Chapter 51 - Strike Down (2)

Fierre kemudian di lempar.

Zeno yang berencana menolong Fierre di hentikan oleh Erisa.

"Masa 3 tahun tinggal bersama kamu tidak menghapal kebiasaan Fierre" ucap Erisa.

"... baiklah"

Fierre bangkit perlahan lahan, lalu dia.

"Ahahahaha kena juga"

Perut nya fiere sudah tertutup.

"Saat nya penghabisan"

Tangan kiri nya fierre kemudian terbakar bakar dan tangan kanan nya terbentuk sebuah sarung tangan besi.

Lalu terbentuk rantai di tangan kiri.

Dia langsung meluncur ke depan.

Pria itu menembakkan rentetan cahaya merah, Fierre langsung berhenti dan menghindari cahaya itu lalu dia meluncur kedepan lagi.

"Cih!"

Pria itu membetuk 2 pedang dan meluncur ke arah Fierre juga.

Fierre kemudian tersenyum.

Dia mengayunkan rantai nya ke depan dan berhasil mengikat tangan kanan pria itu.

Fierre langsung menarik rantai itu, pria itu tertarik ke depan lalu Fierre menendang muka nya.

Pria itu mengerang kesakitan lalu mencoba menyerang Fierre dengan ekor kalajengking nya.

Fierre menendang ekor itu dan langsung putus.

"ARG!!!"

Fierre membentuk sebuah besi runcing.

"Tenang ini tidak sakit"

Dia menusuk lengan pria itu, besi runcing itu tertancap dalam di tanah

"ARG!!!! BAJINGAN!"

"Oooh, sekarang jawab pertanyaan ku atau tidak ku siksa kamu"

"Tidak akan!"

Fierre membentuk sebuah besi runcing lagi.

"Untuk apa kamu memanggil dewa jatuh itu, siapa yang telah terpanggil?"

"UNTUK APA KU MENJAWABMU!"

Fierre mencancapkan besi itu ke lengan kiri pria itu.

Tiba tiba Erisa ada di belakang Fierre

"Cukup Fierre"

"Sudah ya, ok, apa yang mau kita lakukan dengan orang pembawa masalah ini?"

"Haah.... terserah kamu"

"Baiklah"

Fierre berjalan ke depan pria yang tidak bisa bergerak itu.

Kaki nya kemudian mengeluarkan cahaya kuning.

"Selamat tinggal"

Fierre menendang kepala pria itu dan kepala pria itu terputus dari tempat menempel nya.

Fierre lalu menggunakan sihir cleaning.

"HIIIH KU TIDAK MAU MENGGANGGU DIA LAGI" ucap Zeno.

"Halah tidak apa apa kok kalau kamu, lagian dia itu sangat kuat, kalau tidak di gituin dia bisa makin kuat lagi"

Tiba tiba cahaya merah muncul ke arah mayat itu, lalu mayat itu menghilang.

""Ah...""

"Hah!"

Kami melihat ke belakang, ternyata pak Exaim yang terkejut karena baru siuman.

Lalu Eschiea berjalan memegang pundak ku.

"Ini masih permulaan"

"Ku tahu"

"Tapi hebat bangat teman mu bisa sampai kek gitu PE nya"

"Ntah kah ku juga terkejut karena mereka semua bisa sekuat itu"

"Mungkin karena efek dekat dekat sama kamu"

"Enak saja"

Lalu Erisa datang.

"Kenalan mu Riala?"

"Iya"

"Salam kenal ku teman lama nya Riala, Eschiea"

"Ooh salam kenal juga nama ku Erisa"

"Senang bertemu dengan mu"

"Ku juga"

Lalu Erisa berbisik pada ku

"Mengapa aku tidak bisa menggunalan realita seeker ke dia"

"Ahaha dia punya sihir penghalang tingkat extreme"

"Oooh... tapi kok aura nya 11 12 sama kamu?"

"Masa sih, mungkin karena dia hanya berlemen cahaya"

"Benarkah?"

Pak Exaim berdiri.

"Dimana pak Crix dan bu Gravia?"

"Pak Crix terlontar dan bu Gravia nya mengejarnya" jawab Dariun.

"Hah?

Lock, skill ultimate nya pak exaim, dia bisa menyegel total 100 juta ME dan PE.

Dia di kenal sebagai penghenti peperangan, karena dia mampu menyegel kekuatan semua prajurit, dan berarti dewa yang di panggil itu kekuatannya menembus 100 juta.

