sepanjang jalan badanku dibasahi dengan derasnya air hujan, ya tubuhku seakan akan kini sedang mati rasa, dingin yang menerpaku seakan akan tiada apa apa bagiku, hatiku sedih bercampur kesal, marah dan kecewa..
aku tak habis fikir Chan bisa bersikap seperti ini kepadaku dan tiba tiba aku bertemu Nial ditengah perjalanan, ia memanggilku lalu berjalan ke arahku, ia mengantarku pulang sembari memberiku tumpangan payung.
" kau, kenapa berjalan ditengah hujan seperti ini? kau tau malam ini sangatlah dingin ku tak habis pikir kau bisa berjalan basah kuyup seperti ini" ujar Nial kepadaku " bisakah kau memberikanku tumpangan payung tanpa bertanya apa yang sedang terjadi kepadaku ? " jawab ku kepada Nial " hmm, baiklah" jawab Nial yang menuruti perintahku..
aku dan Nial sama sama diam dan Nial tak berani untuk membuka suara, ya mungkin ia tau bahwa aku perlu waktu untuk menenangkan diriku, Nial dari tadi memperhatikan raut wajahku yang begitu serius memikirkan sesuatu, entah kenapa semenjak Nial pindah Nial sering berpapasan denganku ya, walau sekelibat, namun sering kali timing Nial hendak menyapaku sering tak pas..
ya sering kali Nial melihatku sedang berdua bersama Chan , sedang bercanda atau bahkan sedang membicarakan sesuatu yang serius kadang nyali Nial terlalu kecil untuk menghampiriku
flashback on:
Nial telah selesai dari pekerjaan part time nya ya seperti biasa rumahnya melewati taman bermain yang biasa ku kunjungi, entah mimpi apa Nial tadi malam ia melihatku sedang berada di taman, awalnya Nial hendak menyapaku namun, ia mengurungkan niatnya karena sedang melihatku bersama Chan, Nial hendak melanjutkan perjalanannya namun, Nial merasa ada yang aneh dengan percakapanku dengan Chan dan ia tetap melihat dari kejauhan..
ia melihat percakapanku sampai aku meninggalkan Chan, Nial mengikutiku dari belakang dan ditengah perjalanan tiba tiba turun hujan, dan begitu sialnya Nial tak membawa payung dan akhirnya Nial berlari ke toserba dan membeli 1 buah payung, ia berlari menyusul ku hingga berhasil memanggilku dan memberiku tumpangan payung
flashback off:
tak terasa aku dan Nial sampai di depan rumahku dan setelah mengantarkan ku Nial pun langsung pamit dan hendak pulang kerumahnya..
perasaan kecewa, sedih dan marah kini masih menyelimutiku, entahlah aku tak tau bagaimana harus mengekspresikan nya sekarang, setelah aku mandi kini sudah waktunya untuk diriku membaringkan badan, ya kurasa aku perlu istirahat dan kurasa tubuh dan pikiranku sedang lelah sekarang...
aku memejamkan mata, sekarang yang kudengar hanyalah suara jam dinding yang kupasang di kamarku..kurasa kurang lebih satu jam aku telah memejamkan mataku, ya kurasa malam ini aku tak bisa tidur dengan pulas, entahlah apa yang harus kulakukan di tengah malam yang sunyi ini..
aku meneguk segelas susu dengan harapan dapat membuat relax tubuhku, namun ternyata tak berpengaruh padaku sama sekali, kubaca novel kesukaanku dengan harapan dapat membuatku terpancing tidur, hal itu juga tak berpengaruh padaku sama sekali, ku dengarkan musik instrumental yang mellow dan Ballad dengan harapan bisa membuatku mengantuk namun juga tak ada pengaruhnya denganku sama sekali..
dan hingga akhirnya aku memutuskan sesuatu di postingan instagramku dengan harapan ada orang yang menangga0i postinganku..
aku terkejut tiba tiba terdengar suara notifikasi dari ponselku melihat akun Chan pertama kali menanggapi postinganku dan kurasa apakah ini pertanda dia hendak mengajakku berbaikan, dan kuputuskan untuk membuka detail postinganku..
kurasa aku sedang berhalusinasi dan setelah kulihat ternyata belum ada yang menanggapi postinganku seorang pun tapi aku benar benar yakin bahwa 5 detik yang lalu Chan menanggapi postinganku..
