sikap Jeno padanya...karena seperti biasa,pria itu bersikap dingin dan acuh.bahkan ia tidak merespon apapun saat berita mereka berciuman saat di halte tersebar.

Jeno juga selalu mendahului Renjun ke apartemennya,dan terus menerus menghubungi Renjun agar cepat sampai ke tempat nya.

Dan dengan enteng nya ia akan menyuruh Renjun melakukan pekerjaan ini itu saat ia baru sampai.

Renjun yg sudah jengah ancaman dan sikap Jeno yg berkuasa atas dirinya membuat Renjun tak bisa menahan emosi nya lagi.biarlah hari ini dia menentang Jeno dengan tidak datang ke tempatnya dan lebih memilih untuk mencari pekerjaan sampingan agar ia mendapat uang .

Beruntung ia mendapat pekerjaan meski menjadi tempat cuci piring di sebuah cafe milik Sunbae nya yg berasal dari Canada dan sempat menjadi lawannya saat olimpiade tahun lalu sebelum ia pindah.

Namanya Mark Lee,pria itu bahkan menjadi teman baik nya sekarang meski dahulu mereka berusaha saling menjatuhkan dalam olimpiade.beruntung Renjun menang dalam olimpiade tahun lalu yg membuat nya mendapat beasiswa untuk bersekolah di korea.meski awalnya menolak karena khawatir dengan kondisi win-win(ibunya),namun pada akhirnya ia menerima beasiswa ini karena biaya pendidikan di Jepang yg mahal dan dia tak mau menyusahkan ayahnya.

Setelah sebelumnya ia sempat menghubungi Mark dan bertanya perihal lowongan di cafe nya,Renjun akhirnya mendapat pekerjaan yg tidak terlalu berat dan gaji yg lumayan dgn jam kerja hanya 3 jam.ia sedikit menyesal karena tidak dari dulu menghubungi Mark untuk bekerja dan malah menjadi cuddle partner yg membuat nya terjebak bersama Jeno dan rencana busuk nya.

Saat ini Renjun tengah membereskan beberapa piring kotor bekas pelanggan di meja dan segera membawa nya ke tempat cucian. Mulut nya bersenandung kecil saat sedang mencuci piring-piring tersebut.tanpa ia ketahui,Mark yg sedang duduk di meja kasir tersenyum sedari tadi saat melihat tingkah Renjun yg berlari kecil dan mengerjakan pekerjaannya dengan telaten.

Penampilan Renjun Dimata Mark semakin menggemaskan kala ia mengenakan apron biru langit yg kontras dengan seragam cafe miliknya.

Mark memberikan waktu 15 menit istirahat dalam 1 jam untuk karyawannya.dan Renjun memakai waktu istirahat nya untuk mendudukkan dirinya dan merenggangkan otot nya yg pegal.

"Minumlah,kau masih butuh energi untuk 1 jam sebelum jam pulang." Mark menghampiri Renjun dengan 2 gelas susu strawberry di tangannya.

"Terimakasih Sunbae" ucap renjun setelah menerima salah satu gelas dan meminum isinya perlahan.

Renjun menggeser posisi duduknya agar Mark bisa duduk di sebelahnya.bukan apa-apa,hanya saja Renjun merasa tidak enak pada Mark yg telah memberinya susu strawberry kesukaannya.

"Bagaimana latihan mu?ku dengar kau akan ikut olimpiade nasional Minggu depan,kau harus menjaga kesehatan dan jangan terlalu lelah.ku lihat belakangan ini kau selalu mengantuk saat latihan bersama pak Johnny,apa kau selalu kurang tidur?" Tanya Mark yg sedang memerhatikan mata panda Renjun.

"Emm bukan begitu Sunbae,hanya saja akhir-akhir sedang ada sedikit masalah" jawab Renjun yg memang masih ragu untuk menceritakan yg sebenarnya.

Drrrtt....drrrttt

Ponsel Renjun bergetar membuat nya pamit pada Mark dan beranjak sebentar untuk menjawab panggilan masuk dari jeno.

"Apa?" Tanya nya ketus

"Hei Renjun,kau sudah tidak sayang beasiswa mu hah?apa kau lupa dengan tugas mu untuk melayani ku?lihatlah bahkan ini sudah 2 jam lebih kau terlambat,sikap mu sudah kelewatan renjun-ssi!"