Tak lama kemudian rombongan kak putih datang.

Lalu pak Crix dan bu Gravia berjalan ke arah kami dengan beberapa luka di badan nya.

"AOE. Mega healing" ucap Crinea.

Seketika semua orang di sekitar nya sembuh.

"Baiklah sebenarnya kalian ini siapa?" Tanya kak Ted.

Kak Clad hanya melirik ke arah ku

Karena hanya dia yang tahu aku siapa selain teman teman ku.

"Aah.. kami..." ucap erisa

"Kami hanya siswa dan siswi biasa" ucap Fierre.

"Dari ber PE 50k sekarang hampir 40 juta, kalian ini perkembangan nya tidak wajar" ucap bu Gravia.

"Anoo bu, aku hanya 6 juta" ucap Zeno.

"Kamu kira kamu bisa menipu high elf?"

Bu Gravia mengikat rambut nya dan terlihat telinga runcing.

""HEEEEEEEEEEEEH!!!!!!"" Teriak kami semua serentak kecuali pak Crix, dan pak Exaim.

"Ka-kalau begitu umur ibu berapa tahun?" Tanya Zeno.

Tiba tiba Lawney memukul kepala Zeno dengan tongkat nya.

"Kamu ini, gak sopan tahu menanyakan umur wanita"

"Dia 48 tahun" jawab pak Crix.

'Eh...'

Tiba tiba bu Gravia memukul kepala pak Crix.

"Bego!"

"...."

"Ahahaha lama tidak melihat ini" ucap pak Exaim.

Kami semua curiga pada pak Exaim.

"Umur bapak berapa?" Tanya Zeno.

"Aku? 27 tahun"

"Bohong bapak 44 tahun" ucap Erisa.

"Haah? Bapak elf juga??" tanya Lawney.

"... bapak bukan elf, tapi dryad"

"HEEEEEEEEEEEEEEEEEH!!!!!!!!" Dan terjadi lagi.

"Bapak dryad, tapi bapak tidak berwarna hijau ataupun ada daun" tanya kak Bolk

"Bolk, kamu harus belajar lebih banyak sosiologi" ucap bu Gravia.

Dryad, dryad adalah makhluk yang seperti elf, tinggal di hutan yang tidak di ketahui keberadaan nya, dryad bukan lah manusia tanaman atau treant, tapi penjaga hutan, biasa dryad berkamuflase dengan mengubah kulit mereka serupa dengan tempat tinggal mereka.

Tapi dalam kasus pak Exaim, dia adalah dryad yang terlahir di luar hutan dryad sehingga menyerupai manusia.

Tiba tiba langit retak lalu keluar tangan raksasa, lalu retakan itu di perbesar oleh tangan itu lalu keluar seorang pria berambut kuning panjang yang di ikat ke belakang.

"Yo makhluk makhluk lemah, hebat juga kalian bisa mengelahkan mainan kami"

Tiba tiba kami merasakan tekanan yang luar biasa, Aku sih baik baik saja, Erisa juga berdiri dengan santai, Zeno berdiri tegang karena merasakan tekanan abnormal itu, Fierre juga was was, Asuka berbicara dengan Eschiea, bisa di bilang kami ber 14 aman aman saja, tapi yang lain kelihatan susah berdiri.

"Mirror" ucap Crinea.

Tiba tiba tekanan itu menghilang dan si kuning itu terlihat seperti terhempas angin laut.

"Hoooh....."

Dia menarik pedang nya dan menebas ke depan, Dariun langsung menarik pedang nya dan menebas ke depan juga dan tiba tiba terjadi ledakan di tengah udara.

"Kamu bisa melihatnya ya.."

"....."

"Hei kalau di tanya jawab dong"

Dariun mengeluarkan senjata panggilan nya.

"Mungkin tidak"

"HAH! APA APA AN ITU"

Dariun kemudian mengucapkan 1 hal Pada kami.

"Biar ku urus pria yang di atas, kalian tolong lah petualang mengevakuasikan warga sipil, dan jika bisa sembuhkan yang terluka"

"Baiklah jika itu keinginan mu" ucap Fierre.

Kami berjalan pergi.

"Dariun" ucap Erisa.

"Ya?"

Erisa melemparkan sebuah kantong ke arah dariun dan dariun menangkap nya.

"Oooh trima kasih Erisa"

"Sama sama"

Dan tiba tiba langit berubah menjadi merah darah.

---------------------