" jika Tuhan memberikanku kesempatan untuk memiliki kekuatan aku memilih bisa mengatur waktu, dan kuharap aku bisa memutar waktu dan menghentikan waktu ketika aku sedang bersamamu"
Chan menyadarkan ku dan membuka maskerku, pandanganku makin semakin memburam dan lama lama aku terlelap dan tak sadarkan diri,..
ambulans berjalan mengantarkanku kerumah sakit dan kini aku ditemani Chan, Chan mendoakan ku di sepanjang perjalanan ia menggenggam erat tanganku, dan ia pun sesekali meneteskan air matanya dan berharap tak terjadi apa apa dengan ku,
kini aku dilarikan di unit gawat darurat, dan beberapa dokter kini sedang menangani ku...
rasanya hari ini seperti mimpi, ya aku melihat alm. kakakku dan seorang wanita yang sangat cantik tapi entah itu siapa kurasa aku tak mengenalinya, ya kakakku tersenyum kepadaku, wanita itu menghampiriku sambil tersenyum kepadaku,
wanita cantik itu mengajakku duduk di suatu taman yang indah sesekali ia meneteskan air mata sambil melihat foto Chan, aku tak mengerti maksudnya, mungkin dia rindu? sangat ingin menemuinya? entahlah intinya air mata wanita cantik itu menandakan kerinduan..
ia menggenggam tanganku dan seakan akan ia berterima kasih telah merubah harinya lebih berwarna, aku tersenyum kepadanya, dan lagi lagi ia membalas senyumanku dengan senyuman cantiknya, ia memiliki lesung di kedua pipinya, memiliki tahi lalat di pipi kanannya memiliki rambut hitam panjang dan ikal , kulit cantik bersih dan berseri dan memiliki perawakan mungil dan menggemaskan dan setelah lama kuperhatikan benar benar mirip sekali dengan Chan hanya saja badan Chan lebih tinggi dan kekar dan mungkinkah ia mamanya? saudara kandungnya ? bibirku ingin bertanya kepadanya tapi entah hendak menggerakkan bibir saja sulit rasanya...
wanita itu memelukku sesaat sebelum pergi meninggalkanku, dan setelah memelukku ia berjalan ke suatu arah dan setelah kuperhatikan makin lama ia semakin menjauh dan menghilang sedikit demi sedikit...
tiba tiba aku terbangun dan entah apa maksud dari mimpi tadi? dan betapa terkejutnya aku kini Chan berada di sampingku menggenggam tanganku dengan erat seakan akan tak mau jika kehilangan aku dan ia tidur begitu lelap, aku memperhatikan matanya yang kini sembab, entahlah sepertinya ia habis menangis begitu lama.
aku tersenyum melihat Chan baik baik saja dan aku senang tak ada sedikit luka di badannya, ya meski kini badanku rasanya remuk dan harus tidur di ranjang rumah sakit tapi entahlah melihat Chan baik baik saja energi sehatnya menular kepadaku, setelah puas menatap Chan kini kulanjutkan tidurku dan kuharap aku segera pulih dan kuharap ini bukanlah efek halusinasi dari anestesi, kuharap ini nyata dan kuharap waktu berhenti sampai disini ya, jika Tuhan memberikan kesempatan aku memilih kekuatan istimewa sepertinya aku sangat ingin memilki kekuatan mengatur waktu dimana aku bisa menghentikan setiap momen yang sekiranya kurasa berharga,
ditengah tidurku yang lelap entahlah aku mendengar suara keras yang membuatku terbangun ya, kurasa aku familiar dengan suaranya, ya siapa lagi kalau bukan teman dekat ku ji ah, ya kita memang dekat, bisa dibilang sahabat, ya dia adalah sahabat perempuan pertama yang aku kenal di Korea entahlah apa maksud kedatangan si kunyuk itu dan membuat keributan di rumah sakit.