dan entahlah kurasa malam ini aku akan menjadi kelelawar dan esokku mungkin disambut dengan mata hitam berkantung ala panda..
aku segera bergegas membersihkan diri, menggosok gigi dan segera bergegas melakukan pekerjaanku seperti biasanya..
aku turun di halte bus sekitar rumah makan tempatku bekerja, hari ini masih terlalu pagi untuk datang ke tempatku bekerja, jadi mumpung masih ada waktu aku menyempatkan diri untuk mampir ke tempatku biasa berbelanja printilan KPop , ya, semenjak kedatangan ku ke Korea kini aku lebih mudah mendapatkan printilan printilan KPop yang biasanya harus lama menunggu import dari Korea...
aku disambut ramah oleh pemilik toko yang mengenaliku " aa, Monasshi... sudah lama tak bertemu ... kau mau mencari apa?" ujar pemilik toko yang kini ku kunjungi " tidak ada ahjussi, aku hanya berkeliling dan melihat melihat barangmu ahjussi, aaa, bulan ini apakah ada keluaran terbaru" sahutku kepada ahjussi pemilik toko itu...
" aaa tentu saja, toko ini adalah yang paling lengkap dan termurah, a, jika kau ingin melihat yang terbaru, lihatlah di rak sebelah sana (sambil menunjuk jari ke arah rak yang paling ujung kanan)" jawab ahjussi yang sangat ramah kepadaku.
aku berjalan menuju rak yang telah di tunjuk oleh ahjussi pemilik toko dan, langkah ku terhenti melihat album yang baru saja di realese oleh THE ONE, ya lebih tepatnya aku sedang menatap album yang berisikan photocard Chan, ya bisa dibilang lama aku menatapnya..
namun beberapa lama kemudian aku tersadar dari renungan ku " ahhh yang benar benar saja , bagaimana ceritanya aku bisa mengenal laki laki konyol ini, ya kenapa kau mendekati kalau kau ujung ujungnya mengacuhkan ku ! kenapa , Kenapa, KENAPA! kau pikir aku akan membeli ini? haa? lucu sekali membuang buang uangku untuk hal yang tak berguna ini!" ujarku yang diselimuti rasa kesal..
" kenapa kau melihatku? kau tau kan aku tak akan membelimu" imbuhku menuangkan kekesalanku pada photocard Chan, aku tak peduli aku meninggalkan begitu saja,
fan girl tetaplah ya jiwa Fangirl tak bisa hilang sepenuhnya, tak bisa di abaikan begitu saja aku kembali teringat bahwa album Chan terbaru tadi sedang ada diskon " ahhh... sial, ( aku berjalan kembali ke arah rak tempat album The One tadi dan mengambil album tadi ) Puas kau!, puas kau telah menghancurkan ku dan sekarang kau merengek agar kau dibawa pulang olehku, mau apa ha?.." omelku pada photocard dan album milik Chan..
" Monnassi, kau apa apa? kau sakit? tempramenmu hari ini buruk sekali " panggil ahjussi pemilik toko yang " ahjussi sepertinya hari ini aku agak pusing, mungkin bisa dibilang tekanan darahku hari sedang naik, aku akan ambil ini" jawabku yang disusul anggukan dan senyuman..
" 56 dolar" sahut ahjussi setelah menscan albumku untuk proses pembayaran.." terima kasih, aku pamit dulu ahjussi sekarang waktuku bekerja , sampai jumpa " pamitku kepada ahjussi..
aku bergegas membuka pintu dan tak sengaja berpapasan dengan Chan.. ya, aku hanya menatapnya sebentar, tanpa senyuman, Chan sebentar menatap barang yang kubawa ya, sepertinya dia tau aku membeli sesuatu...
" minggir " ujarku kepada Chan dan aku bergegas meninggalkannya, Chan melihatku dari belakang, ya sepertinya kini ia sudah merasa menyesal ya hanya sebentar melihatku lalu menutup pintu toko milik ahjussi tadi.
rasa suka tetaplah rasa suka, tak bisa kita pungkiri aku ingin mengabaikannya tetapi aku cukup lemah ya, kini aku bisa melihat Chan dari kejauhan dan berharap dia bahagia dengan keadaanya selama ini..