"Nikmati hukuman mu sayang" Jeno menyeringai yg kemudian memberikan banyak tanda di ceruk leher pria yg berada di bawahnya.wangi lemon yg sejuk menguar dari tubuh musuh nya ini,membuat Jeno semakin
membenamkan wajahnya disana.
Sementara Renjun hanya pasrah karena badan nya yg cape dan sudah lelah untuk melawan Jeno,ia sedikit meremang kala nafas hangat Jeno menyentuh permukaan kulit nya.
"Ahhh!" Renjun terkesiap kala Jeno menekan bagian bawah kedua nya yg masih terbungkus celana.
Pria itu semakin menggencarkan aksinya yg membuat Renjun hanya bisa mendesah dan menyerukan nama nya dengan keras.
Lima tusukan terahir dan jeno akhirnya keluar di dalam Renjun setelah satu jam lebih melakukannya,berbeda dengan Renjun yg sudah keluar berkali-kali.
Ia sedikit lega kala Jeno melepas tautannya,namun Renjun kembali pasrah saat jeno membalikkan tubuh nya dan memasuki nya dari belakang.
Sungguh gila,bahkan ini sudah yg ke berapa kali permainan mereka namun Renjun masih saja sempit untuk Jeno . Jujur saja ia sangat merindukan Renjun meski tadi siang mereka 'bermain' di gudang belakang sekolah.
Tubuh kecil itu melengkung merasakan pelepasannya,begitu pun Jeno yg kini tengah mengecup setiap inci punggung lawan di depannya.
Renjun terengah dengan mulut terbuka setelah permainan panas mereka,ia kembali berbaring dengan kondisi tubuhnya yg kacau dan penuh ruam merah.jeno juga menyusulnya tidur sambil mendekap erat tubuh Renjun yg membelakangi nya,perlahan tapi pasti Jeno memasukkan miliknya kembali pada Renjun.
"Sudah Jen,aku lelah!"ucap renjun yg berusaha terlelap.
"Akhhh!!ku bilang sudah,sialan!" Renjun berteriak kala benda tumpul itu kembali memasukinya.
"Tidurlah,ini hukuman mu.biarkan seperti ini aku takkan bergerak" ucap Jeno sembari mengecup pundak Renjun beberapa kali.dapat ia lihat dari pantulan cermin sebelah Renjun bahwa pria itu telah terlelap
Di peluk nya kembali badan Renjun sebelum menyusulnya kealam mimpi.
______________________________________________________________________________________________________
Renjun mengerjapkan kala sinar matahari mengganggu penglihatannya. Ia perlahan duduk dan merasakan hampir seluruh badannya pegal dengan bagian bawah nya yg perih karena lecet. Dilihat nya jam diatas nakas yg sudah menunjukkan pukul 9 pagi, ia terlambat masuk sekolah hari ini karena ulah Jeno semalam yg tak memberi ampun padanya.
Ia berjalan pelan menuju kamar mandi,bersiap membersihkan diri dan cepat-cepat pergi dari tempat sialan ini.renjun membawa langkah nya menuju pintu keluar setelah membersihkan diri,namun suara bariton milik Jeno menghentikannya.
"Sudah kubilang jangan pergi kemanapun tanpa seijin ku,jalang!"Renjun terkesiap kala tangan besar itu memeluknya dari belakang secara tiba-tiba.
"Aku ada urusan,Jeno! Berhenti egois dan beri aku kebebasan,aku sudah muak dengan sikap mu itu!" Ucap renjun sambil berusaha melepas tautan tangan Jeno di pinggang nya.
"Tidak,aku belum selesai menghukummu renjun.ganti bajumu dengan pakaian di atas meja,tidak ada penolakan atau kau tau yg akan terjadi kan?!" Jeno menyeringai,rencana nya selalu berjalan lancar.ayolah,Renjun sangat polos hingga luluh dengan ancaman yg memang Jeno sengaja buat untuk membuat nya tunduk.
Mata Renjun melotot saat melihat isi paper bag yg Jeno maksud.apron merah muda dengan celana dalam tali yg berwarna sama dan sebuah bando telinga kucing,ia yakin Jeno benar-benar tidak waras sekarang.
Dengan terpaksa ia menggunakannya,beberapa kissmark masih terlihat jelas di tubuh kurus renjun.ia melangkah keluar dari kamar Jeno dan menghampiri Jeno yg sudah menunggunya di sofa.
"Good boy,sekarang berbalik lah!"Renjun kemudian berbalik sesuai perintah Jeno.ia terkesiap saat benda kecil yg bergetar masuk ke dalam milik nya,membuat Renjun lemas seketika.
"Sekarang berdiri!" Titah Jeno.
Renjun berusaha mengangkat tubuhnya meski rasa aneh menjalar dan membuatnya lemas,ia berbalik dan bertumpu pada bahu Jeno di depannya.
"Akkh!" Tubuhnya hampir ambruk jika saja tak ditahan oleh tangan kekar Jeno .di gendong nya tubuh kecil Renjun ke kamar,dan mereka melakukannya kembali setelah semalam mereka habiskan untuk hal yg sama .
Ini sudah jam 2 siang,namun Jeno tak kunjung menghentikan tusukannya.bahkan Renjun sudah pingsan 10 menit lalu,namun pemuda bongsor itu masih saja menghantam milik Renjun .
Drtt drrrtttt
Dering ponsel Renjun berhasil menghentikan kegiatan Jeno,sang dominan beralih mengambil ponsel Renjun diatas nakas.dilihat nya sebuah nama yg menghubungi 'miliknya' ini.
50 panggilan tak terjawab dan 120 pesan baru dari Mark Sunbae
Jeno merekat ponsel Renjun dan mematikannya kala melihat nama itu.
"Beraninya dia berulah,kau pikir aku akan membiarkan mu mengambil milikku lagi Mark Lee?"ucap Jeno setelah mematikan benda pipih itu dan beralih menyelimuti Renjun dan mengecup bibirnya singkat .
Tbc