"Kau lah yg sudah kelewatan Jung Jeno!berhentilah mengganggu hidupku,urus saja urusan mu sendiri aku sedang sibuk." Ucap renjun sebelum menutup telponnya.bodoamat soal Jeno,saat ini ia hanya sedang memikirkan uang untuk membayar sewa kos bulan ini yg sebentar lagi jatuh tempo.

Renjun kembali bekerja setelah waktu istirahat nya habis.ia masih tak percaya kala Mark memberinya pekerjaan,pria itu sempurna Dimata nya.meski berasal dari keluarga yg sangat kaya,bahkan ayahnya seorang CEO perusahaan kuliner ternama di asia tapi Mark adalah orang yg sederhana dan mandiri yg memulai usaha dari awal dan membiayai sekolahnya sendiri serta bisa memberi lapangan pekerjaan kepada banyak orang.

Otak cerdas dengan paras yg sangat tampan serta hati yg baik dan bijaksana,membuat Renjun jatuh akan pesonanya.namun ia masih sadar diri dan merasa tidak pantas mengharap seorang malaikat mendampinginya yg bahkan telah 'kotor' oleh musuh nya sendiri.

Tak terasa sudah waktunya jam pulang.renjun bergegas mengganti bajunya dan membawa ransel sebelum pergi meninggalkan cafe.mark sempat menawari nya pulang bersama,namun Renjun menolak dengan alasan jarak tempuh yg lumayan dekat dgn cafe.

__________________________________________________________________

"Apa dia benar-benar tidak sayang beasiswa nya?" Jeno bergumam setelah Renjun menutup sepihak telponnya.

"Renjun sialan,akan ku buat kau menyesal mengabaikan ku seharian ini!. Berani nya dia tidak datang ,sepertinya aku harus menghukum jalang kecil itu" pria itu menyeringai setelah satu jam lebih marah-marah dan mondar-mandir apartemen tidak jelas.ia ingin menemui Renjun ke tempat kos nya,namun sial ia bahkan tak tahu dimana pria itu tinggal.

Setelah berkutat dgn pikirannya,Jeno bergegas menuju club' untuk minum bersama jaemin.sungguh,Renjun membuat nya kacau hari ini entah kenapa pria yg sudah menjadi 'miliknya' Minggu lalu terus memenuhi pikirannya.

Tepat saat lampu merah,mobil nya berhenti dan ia tak sengaja melihat Renjun menyebrang di depan mobil nya.segera ia menepi dan mengejar langkah Renjun yg tidak jauh dari posisi nya.

Langkah Renjun terhenti saat seseorang menahan tangannya.ia berbalik dan mendapati Jeno yg sedang mencengkram tangannya dan tersenyum meremehkan.

"Mau pergi kemana hah?kau tertangkap Renjun ,,dan aku ada kejutan untuk mu karena berani menantang ku dan tidak datang hari ini!" Jeno menyeringai

"Lepaskan aku brengsek,tolonglah aku juga butuh uang.hidup ku bukan untuk kau kendalikan,sialan!" Ucap renjun memberontak

Jeno yg jengah akhirnya mengangkat Renjun di bahunya dan membawa tubuh mungil itu ke mobilnya.renjun berteriak minta tolong dan memukul keras punggung jeno,namun percuma karena jalanan sedang sepi dan Jeno yg tak menghiraukan ucapannya.

Tubuh Renjun Jeno dudukkan di samping kursi kemudi,Renjun yg tak diam sedari tadi menggedor pintu mobil berharap ia bisa keluar dan menjauh dari iblis ini,tapi usaha nya sia-sia dan tenaga nya juga sudah hampir habis.segala umpatan ia keluarkan untuk Jeno sambil menendang-nendang pintu mobil.

Jeno memarkir kan mobilnya dan beralih keluar dengan Renjun yg ia gendong paksa menuju apartemennya.

Renjun terkesiap saat punggung nya menyentuh kasur dengan Jeno diatasnya,perasaannya sudah tidak enak saat Jeno mendekatkan wajah nya dan berbisik

"Nikmati hukuman mu sayang"

TBC