Pratinjau : "Saya udah biasa kok dan sampai saat ini saya masih sehat nggak kurang suatu apapun. Lagian, apa ada jaminan kalau sama kamu bakal lebih aman?"
--------------------------------------------------------------------------------------------
"Saya mau," Jani menjawab dengan mantap. Dana menghembuskan nafas lega.
"Makasih, saya tahu saya menarik ulur kamu seperti ini pasti sangat melukai hati kamu dan saya minta maaf," Dana menatap mata Jani. Dana berusaha meyakinkan Jani.
Jani tersenyum kecut. Kenapa dia malah menyetujui permintaan Dana? Dirinya tidak lagi paham dengan hatinya yang sering mengkhianati otak cerdasnya. Harus berapa lama lagi Jani menunggu Dana membuka hati untuknya? Mencintai tanpa dicintai sangat tidak mudah dan Jani paham akan hal itu. Dia mencintai sendiri. Memeluk rindu dalam sepi.