setelah berteriak memanggil namaku dia tiba tiba memelukku "huee.. apa yang terjadi denganmu rubah putih... ah lihatlah betapa menyedihkannya rubah putihku ini...hue" ujar ji ah kepadaku, kini aku memeluknya dan berkata " gwenchana Ji ah, nan jeongmal gwenchana, pabwa ajig useul su isseo ( aku baik baik saja , beneran , lihat lah aku masih bisa tersenyum )" ujarku menenangkan ji ah sambil tersenyum lalu jiah memelukku, sesekali aku menepuk pantatnya " kau tau kau telah membuat keributan rumah sakit apakah kau rindu berat kepadaku? bagaimana jika kau diusir dengan petugas keamanan karena suara toakmu?" ujarku kepada ji ah yang dibalas dengan tepukan di pantatku " bisa bisanya masih ke geeran padahal lagi sakit, mau aku suapi? ujar ji ah kepadaku yang hanya kubalas dengan senyuman dan anggukan.
ji ah menyuapiku makanan sedikit demi sedikit sambil sesekali bercerita kepadaku " moana, kau tau, kemarin bukanlah sebuah kecelakaan" ujar ji ah kepadaku yang tiba tiba membuatku terkejut "apa katamu? coba ceritakan semuanya kepadaku" jawabku kepada ji ah karena penasaran terhadap sesuatu.
flashback on:
pagi ini sebelum ji ah menjengukku ia melihat ada beberapa polisi di stadium kemarin, dan ia melihat polisi sepertinya sedang melakukan penyelidikan di TKP dan ia melihat poster bahwa pelaku kini sedang dalam pencarian, tapi entahlah ji ah sepertinya familiar dengan gaya style pelaku tersebut dan ia pun segera bergegas menemuiku..
flash back off
aku telah mendengar semua cerita itu dari ji ah dan aku pun juga bercerita kepada ji ah bahwa sebelum kejadian aku juga merasakan hal yang janggal dan melihat seseorang sedang melakukan gerak gerik mencurigakan..
setelah kami puas bercerita banyak hal yang menghibur kami mulai dari yang horor, lucu, menyedihkan akhirnya ji ah berpamitan kepadaku karena ia memiliki janji lain,
entahlah setelah ji ah pergi kini aku merasa kesepian dan entah kenapa tiba tiba aku merasa begitu rindu kepada Chan, apakah kemarin memang benar efek dari anestesi? rindu yang datang tiba tiba datang kepadaku tak bisa dijelaskan melalui kata kata lagi, terlalu sulit diungkapkan.
kini aku memegang ponsel ku dan mengirimkan pesan kepada Chan bagaimana kabarnya, apakah dia sibuk?, ya tapi apalah daya aku sudah menunggu beberapa lama tak ada respon dari Chan,
" apakah aku mengganggunya, apa terjadi sesuatu padanya? sepertinya ini kedua kalinya dia mengabaikan aku" gerutuku dalam hati
kini aku sedang membaca komik kesukaan, ya komik bergenre komedi romantis adalah sesuatu yang membuatku terasa terhibur, memang aku dari dulu adalah pecinta komik baik komik online ataupun komik berupa buku..
terdengar suara langkah kaki dari luar pintu kamarku yang semakin mendekat dan hingga terhenti tepat di depan pintu kamarku,
kuharap itu adalah suara langkah kaki Chan dan kupersiapkan senyum wajahku ya, menandakan aku baik baik saja dan tak merasakan sakit apapun tapi sepertinya itu hanya pikiranku belaka, ekspresiku berubah dengan sangat cepat menanggapi siapa tamu yang mendatangiku, ekspresi awalku yang semula tersenyum Berubah menjadi masam setelah melihat orang itu ya dia adalah orang yang tak pernah kuduga kedatangannya dan tak kuharap kan kedatangannya dan dari sekian banyak orang kenapa harus dia yang mendatangiku?
apa maksud kedatangannya? apakah dia ingin cari perhatian kepadaku? atau dia hanya ingin memperbaiki sikapnya kepadaku, mungkin dari luar aku tampak bisa memaafkannya namun, entahlah dalam hati rasanya aku tak ingin melihatnya ..